Promosi Gambaran Umum Lokasi Penelitian

4.3.4 Promosi

Promosi merupakan perubahan kedudukan seorang pegawai dalam rangkaian susunan kepangkatan atau jabatan yang lebih tinggi dari keadaan semula ditinjau dari segi tanggung jawab, syarat-syarat kerja maupun penghasilan. Dari tabel di bawah ini dapat dilihat gambaran pelaksanaan promosi yang ada di PD.Pasar Kota Medan: Tabel 14. Promosi diberikan kepada pegawai yang berprestasi Jawaban Frekwensi Persentase Sangat Tidak Setuju - - Tidak Setuju 19 54,29 Setuju 13 37,14 Sangat Setuju 3 8,57 Jumlah 35 100 Sumber: Data Primer 2010 Tabel 14 di atas menunjukkan bahwa di PD.Pasar Kota Medan belum menunjukkan sikap profesionalitasnya bila mengenai promosi terhadap seorang pegawai. Hal ini dapat dilihat bagaimana sebanyak 19 orang responden 54,29 tidak setuju bahwa promosi yang ada di PD.Pasar Kota Medan tidak sepenuhnya dikarenakan oleh prestasi dari seorang pegawai, yang menyatakan setuju adalah sebanyak 13 orang respoden 37,14, sedangkan sangat setuju adalah sekitar 3 orang responden 8,57. Universitas Sumatera Utara Analisis Promosi sangat penting dalam rangka pembinaan dan pengembangan pegawai, karena promosi dapat memberikan manfaat dalam hal-hal sebagai berikut: a. Promosi merupakan motivasi bagi pegawai untuk lebih maju dan lebih mengembangkan bakat, prestasi dan kariernya. b. Promosi merupakan usaha meningkatkan semangat dan gairah kerja pegawai. c. Promosi merupakan usaha mengisi formasi jabatan dengan mempergunakan sumber tenaga kerja dari dalam. d. Bagi pegawai, promosi lebih penting daripada kenaikan gaji meskipun pada umumnya promosi disertai dengan pemberian gaji yang lebih tinggi. e. Promosi dapat menjamin keyakinan para pegawai, bahwa setiap pegawai selalu diberi kesempatan untuk maju dan mengembangkan karier dan prestasi. f. Promosi merupakan salah satu usaha menciptakan persaingan yang sehat diantara pegawai. Dari beberapa tujuan dari promosi di atas, maka promosi itu sangat penting dalam meningkatkan prestasi kerja seorang pegawai demi mencapai tujuan organisasi. Dengan demikian seorang atasan harus benar-benar memberikan penilaian-penilaian terhadap pegawainya agar mampu membandingkan kualitas hasil kerja seorang pegawai dengan pegawai yang lainnya sehingga kelak ada pemberian promosi atasan telah mendapatkan gambaran terhadap pegawainya tentang kualitas Sumber Daya Manusianya SDM dan tanggung jawabnya terhadap pekerjaan yang akan diberikan kepadanya. Universitas Sumatera Utara Selain itu, dengan promosi yang sesuai dengan prosedur, diharapkan pegawai termotivasi untuk menciptakan suasana kerja yang lebih kompetitif. Dengan suasan kompetitif, maka pegawai akan terus mencari-cari berbagai pemikiran baru dalam menghasilkan pekerja yang maksimal. Table 15. Promosi diberikan kepada pegawai yang mempunyai loyalitas kepada atasan Jawaban Frekwensi Persentase Sangat Tidak Setuju 1 2,86 Tidak Setuju 7 20,00 Setuju 26 74,28 Sangat Setuju 1 2,86 Jumlah 35 100 Sumber: Data Primer 2010 Dari tabel 15 di atas, didapati bahwa promosi cenderung diberikan kepada pegawai yang mempunyai loyalitas tinggi terhadap atasan. Hal ini dapat dilihat dari 35 orang responden dalam penelitian ini sebanyak 26 orang responden 74,28 yang setuju terhadap pernyataan bahwa Promosi diberikan kepada pegawai yang mempunyai loyalitas kepada atasan. Kemudian diikuti kepada jawaban tidak setuju yaitu sebanyak 7 orang responden 20,00, selanjutnya responden yang menyatakan sangat tidak setuju dan sangat setuju sama-sama berjumlah 1 orang responden 2,86. Universitas Sumatera Utara Analisis Loyalitas merupakan gambaran kesetiaan kepada atasan, seorang pegawai yang mempunyai loyalitas yang tinggi akan senantiasa menuruti setiap pekerjaan yang diberikan kepadanya. Loyalitas sendiri terdiri dari 2 dua, yaitu yang bersikap positif dan negatif: a. Bersikap Positif Loyalitas yang bersikap positif adalah sikap pegawai yang cenderung setia membantu atasannya walaupun dalam keadaan kesulitan dalam mengerjakan sesuatu yang di anggap benar. Pegawai yang baik adalah pegawai yang memberikan pendapat yang positif dan masuk akal serta bisa ditelaah dengan akal sehat sehingga hasil yang ada adalah tidak menjerumuskan atasan ataupun organisasi itu sendiri. b. Bersikap Negatif Loyalitas yang bersikap negatif adalah sikap pegawai yang cenderung setia membantu atasannya apabila masih menguntungkan baginya. Pegawai ini cenderung menghalalkan berbagai cara demi mewujudkan tujuannya. Dengan demikian, pegawai yang seperti ini akan lebih mementingkan kepentingan pribadi daripada kepentingan organisasi itu sendiri. Dari kedua sikap loyalitas di atas, seorang atasan harus mampu memilih pegawai yang betul-betul mempunyai sikap loyalitas yang positif dibandingkan dengan pegawai yang mempunyai sikap loyalitas yang negatif. Hal ini perlu demi terwujudnya tujuan organisasi yang senantiasa diterima oleh seluruh elemen organisasi. Universitas Sumatera Utara Di PD.Pasar Kota Medan sendiri atasan senantiasa masih belum sepenuhnya mempunyai sikap yang lebih mementingkan prestasi pegawai, tetapi melainkan masih mementingkan nilai loyalitas pegawai. Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Linda Wanti, SE Kasb.ADMSDM PD.Pasar Kota Medan: Di PD.Pasar Kota Medan ini, atasan cenderung mengangkat pegawai- pegawai yang dekat ataupun yang mempunyai loyalitas yang tinggi dan juga ada ikatan saudara dengannya. Sedangkan pegawai-pegawai yang berprestasi cenderung hanya menunggu naiknya tingkat golongan agar bisa diangkat ke jabatan yang lebih tinggi. Tabel 16. Promosi disesuaikan dengan jenjang pendidikan yang dimiliki pegawai Jawaban Frekwensi Persentase Sangat Tidak Setuju - - Tidak Setuju 17 48,57 Setuju 18 51,43 Sangat Setuju - - Jumlah 35 100 Sumber: Data Primer 2010 Tabel 16 di atas menunjukkan bahwa jenjang pendidikan belum sepenuhnya sesuai dengan apa yang diharapkan oleh sejumlah pegawai yang ada di PD.Pasar Universitas Sumatera Utara Kota Medan. Hal ini dapat dilihat ada sebanyak 18 orang responden 51,43 yang setuju bahwa promosi telah sesuai dengan jenjang pendidikan yang dimiliki pegawai sedangkan yang menyatakan tidak setuju adalah sebanyak 17 orang responden 48,57. Analisis Pendidikan merupakan salah satu faktor utama dalam sebuah keberhasilan dalam mewujudkan hasil kerja yang lebih maksimal. Pegawai yang baik adalah pegawai yang mempunyai Sumber Daya Manusia SDM yang baik pula. Tujuan organisasi akan tercapai apabila pegawai memiliki Sumber Daya Manusia yang diiringi Seorang pegawai akan selalu mengharapkan pekerjaan yang dimilikinya sesuai dengan jenjang pendidikan yang dia kecam selama di dunia pendidikan. Hal ini berkaitan dengan kemampuan pegawai dalam menguasai pekerjaan yang di milikinya. Kesesuaian pendidikan terhadap pekerjaan merupakan nilai plus terhadap tingkat hasil pekerjaan. Pegawai akan merasa nyaman bekerja pada saat yang dikerjakannya adalah merupakan bidang yang dikuasainya.

4.4 Pembahasan Prestasi