19
2.2 Aloksan
Salah satu metode paling potensial untuk menginduksi DM adalah dengan menggunakan induksi aloksan, yang dikenal sebagai agen diabetogenik. Aloksan
merupakan derivat pirimidin yang teroksidasi, gabungan dari allantoin dan oxaluric acid secara selektif
merusak sel β pankreas yang menyekresikan insulin. Mekanisme kerja aloksan meliputi inhibisi enzim glukokinase dan mengganggu
homeostasis kalsium intraseluler. Sehingga mengindikasikan terjadinya efek hiperglikemik pada tikus yang diinduksi
.12
Penggunakan lower dose aloksan 150 mgkgbbi.p dapat menyebabkan terjadinya d
estruksi sel β pankreas sehingga hewan yang diinduksi dapat menjadi diabetes secara permanen, meskipun ada kemungkinan beberapa hewan dapat
mempertahankan sel β dan beregenerasi.
13
Hal ini tergantung pada spesies hewan, cara pemberian, dan status nutrisi dari hewan yang diinduksi.
12
Respon glukosa darah setelah induksi aloksan terdiri dari beberapa fase, tergantung pada perubahan konsentrasi plasma insulin, perubahan struktur sel β
dan nekrosis sel. Fase pertama terjadi pada menit pertama setelah injeksi aloksan. Pada fase ini terjadi respon hipoglikemik yang menunjukkan adanya stimulasi
sekresi insulin yang dikonfirmasi oleh peningkatan konsentrasi insulin plasma. Fase kedua fase hiperglikemik terjadi 1 jam setelah injeksi sampai terjadi
peningkatan konsentrasi glukosa darah. Keadaan ini bersamaan dengan adanya penurunan insulin plasma. Fase ketiga fase hipoglikemik terjadi 4-8 jam setelah
injeksi. Peningkatan insulin plasma sebagai akibat rupturnya membran sel yang menyebabkan hipoglikemik transisional yang berat. Pada fase ini terjadi nekrosis
sel Islet pankreas. Fase keempat fase hiperglikemik diabetik terjadi 24-48 jam setelah injeksi. Pada keadaan ini terjadi degranulasi dan hilangnya integritas dari
sel β
. 12
20
2.3 Kerangka konsep
Defisiensi insulin atau resistensi insulin
Diabetes mellitus
Lipid
pengeluaran glukosa oleh hati
Karbohidrat Protein
Mempengaruhi metabolisme
glukosa darah
hiperglikemia Starvation cell
Pemecahan cadangan
energi dalam sel
BB turun Pergeseran netto ke
arah katabolisme protein
kadar kolesterol
darah asam
lemak darah
lipolisis
Penciutan otot Nekrosis
sel β
Aloksan
Toxic terhadap sel
pankreas Mengganggu
homeostasis Ca intrasel
Inhibisi enzim glukokinase
Ekstrak daun
Smallanthus sonchifolia
300mgkgbb fruktooligosakarida
Memodulasi sindrom
metabolik dan dislipidemia
Senyawa phenolic
Regulasi metabolisme
glukosa
21
2.4 Definisi operasional
No. Variabel
Definisi Operasional Alat Ukur
Cara Pengukuran Skala
Pengukuran 1.
Gula Darah Sewaktu
GDS Hasil pemeriksaan
gula darah sampel tanpa melihat waktu
terakhir sampel makan.
Alat glukometer dan strip Easy
Touch Darah sampel
diambil dari insisi ekor dan
dimasukkan ke dalam strip
glukometer kemudian dilihat
angka pada glukometer sebagai
hasil pengukuran kadar gula darah
sampel. Numerik
2. Berat Badan
BB Ukuran yang lazim
digunakan untuk
mengukur keadaan
gizi Timbangan BB
gram Kitchen scale
Sampel diletakkan pada timbangan dan
dilihat angka pada timbangan yang
merupakan BB sampel.
Numerik
3. Kolesterol
Lipid utama
pada kilomikron
dan VLDL
Spektrofoto- meter Thermo
spektronic Serum sampel
dicampurkan dengan reagen
kolesterol Sclavo kemudian nilai
hasilnya pada alat spektrofotometer
Numerik