32
4.3 Kolesterol
Data kadar kolesterol total yang didapatkan pada penelitian adalah sebagai berikut :
Tabel 4.5 Rerata Kadar Kolesterol Setiap Kelompok Penelitian
Kelompok Kadar kolesterol mgdl
N n=4 140.30 ± 13.38
D n=4 250.92 ± 78.32
D+SS n=4 137.72 ± 26.63
Keterangan : Data adalah mean ± Standar Deviasi N: kelompok normal; D: kelompok DM; D+SS: kelompok DM yang diterapi ekstrak kering daun
Smallanthus sonchifolia.
Grafik 4.3 Rerata Kolesterol Darah Setiap Kelompok Penelitian Dari Tabel 4.5 dan Grafik 4.3 diperoleh data rerata kadar kolesterol
kelompok D+SS dan N masing-masing 137,72 mgdl dan 140,30 mgdl masih dalam batasan normal 200 mgdL. Sedangkan kelompok D memiliki rerata
kadar kolesterol tertinggi 250,92 mgdL. Perbedaan kadar kolesterol setelah pemberian ekstrak daun Smallanthus sonchifolia dapat terjadi karena diperkirakan
daun Smallanthus sonchifolia dapat mengatur metabolisme kolesterol. Salah satu mekanismenya adalah dengan mengatur metabolisme kolesterol melalui proses
assimilation yang dapat menurunkan absorbsi kolesterol di usus halus.
1
Selanjutnya dilakukan perhitungan statistik menggunakan uji analisa One- Way Anova. Dari uji statistik didapatkan hasil distribusi data tidak normal dan
50 100
150 200
250 300
350
rerata kolesterol setiap kelompok k
o lest
er o
l m
gd l
N D
D+SS
33
varians data tidak sama sehingga perhitungan dilanjutkan dengan menggunakan uji Kruskal-Wallis. Hasilnya adalah sebagai berikut:
Tabel 4.6 Hasil Analisa Data Kolesterol Setiap Kelompok Penelitian
Kadar kolesterol Mean Rank
mgdl P value
N n=4 4.25
D n=4 10.50
0.024 D+SS n=4
4.75 Keterangan :
N: kelompok normal; D: kelompok DM; D+SS: kelompok DM yang diterapi ekstrak kering daun Smallanthus sonchifolia;
Dari Tabel 4.7 didapatkan hasil nilai p0.05 yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kadar kolesterol yang signifikan pada semua kelompok
penelitian. Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kadar kolesterol pada tikus DM dengan pemberian ekstrak daun Smallanthus sonchifolia dosis 300
mgkgBB selama 14 hari.
4.4 Keterbatasan Penelitian
Selama penelitian berlangsung, mulai dari persiapan penelitian hingga akhir penelitian hambatan yang didapat, antara lain:
1. Selama penelitian berlangsung banyak hewan penelitian banyak yang
mati, kemungkinan besar akibat efek aloksan, dan sulitnya memberikan dextrose secara ad libitum.
2. Kit kolesterol terbatas dan harganya mahal.
34
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak daun insulin Smallanthus sonchifolia dengan dosis 300 mgkgbb selama 14 hari dapat
mempengaruhi berat badan, kadar glukosa darah, dan kolesterol tikus Sprague dawley yang diinduksi aloksan, sehingga dapat dijadikan alternatif untuk anti
diabetes. Adapun kesimpulannya adalah sebagai berikut : 1.
Terdapat kenaikan berat badan kelompok D+SS sebesar 7,69, yang merupakan kenaikan terbesar dibandingkan kelompok N 6,44.
Namun hasilnya tidak signifikan secara statistik p0,517. 2.
Terdapat penurunan kadar glukosa darah pada kelompok D+SS sebesar 29,0 , yang merupakan persentase penurunan terbesar, meskipun belum
mencapai nilai normal. Hasil tersebut signifikan secara statistik p0,012.
3. Rerata kadar kolesterol pada kelompok D+SS sebesar 137,72 mgdl yang
berarti masih dalam batasan normal dibandingkan dengan kelompok D 250,92 dengan perbedaan yang signifikan secara statistik p0,024.
5.2 Saran
Untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya: 1.
Memperhatikan higienitas tempat, makanan, dan minuman hewan penelitian agar bisa mengurangi kematian hewan penelitian.
2. Menjaga kebersihan laboratorium Animal House untuk mengurangi
resiko kesehatan pada hewan penelitian dan peneliti. 3.
Melakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh pemberian ekstrak daun insulin Smallanthus sonchifolia dengan menggunakan dosis yang
bervariasi, jumlah hewan penelitian yang lebih banyak dan waktu penelitian yang lebih lama.
35
BAB VI KERJA SAMA RISET
Penelitian ini merupakan bagian dari kerja sama riset mahasiswa dan kelompok riset diabetes dan regenerasi pankreas PSPD FKIK UINSH dr. Flori
Ratnasari, Ph.D; dr. Hari Hendarto,Sp.PD, Ph.D; FINASIM