Umum dan Administrasi Personalia

Plant Semarang Plant Watudakon, Mojokerto Plant Tanjung Morawa, Medan Unit Riset dan Pengembangan Unit Logistik Sentral Anak perusahaan Trading and Distribution PBF Apotek

3.1 Umum dan Administrasi Personalia

STRUKTUR ORGANISASI UMUM ADMINISTRASI PERSONALIA PLANT BANDUNG -Direktur Umum SDM……………………. -Tanggal : 22 November 2007 UMUM ADMINISTRASI PERSONALIA UMUM PELAYANAN RUMAH TANGGA ADMINISTRASI PERSONALIA PELATIHAN Gambar 3.1 Struktur Organisasi Umum Administrasi Personalia Plant Bandung Bagian Personalia secara struktural dibawah langsung oleh Plant Manager , oleh karena itu dalam tugasnya, Asisten Manajer Bagian Personalia Riza Fahlevi Wakidi : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri di PT. Kimia Farma Persero Tbk. Plant Bandung, 2008 USU Repository © 2008 bertanggung jawab langsung kepada Plant Manager. Secara umum tugas dan wewenang dari Asisten Manajer adalah: a. Mengawasi kebenaran laporan absensi dan penilaian prestasi kerja pegawai. b. Mengusulkan kenaikan pangkat dan golongan pegawai atas rekomendasi dari pemimpin setiap bagian. c. Menyelenggarakan kegiatan rekruitmen dan seleksi pegawai baru. d. Mengawasi kegiatan identifikasi kebutuhan pelatihan bagi pegawai. e. Mengawasi kegiatan penggantian pengobatan pegawai. Asisten manajer Bagian Personalia dalam menjalankan tugas dan wewenangnya dibantu oleh 4 orang supervisor, yaitu: 1. Supervisor bagian Administrasi 2. Supervisor bagian Pelatihan 3. Supervisor bagian Rumah tangga 4. Supervisor bagian Umun Saat ini PT. Kimia Farma Persero Tbk. Plant Bandung mempunyai tenaga kerja yang dapat dikategorikan sebagai berikut: 1. Pegawai Struktural Pegawai struktural mempunyai status kepangkatan, seperti di Plant Bandung terdapat tiga pangkat struktural di bawah Plant Manager yaitu: Manajer, Asisten Manajer dan Supervisor. Secara struktural, setiap jabatan bertanggung jawab kepada atasannya dan diwajibkan untuk membuat laporan tertulis kepada atasannya sebagai bentuk pertanggung jawaban tugas. Riza Fahlevi Wakidi : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri di PT. Kimia Farma Persero Tbk. Plant Bandung, 2008 USU Repository © 2008 2. Pegawai Non Struktural Pegawai non struktural adalah pegawai yang secara struktur tidak mempunyai status kepangkatan dan tidak dibebani tanggung jawab secara struktural kepada atasannya tidak diwajibkan untuk membuat laporan tertulis kepada atasannya sebagai bentuk pertanggung jawaban tugasnya. Sistem rekruitmen pegawai dilakukan melalui 2 jalur yaitu untuk lulusan Sarjana dilaksanakan di Kantor Pusat Jakarta dan penempatannya dilaksanakan oleh Pusat sesuai dengan kebutuhan masing-masing unit. Sedangkan yang berasal dari lulusan Program Diploma III kebawah dapat dilakukan rekruitmen pada unit produksi setempat setelah mendapat izin prinsip dari pusat. Pembagian gaji dilakukan 2 kali dalam sebulan yang terdiri dari gaji pokok, tunjangan jabatan, tunjangan perusahaan dan upah lembur. Selain penghasilan tersebut perusahaan juga memberikan tunjangan lainnya, misal tunjangan hari raya THR, tunjangan hari tua, tunjangan intensif lainnya dan pensiun. Sistem Penilaian Kinerja Pegawai PKP dilakukan setiap tahun sekali berdasarkan hasil kerja yang dicapai dimana proses penilaian dilakukan secara kualitatif maupun kuantitatif seperti penilaian tugas pokok, tugas individual, perilaku dan juga absensi. Penilaian dilakukan oleh masing-masing bagian oleh atasan masing-masing dan terakhir diserahkan ke Bagian Personalia. Dalam hal pengembangan sumber daya manusia, disusun rencana training selama 1 tahun dengan tujuan untuk peningkatan kompetensi, sedangkan untuk peningkatan SDM perusahaan dilakukan pelatihan bagi pegawai yang berprestasi tingkat Kepala Riza Fahlevi Wakidi : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri di PT. Kimia Farma Persero Tbk. Plant Bandung, 2008 USU Repository © 2008 Bagian yang selanjutnya ilmu yang diperoleh dapat diinduksi kepada pegawai- pegawal lainnya. Masa kerja pegawai sampai usia 55 tahun.

3.2 Bagian PPPI