Macam-macam Karya Tulis Ilmiah

f. Karya ilmiah ditulis secara tulus, hal ini berarti karya ilmiah hanya mengandung kebenaran faktual sehingga tidak akan memancing pertanyaan yang bernada keraguan. Penulis karya ilmiah tidak boleh memanifulasi fakta dan tidak boleh bersifat emotif. g. Karya ilmiah bersifat ekspositoris, pembaca dibiarkan mengambil kesimpulan sendiri berupa pembenaran dan keyakinan akan kebenaran karya ilmiah tersebut. 12 Selain kriteria-kriteria yang telah disebutkan, menurut Lexy J. Moleong ada beberapa kriteria dalam penulisan karya tulis ilmiah. Diantaranya sebagai berikut : a. Kriteria Konseptual Ilmuwan mula-mula berpandangan bahwa kriteria ilmiah itu terdiri dari : fakta, teori, dan postulat. Fakta = diuji dan hasilnya secara absolut benar dan tidak akan berubah. Teori = harus secara langsung didukung oleh sekurang- kurangnya satu fakta ilmiah. Postulat = harus secara langsung didukung oleh sekurang-kurangnya satu teori ilmiah, yang berarti bahwa secara tidak langsung didukung oleh sekurang-kurangnya satu fakta ilmiah. Dari segi kriteria konseptual, suatu karya ilmiah hanya memenuhi persyaratan apabila mempersoalkan postulat, asumsi, teori, dan prinsip dalam tulisannya. b. Kriteria Prosedural Para ilmuwan telah menyusun format untuk makalah ilmiah secara berurutan, makalah ilmiah terdiri dari : 1 Judul 2 Abstrak 3 Pendahuluan 4 Materi dan metode 5 Temuanhasil 6 Diskusipembahasan 7 Kepustakaan yang dikutip 12 Felicia N. Utorodewo dkk, op.cit., hal. 2-3 Jadi dari segi prosedur penulisan karya ilmiah maka baik urutan maupun formatnya sudahlah tertentu. Jika seseorang menulis karya ilmiah lain dari pada hal itu berarti menyimpang dari tradisi dan kesepakatan para ilmuwan tentang format dan struktur penulisan yang dalam hal ini dinamakan kriteria prosedural. c. Kriteria Teknikal Gaya penulisan karya tulis ilmiah seperti skripsi sama yaitu: singkat, akurat, dan tidak menggunakan bahasa berbunga-bunga, harus mudah dipahami dan isinya memperbolehkan pembaca untuk dapat memproduksi apa yang ditulis. Kriteria secara teknikal dapatlah disusun sendiri oleh suatu tim penilai. Kriteria teknikal itu dapat berupa; gaya penulisan, jumlah halaman setiap komponen format, saran penulisan karya ilmiah yang baik, dan kriteria teknikal sesuai ketentuan dan aturan yang diberlakukan. d. Materi dan Metode Materi dan metode ini harus diuraikan secara rinci agar para pembaca lainnya dapat mengadakan pengulangan penelitian. Metode ini pada dasarnya menjawab pertanyaan; dimana, kapan, dan bagaimana studi itu dilakukan. Rumusnya harus berhati-hati, sesingkat dan serinci mungkin. e. HasilTemuan Data secara singkat dikemukakan pada bagian ini. Gambar dan tabel dikemukakan disini untuk lebih memperjelas uraian. Jangan memasukkan data kasar raw data. Hasil ini harus sangat jelas, singkat namun “manis”. Bagian ini secara jelas menyatakan temuan penelitian yang diperoleh dan tidak boleh mengintrepretasi data. f. PembahasanDiskusi Komponen pokok pada bagian ini adalah : 1 Usahakan agar mengemukakan prinsip-prinsip, hubungan, dan generalisasi pada bagian ini dan tidak mengemukakan hasil lagi. Kemukakan kekecualian atau kelemahan, dan juga kemukakan hal-hal yang kurang dicakup dalam penelitian ini. 2 Tunjukan bahwa hasil dan interpretasi itu ada kesepakatan atau bertentangan dengan hasil atau temuan penelitian lainnya yang telah dipublikasikan 3 Bahas implikasi hasil penelitian dan kemukakan seluruh kemungkinan aplikasi praktisnya 4 Nyatakan kesimpulan sejelas mungkin. Kemungkinan hasil kesimpulan tentang hipotesis atau tujuan penelitian dan kemukakan juga makna yang lebih luas tentang kesimpulan itu. 5 Identifikasikan langkah-langkah berikutnya perlu ditempuh untuk penelitian di masa datang g. Kepustakaan Buat daftar kepustakaan berurutan secara alphabets, dan hanya yang dikutip dalam karya ilmiah ini yang dikemukakan. Format yang lazim digunakan dalam penulisan karya ilmiah agar diindahkan. 13 Kriteria atau syarat-syarat tertentu dalam penulisan sebuah karya ilmiah merupakan hasil kesepakatan para ilmuwan atau lembaga tertentu yang menjadi acuan bagi seseorang yang akan menulis karya ilmiah, dan menjadi hal yang penting untuk kebenaran sebuah penulisan maupun penilitian. Apabila karya ilmiah tersebut telah memenuhi persyaratan atau kriteria-kriteria tersebut maka seorang penulis akan diberikan penghargaan berupa sebuah kelulusan atau gelar dan penghargaan-penghargaan tertentu.

4. Etika Penulisan Karya Ilmiah

Penulisan karya ilmiah adalah salah satu ukuran keterampilan akademisi yang berkemampuan untuk menghadirkan keterampilan yang akademisi yang berkemampuan untuk menghadirkan temuan-temuan yang telah ada sebelumnya dalam berbagai sumber ditambah dengan analisis indidvidu kedalam suatu tulisan yang sistematis, logis, dan objektif. Namun, sering terjadi, seorang penulis tidak begitu berhati-hati dalam melakukan pencatatan atau referensi dan pendokumentasian terhadap sumber-sumber yang dikutipnya. Dalam beberapa kasus adakalanya tidak sengaja melakukan penjiplakan atau penyontekan. Hal ini disebabkan ketidaktahuan dan 13 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010, hal. 372-379