Kriteria Karya Tulis Ilmiah

2 Tunjukan bahwa hasil dan interpretasi itu ada kesepakatan atau bertentangan dengan hasil atau temuan penelitian lainnya yang telah dipublikasikan 3 Bahas implikasi hasil penelitian dan kemukakan seluruh kemungkinan aplikasi praktisnya 4 Nyatakan kesimpulan sejelas mungkin. Kemungkinan hasil kesimpulan tentang hipotesis atau tujuan penelitian dan kemukakan juga makna yang lebih luas tentang kesimpulan itu. 5 Identifikasikan langkah-langkah berikutnya perlu ditempuh untuk penelitian di masa datang g. Kepustakaan Buat daftar kepustakaan berurutan secara alphabets, dan hanya yang dikutip dalam karya ilmiah ini yang dikemukakan. Format yang lazim digunakan dalam penulisan karya ilmiah agar diindahkan. 13 Kriteria atau syarat-syarat tertentu dalam penulisan sebuah karya ilmiah merupakan hasil kesepakatan para ilmuwan atau lembaga tertentu yang menjadi acuan bagi seseorang yang akan menulis karya ilmiah, dan menjadi hal yang penting untuk kebenaran sebuah penulisan maupun penilitian. Apabila karya ilmiah tersebut telah memenuhi persyaratan atau kriteria-kriteria tersebut maka seorang penulis akan diberikan penghargaan berupa sebuah kelulusan atau gelar dan penghargaan-penghargaan tertentu.

4. Etika Penulisan Karya Ilmiah

Penulisan karya ilmiah adalah salah satu ukuran keterampilan akademisi yang berkemampuan untuk menghadirkan keterampilan yang akademisi yang berkemampuan untuk menghadirkan temuan-temuan yang telah ada sebelumnya dalam berbagai sumber ditambah dengan analisis indidvidu kedalam suatu tulisan yang sistematis, logis, dan objektif. Namun, sering terjadi, seorang penulis tidak begitu berhati-hati dalam melakukan pencatatan atau referensi dan pendokumentasian terhadap sumber-sumber yang dikutipnya. Dalam beberapa kasus adakalanya tidak sengaja melakukan penjiplakan atau penyontekan. Hal ini disebabkan ketidaktahuan dan 13 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010, hal. 372-379 ketidaktelitian dalam mengambil referensi. Yang dimaksud dengan penjiplakan menurut Webster‟s World Unversity gradictionary adalah mengambil atau menjadikan ide-ide atau kata-kata orang lain menjadi milik sendiri, menggunakan sesuatu yang sudah jadi tanpa menyebutkan sumbernya; melakukan pencurian literal menghadirkan idea atau produk baru dan asli yang diambil dari sumber sebelumnya yang telah ada. 14 Etika penulisan ilmiah merupakan hal yang sangat penting agar hasil penelitian tersebut bisa dikatakan valid dan benar, serta terhindar dari penjiplakan. Karena merupakan kesalahan yang fatal apabila penulis tidak mencantumkan referensi atau sumber buku yang dikutip. Ada sanksi tertentu jika sebuah penelitian tidak berdasarkan kode etik yang berlaku, penelitian tersebut bisa dianggap palsu dan penulisnya tidak menerima kelulusan dari ujian penelitian tersebut.

5. Penyusunan dan Penulisan Karya Tulis Ilmiah

Ada beberapa penyusunan dan penulisan dalam sebuah karya tulis ilmiah yang harus diperhatikan sesuai dengan kaidah-kaidah penyusunan atau pedoman yang berlaku dan disepakati secara konvensional. Dalam kegiatan penulisan karya ilmiah, perencanaan susunan tulisan merupakan hal penting yang dapat membantu penulis untuk menyusun karya tulis secara berurutan dan teratur. Menurut Ezra M. Choesin didalam beberapa bukunya yaitu: 15 a. Menurut Ezr a M. Choesin dalam bukunya yang berjudul “ mengenali Unsur- Unsur Tulisan” menjelaskan bahwa ada dua unsur yang membangun sebuah tulisan, yakni controlling idea dan supporing idea, Unsur pertama adalah pernyataan umum yang berfungsi membatasi gagasan atau informasi apa saja yang disertakan dalam tulisan yang akan disusunnya. Sementara itu, supporing idea adalah gagasan atau informasi yang lebih spesifik tentang keseluruhan subjek penulisan yang akan diungkapkan pada controlling idea. Kedua unsur ini saling terkait dan membentuk jalinan tertentu sehingga sebuah tulisan menjadi jelas dan terarah. 14 Tim penulis Fakultas Syariah Hukum, op. cit., hal. 3 15 Yunita T. Winarto dkk, op. cit., hal.6 b. Didalam buku Ezra M. Choesin yang berjudul “Menyusun struktur Argumen” bahwa pentingya memahami struktur argumen dan cara penyusunannya dalam proses penulisan ilmiah. Selain itu juga Choesin mengungkapkan bahwa setiap argumen pada dasarnya merupakan pesan yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca karyanya Selain itu ada tiga aspek yang perlu diperhatikan dalam penyampaian sebuah argumen atau pesan tersebut yaitu logos, ethos, dan pathos.. Logos bersangkutan dengan struktur internal pesan atau argumen yang disampaikan. Ethos merupakan hal-hal yang berkaitan dengan kredebilitas penulis. Sementara pathos mengacu pada dampak tulisan pada pembaca dan aspek emosional yang ditimbulkan sebuah argumen. c. Menurut Yunita T. Winarto dalam bukunya “menyusun referensi” bahwa referensi sangat penting dalam kegiatan penulisan ilmiah. Winarto mengungkapkan bahwa melalui referensi kredebilitas penulis dipertaruhkan, keluasan wawasan pengetahuan seorang penulis tercermin dari kekayaan referensi yang menjadi acuannya. Adapun penyusunan dalam penulisan karya tulis ilmiah menurut Frans Asisi adalah sebagai berikut; 16 a. Menyusun alur wacana. Wacana merupakan suatu bahasa yang paling besar dan paling lengkap. Ada dua unsur penting yang dapat mempertahankan keutuhan dan kekompakan wacana yaitu koherensi dan kohensi. Koherensi adalah keserasian hubungan antar unsure yang tmembnetuk wacana, sementara itu koherensi adalah pautan antar gagasan yang menysusun sebuah wacana. Jadi koherensi lebih bersifat semantik atau maknawi, sedangkan kohesi lebih bersifat gramatikal b. Menyusun paragraf karya ilmiah. Terdapat tiga syarat utama penyusunan paragraf yang baik, yaitu. Pertama adanya satu gagasan pokok yang mendasarinya. Kedua adanya pertalian erat antara satu kalimat dan kalimat lain dalam paragraf tersebut. Ketiga, ada ketentuan dalam pengaturan gagasan-gagasan penunjang yang berfungsi mendukung gagasan pokok. 16 Ibid. h. 7 c. Penulisan kalimat dalam karya ilmiah. Menurut struktur gramatikalnya kalimat dapat dibagi atas kalimat tunggal, kalimat majmeuk, kalimat bersusun, dan kalimat majemuk bersusun. Sementara itu berdasarkan bentuk retorikanya kalimat dapat dibedakan atas kalimat melepas, kalimat berklimaks dan kalimat berimbang d. Memilih kata. Dalam hal ini terdapat dua bagian yang pertama adalah “Pilihlah kata dan citra kita” maksudnaya adalah bahwa pentingnya kesadaran untuk bersikap hati-hati dalam menggunakan kata karena kata-kata kita yang kita gunakan atau kita pilih mencerminkan diri penulis. Yang Kedua “Mencermati Penggunaan Kata” yaitu jika kerangka yang berupa kalimat dan paragraf sudah terbentuk, penulis perlu sekali lagi mencermati pilihan kata yang digunakan untuk memastikan ketepatan pemakainya.

6. Penggunaan Literatur dalam Sebuah Karya Ilmiah

Literatur, baik teknis maupun non teknis memainkan peranan penting dalam sebuah karya ilmiah. Dalam penggunaanya dibagi dalam dua macam yaitu : a. Literatur Teknis: Laporan tentang kajian penelitian, dan karya tulis profesional atau disipliner dalam bentuk makalah teoretik atau filosofis. Kesemuanya dapat dipakai sebagai bahan latar belakang yang merupakan pembanding bagi data-data yang lainnya. b. Literatur Nonteknis: Biografi, buku harian, dokumen, naskah, catatan, catalog, dan materi lainnya yang dapat digunakan sebagai data utama atau sebagai pendukung wawancara dan pengamatan lapangan dalam sebuah penelitian. 17 Literatur jenis ini dapat dipakai sebagai data primer, terutama dalam penelitian sejarah atau biografi. Pada sebagian besar penelitian, literatur ini merupakan sumber data penting yang melengkapi pewawancara dan pengamatan. 18 17 Anselm Strauss dan Julliet Corbin, Dasar-dasar Penelitian Kualitatif, Terj dari Basics Of Qualitative Research oleh: M. Shodiq dan Imam Muttaqien, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003, hal. 39 18 Ibidh., hal. 47