Berdasarkan uraian pendapat para ahli mengenai pengertian minat, penulis menyimpulkan bahwa minat adalah suatu dasar yang menjadikan
siswa memiliki rasa serta keinginan belajar yang ada dari dirinya sendiri, sehingga memperoleh pemahaman yang cepat serta mampu mengingat
pelajaran setelah proses belajar. Hal tersebut sejalan dengan pendapat yang dikemukakan Kurt Singer yang telah dikemukan penulis sebelumnya.
2. Macam-macam Minat
a. Berdasarkan timbulnya
Minat berdasarkan timbulnya berarti minat yang ada sebab terjadinya minat dalam diri seseorang, sebab inilah yang menjadi faktor asal mula suatu
perbuatan, kegiatan, kebiasaan yang melahirkan minat pada diri seseorang. Minat berdasarkan timbulnya ini tentu tak sama asal mulanya, seperti yang
telah dikemukan oleh Abdul Rahman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab yang telah membedakan minat berdasarkan timbulnya menjadi dua kategori.
Minat dapat dibedakan menjadi minat primitif dan minat kultural. Minat primitif adalah minat yang timbul karena kebutuhan biologis atau jaringan-
jaringan tubuh, misalnya kebutuhan akan makanan, perasaan yang enak atau nyaman, kebebasan beraktivitas dan seks. Minat kultural atau minat sosial,
adalah minat yang timbulnya karena proses belajar, minat ini tidak secara langsung berhubungan dengan diri kita. Misalnya minat belajar, induvidu
punya pengalaman bahwa masyarakat atau lingkungan akan lebih menghargai orang-orang terpelajar dan berpendidikan tinggi, sehingga hal ini akan
menimbulkan minat induvidu untuk belajar dan berprestasi agar mendapat penghargaan dari lingkungan, hal ini mempunyai arti yang sangat penting
bagi harga dirinya.
7
Dengan demikan¸ minat berdasarkan timbulnya terbagi dua yaitu pertama minat primitif berarti minat yang lebih berhubungan dengan minat
biologis, berarti minat yang timbul karena keadaan dan sifat makhluk hidup. Sedangkan kedua, minat kultural yaitu minat yang berhubungan dengan
sosial, minat yang timbul karena faktor keadaan dan situasi seseorang terhadap lingkungannya.
7
Abdul Rahman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar dalam Persektif Islam, Jakarta: Prenada Media, 2004, h.265-266
b. Berdasarkan arahnya
Macam-macam minat dapat pula didasarkan dari arahnya yang berarti minat yang dilihat dari tujuan minat ada pada diri seseorang. Seseorang yang
memiliki minat tentu memiliki tujuan mengapa minat tertentu menjadi minat yang pilih, seperti yang dikemukan Abdul Rahman Shaleh dan Muhbib Abdul
Wahab yang menjelaskan minat berdasarkan arahnya. Minat dapat dibedakan menjadi minat intrinsik dan ekstrinsik. Minat
intrinsik adalah minat yang langsung berhubungan dengan aktivitas itu sendiri, ini merupakan minat yang lebih mendasar atau minat asli. Misalnya,
seseorang belajar karena memang pada ilmu pengetahuan atau karena memang senang membaca, bukan karena ingin mendapatkan pujian atau
penghargaan. Minat ekstrinsik adalah minat yang berhubungan dengan tujuan akhir dari kegiatan tersebut, apabila tujuannya sudah dari kegiatan tersebut,
apabila tujuannya sudah tercapai akan ada kemungkinan minat tersebut hilang. Misalnya seseorang yang belajar dengan tujuan agar menjadi juara
kelas atau lulus ujian SIPENMARU, setelah menjadi juara kelas atau lulus ujian saringan SIPENMARU minat belajar menjadi turun.
8
Berdasarkan uraian minat menurut arahnya, diketahui bahwa minat dibagi menjadi minat instrisik dan ektrinsik. Minat instrinsik yang berarti
minat yang lebih mendasar, dalam arti minat yang ada karena dari diri seseorang tersebut memiliki ketertarikan yang kuat terhadap suatu yang
diminatinya, Selanjutnya minat ekstrinsik yaitu minat yang terjadi karena hendak mencapai tujuan akhir yang ingin dicapai. Jika tujuan akhir yang
membuat seseorang tersebut meminati sesuatu dan telah tercapai, maka seseorang tersebut dapat meninggalkan bahkan menghilangkan minatnya.
c. Berdasarkan cara mengungkapan minat
Minat dapat pula dinyatakan melalui cara-cara tertentu, hal ini untuk mengetahui minat yang dimiliki seseorang. Orang lain dapat mengetahui
minat yang dimiliki seseorang dengan cara menjadikan seseorang yang memiliki minat sebagai subjek melalui berbagai cara agar subjek
mengungkapkan minat yang dimiliki dan telah dipilih. Abdul Rahman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab telah membedakan menjadi empat cara
mengungkapan minat seseorang yaitu:
8
Ibid., h.266-267