Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

Karena Jurusan Pendidikan Agama Islam PAI bertujuan melahirkan Guru Agama Islam yang memiliki kewenangan untuk mengajar Pendidikan Agama Islam di SLTP umum, SLTA dan SMK. Mereka juga memiliki kewenangan untuk mengajarkan salah satu dari empat mata pelajaran keagamaan di Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah, yaitu Tafsir-Hadis, Fiqih, dan Ushul Fiqih, Ilmu Kalam, dan Sejarah Peradaban Islam SPI. Lulusan atau outcome dari Jurusan PAI Fakultas Ilmu Tarbiyah UIN Jakarta diharapkan memiliki kecakapan sebagai Sarjana Muslim Profesional yang mampu menjadi guru Pendidikan Agama Islam yang profesional pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. 8 Maka dari itu mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam harus mampu menguasai empat mata pelajaran tersebut maupun kajian ilmu-ilmu agama lainnya, yang sumber kajian utamanya berasal dari buku-buku turats atau kitab kuning, selain itu kitab kuning juga menjadi referensi utama dalam penulisan tugas akhir mahasiswa atau skripsi khususnya dalam bidang keislaman . Untuk pembuatan karya ilmiah maupun skripsi membutuhkan referensi- referensi dari data yang relevan, berupa buku, majalah, koran, jurnal dan internet. Semakin banyak referensi dari berbagai sumber, semakin baik pula isi karya ilmiah atau skripsi tersebut. Karena referensi dalam sebuah karya ilmiah sangat penting, yaitu untuk membuktikan keabsahan dari pernyataan-pernyataan didalam karya ilmiah dan supaya dapat di akui kebenaranya, serta jauh dari plagiat. Namun nampaknya bagi mahasiswa Pendidikan Agama Islam, kitab kuning kurang diminati mahasiswa PAI untuk dijadikan sebuah referensi karya ilmiahnya, hal ini dapat dilihat dari kurangnya referensi kitab kuning di dalam pembuatan skripsi dan makalah. Jarang sekali mahasiswa mencantumkan referensi-referensi kitab kuning khususnya dalam karya ilmiah berupa skripsi dan makalah pada mata kuliah keagamaan seperti tafsir, hadis, ilmu kalam, fiqih, dan ilmu keagamaan lainnya. Hanya sedikit mahasiswa yang menggunakan referensi kitab kuning pada umumnya dikarenakan kurangnya pengetahuan dan pemahaman mahasiswa terhadap kitab-kitab kuning. Padahal untuk pembelajaran Agama Islam lebih banyak referensi yang akurat yang berasal dari kitab-kitab kuning. Bagi 8 Tim Penyusun UIN, Pedoman Akademik Universitas Islam Negeri UIN Syarifhidayatullah Jakarta 2009-2010, Jakarta: UIN Syarifhidayatullah, 2009, h. 69 mahasiswa yang latar belakang pendidikannya berasal dari pondok pesantren akan mudah untuk memahaminya, sedangkan mahasiswa yang latar belakang pendidikannya dari SMA atau SMK akan mengalami kesulitan, mereka biasanya menggunakan terjemahan kitab-kitab kuning dengan yang berbahasa Indonesia. Untuk itu diperlukan metode pembelajaran yang tepat, dan keseriusan mahasiswa untuk bisa memahami dan menggunakan kitab-kitab kuning dalam pembuatan skripsi maupun karya ilmiah lainnya. Selain pemahaman mahasiswa yang kurang dalam menguasai kitab kuning, banyaknya referensi-referensi buku modern maupun terjemah yang membuat mahasiswa lebih memilih referensi yang praktis, padahal mengambil referensi dari sumber utama yang berasal dari kitab kitab kuning lebih lengkap dibandingkan buku-buku sekunder maupun terjemah. Serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat membuat kitab kuning kurang diminati para mahasiswa dalam penggunaan referensi untuk pembuatan karya ilmiah ataupun hal-hal yang berkaitan dengan tugas-tugas perkuliahan. Dari hasil latar belakang masalah diatas penulis tertarik untuk mengkaji penelitian tentang karya ilmiah mahasiswa PAI dan penggunaan kitab kuning dalam penulisan referensi skripsi, oleh karena itu penulis membuat penelitian ini dengan judul “Karya Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Agama Islam FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Analisis Penggunaan Kitab Kuning dalam Penulisan Skripsi Bidang Ke-Islaman Tahun Akademik 2012 ”

B. Identifikasi Masalah

1. Banyaknya mahasiswa jurusan PAI yang cenderung menggunakan referensi buku-buku terjemah. 2. Banyaknya mahasiswa jurusan PAI yang kurang memiliki kemampuan dalam memahami kitab kuning. 3. Civitas akademika kurang memberikan perhatian dan bimbingan terhadap penggunaan referensi kitab kuning. 4. Perubahan zaman dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang membuat mahasiswa jurusan PAI mengambil literatur yang tidak resmi.

C. Pembatasan Masalah

Agar pembahasan dalam penelitian ini fokus, maka penulis membatasi penelitian ini pada : 1. Karya ilmiah mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang berupa tugas akhir mahasiswa yaitu skripsi. 2. Skripsi mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bidang ke-Islaman tahun akademik 2012.

D. Perumusan Masalah

Agar pembahasan penelitian ini terarah, maka rumusan pada penelitian ini adalah: bagaimana penggunaan kitab kuning dalam penulisan skripsi bidang ke- Islaman mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ?.

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penggunaan kitab kuning dalam penulisan skripsi bidang keislaman mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

F. Manfaat Penelitian

1. Bagi civitas akademika, dapat memberikan tambahan khazanah pemikiran baru yang berkaitan dengan karya ilmiah mahasiswa PAI yang berupa skripsi dan penggunaan literatur kitab kuning. 2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi mahasiswa PAI dalam meningkatkan kemampuan mereka dibidang buku- buku turats kitab kuning dan penggunaannya dalam penulisan karya ilmiah. 3. Secara praktis, dapat bermanfaat bagi masyarakat secara umum sehingga mampu menumbuhkan kepedulian terhadap buku-buku turats kitab kuning. 4. Untuk memperoleh wawasan dan pengalaman bagi penulis dalam merencanakan, mempersiapkan dan melaksanakan penelitian.

BAB II KAJIAN TEORI

A. Karya Ilmiah

Menulis atau menyusun sebuah karya ilmiah bagi beberapa orang mungkin pekerjaan yang menyulitkan, karena tidak hanya sekedar menulis seperti tulisan biasa. Hal ini karena dalam penulisan sebuah karya ilmiah harus ada batasan-batasan dan aturan-aturan yang harus diikuti dan diperhatikan oleh penulis, selain itu juga dalam penulisan sebuah karya ilmiah ada pula tuntutan dan tujuan yang harus di penuhi oleh penulis. Didalam penulisan sebuah karya ilmiah harus pula mengikuti pedoman-pedoman dan aturan yang telah berlaku secara konvensional atau kelompok tertentu, tidak mengikuti pedoman atau aturan-aturan yang dibuat pada diri sendiri. Menurut Gillet 2003 tujuan penulisan karya ilmiah adalah untuk menyampaikan gagasan penulis dengan caranya sendiri. 1 Penulisan karya ilmiah yang wajib diadakan di perguruan tinggi adalah skripsi, penulisan skripsi sudah tidak asing bagi mahasiswa yang ingin menyelesaikan pendidikan S1. Skripsi merupakan hasil dari penelitian, pemikiran, pendapat, dan gagasan seorang penulis yang bertujuan untuk melatih mahasiswa berpikir secara sistematis, logis dan ilmiah. Skripsi sebagai tugas akhir kuliah yang menjadi syarat kelulusan seorang mahasiswa untuk mendapatkan gelar S1 Strata-1. 1 Yunita T. Winarto dkk, Karya Tulis Ilmiah Sosial , Menyiapkan Menulis, dan Mencermatinya, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2004, hal. 1

1. Pengertian Karya Tulis Ilmiah

Secara bahasa karya ilmiah berasal dari kata karya, dan ilmiah. Di dalam Kamus Ilmiah Populer kata karya berarti “hasil akal-budi; kreasi; ciptaan; kerja, 2 sedangkan kata Ilmiah berarti “keilmuan; ilmu pengetahuan; sains. 3 Sedangkan didalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI kata Karya berarti “ pekerjaan, hasil perbuatan, hasil karangan 4 , sedangkan kata ilmiah berarti “bersifat ilmu, secara ilmu pengetahuan. 5 Di dalam buku pedoman penulisan skripsi Karya tulis ilmiah adalah tiga kata yang terdiri dari karya “pekerjaan, perbuatan, ciptaan”. Tulis artinya ”bertulis ada huruf yang dibuat dengan pena pensilcat” sedangkan ilmiah berarti “secara ilmu pengetahuan, memenuhi syarat kaidah ilmu pengetahuan”. Dengan demikan maka definisi Karya Tulis Ilmiah adalah pekerjaan atau ciptaan bertuliskan dengan alat tulis yang memenuhi syarat atau kaidah ilmu pengetahuan. 6 Karya tulis ilmiah bukan sepenuhnya karya ekspresi diri. Sebuah karya tulis fiksi, atau sering disebut karya sastra, merupakan ekspresi diri penulisnya yang dihasilkan dari imajinasi penulis. Hasil karya penulis merupakan hasil rekaanya sendiri berdasarkan realitas di sekelilingnya. Oleh karena itu, hasil karyanya disebut karangan dan penciptanya disebut pengarang. Sebaliknya sebuah karya tulis ilmiah merupakan hasil rangkaian fakta yang berupa hasil pemikiran, gagasan, peristiwa, gejala, dan pendapat. Jadi seorang penulis karya ilmiah menyusun kembali pelbagai bahan informasi menjadi sebuah karangan yang utuh. Oleh sebab itu, penulis karya ilmiah tidak disebut pengarang melainkan penulis. 7 “Penulisan karya ilmiah merupakan salah satu kegiatan pokok di perguruan tinggi. Karya ilmiah merupakan karya tulis yang telah diakui dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Karya ilmiah ditulis sesuai dengan 2 Pius A Partanto, dan M Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer¸ Surabaya: Arkola, 1994, hal. 311 3 Ibid hal. 243 4 Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1998, cet. 1, hal. 393 5 Ibid, hal.324 6 Tim penulis Fakultas Syariah Hukum, Pedoman penulisan skripsi Fakultas Syariah Hukum. Jakarta : Fakultas Syariah dan hukum. 2007, hal.1 7 Felicia N. Utorodewo dkk, Bahasa Indonesia, Sebuah Pengantar Penulisan Ilmiah, Jakarta: Badan Penerbit FKUI, 2010, hal. 1