23
Jumlah sampel pada setiap kelompok penelitian ditentukan dengan rumus Federer sebagai berikut :
n = jumlah sampel, t = jumlah kelompok n-1 3-1 15
n-12 15 n-1
152 n
152 + 22 n
8,5 bulatkan 9 Berdasarkan dari perhitungan tersebut, maka jumlah sampel minimal yang
diperlukan adalah 9 tikus untuk masing-masing kelompok.
3.3.1 Kriteria Inklusi
Kelompok N : tikus Sprague dawley jantan dengan kadar glukosa darah 200 mgdl.
Kelompok D dan D+SS : tikus Sprague dawley jantan dengan kadar glukosa darah 200 mgdl.
3.4 Cara Kerja Penelitian
3.4.1 Alat Penelitian
Alat-alat yang dibutuhkan pada penelitian ini adalah glukometer, strip glukotes, kit kolesterol, vortex, centrifuge, sfektrofotometer, minor
set, tabung EDTA dan effendorf, kulkas -80 ˚C, timbangan untuk
mengukur berat badan tikus timbangan gram, oral sonde, kandang tikus, botol minuman serta tempat makan tikus.
3.4.2 Bahan Penelitian
Bahan utama yang digunakan dalam penelitian adalah daun yakon Smallanthus sonchifolia sebanyak 1 kg yang diperoleh dari pusat
penjualan tanaman “Bursa Bibit” Yogyakarta . Daun yakon yang didapat
selanjutnya di determinasi di Kebun Raya Bogor. Kemudian daun yakon tersebut di ekstraksi sendiri oleh peneliti di laboratorium Riset dan
n-1 t-1 15
24
laboratorium PDR. Selanjutnya hasil ekstrak tersebut dijadikan ekstrak kering di PAU Institut Pertanian Bogor. Didapatkan hasil sebanyak 200
gram. Bahan-bahan kimia yang digunakan pada pembuat ekstrak pada
penelitian ini adalah ethanol 70. Sedangkan untuk proses penelitian secara umum bahan yang digunakan adalah larutan alloxan monohydrate
5, D-glukosa monohidrat 5 , natrium hidroklorida 0,9, ether, dan reagen lipid Sclavo.
3.4.3 Proses ekstraksi
Daun yakon yang telah dideterminasi kemudian dihaluskan menggunakan blender di laboratorium PDR. Daun yakon yang sudah halus kemudian
dicampur dengan ethanol 70 dengan konsentrasi 10. Larutan ethanol dan daun yakon diaduk selama 5 jam dengan menggunakan magnetic dan
hot plate stirer di laboratorium Riset. Hasil campuran tersebut difiltrasi dengan kertas saring untuk mendapatkan hasil ekstrak basah. Selanjutnya
ekstrak basah dikirim ke Kebun Raya Bogor sehingga diperoleh ekstrak kering, lalu disimpan pada suhu 4
o
C. Ekstrak kering daun yakon dilarutkan dengan air destilasi menggunakan vortex dilaboratorium biokimia.
3.4.4 Adaptasi Hewan Sampel
Sampel diadaptasikan di Animal house selama 21 hari. Sampel diadaptasikan terhadap tempat tinggal barunya, pemberian makanan dan
minuman yang disamakan pada semua tikus.
3.4.5 Induksi Tikus Dengan Aloksan
Setelah proses adaptasi tikus diinduksi dengan aloksan 150 mgkgBB secara intraperitoneal. Kemudian diberi makanan yang cukup ad libitum
dan dalam waktu 72 jam pertama dalam air minumnya ditambahkan 40
larutan D-glukosa monohidrat untuk mencegah terjadinya efek
hipoglikemia. Pengukuran kadar glukosa darah dilakukan 7 hari setelah induksi. Hanya tikus dengan glukosa darah 200 mgdl yang dikatakan
sebagai tikus DM dan digunakan pada penelitian ini.