pertanian, pelayanan kesehatan, fasilitas jalan raya dan pemberian hak paten kepada individu yang berhasil menemukan sesuatu yang baru.
28
4. Kebijakan Konstituen Kebijakan ini ditandai dengan kemungkinan pengenaan paksaan fisik
yang sangat jauh dan penerapan kebijakan itu secara tidak langsung melalui lingkungan. Kebijakan konstituen mencakup dua hal yaitu urusan keamanan
nasional dan lauar neger, dan berbagai dinas pelayanan administrasi.
D. Tahap-tahap dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Pemerintah
Tahap adalah seperangkat kegiatan yang melahirkan suatu produk yang dapat diidentifikasikan yang memiliki awal dan akhir. Setiap tahap terdiri atas
sejumlah kegiatan yang menghasilkan suatu produk, dan setiap produk mempengaruhi tahap selanjutnya sampai pada tahap akhir. Menurut S. P. Siagian,
bahwa proses pengambilan keputusan publik atau kebijakan pemerintah berkisar pada tujuh langkah pemecahan masalah yaitu:
1. Mengidentifikasikan masalah dan membuat definisinya; 2. Mengumpulkan dan mengelola data sehingga tersedia informasi yang
mutakhir, lengkap, dapat dipercaya dan tersimpan dengan baik sehingga mudah untuk ditelusuri kembali apabila diperlukan;
3. Mengidentifikasikan berbagai alternatif yang mungkin ditempuh; 4. Menganalisa dan mengkaji setiap alternatif yang telah diidentifikasi untuk
mengetahui kelebihan dan kekurangannya; 5. Menjatuhkan pilihan pada satu alternatif yang tampaknya terbaik dalam arti
mendatangkan manfaat paling besar, sesuai dengan asas maksimasi, atau mengakibatkan kerugian yang paling kecil sesuai dengan asas minimisasi;
6. Melaksanakan keputusan yang diambil; dan
28
Ibid.
7. Menilai apakah hasil yang diperoleh sesuai dengan harapan dan rencana atau tidak.
29
Sedangkan Ramlan Surbakti menyebutkan bahwa dalam proses pembuatan dan pelaksanaan kebijakan politik atau kebijakan pemerintah dibagi
dalam empat tahap, yaitu:
30
1. Politisasi suatu permasalahan penyusunan agenda Politisasi suatu permasalahan yang dihadapi masyarakat dapat dilaku-
kan oleh pemerintah atau kalangan masyarkat seperti individu atau kelompok. Apabila upaya ini berasal dari masyarkat maka ia akan berwujud imbauan
atau tuntutan agar pemerintah menaruh perhatian yang seksama terhadap permasalahan yang menjadi kepentingan itu. Apabila ia berasal dari
pemerintah akan berwujud pernyataan tentang tekad pemerintah untuk menangani permasalahan tertentu. Dalam tahap ini, jenis permasalahan tidak
hanya ditangani dan diputuskan, tetapi juga didefinisikan permasalahannya, ini disebabkan karena suatu permasalahan dapat ditinjau dari berbagai segi
yang dipilih, yang tidak berisi pernyataan kehendak saja, tetapi juga mobilisasi dukungan masyarakat.
31
2. Perumusan dan pengesahan tujuan dan program Dalam tahap ini apabila kesepakatan yang dicapai dengan kompromi,
maka tujuan dan program itu dirumuskan secara umum dan abstrak. Makin
29
S. P. Siagian, Teori dan Praktek Pengambilan Keputusan, Jakarta: CV. Haji Masagung, 1990, cet. II, h. 23
30
Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik, h. 197
31
Ibid.