Bagian yang selanjutnya ilmu yang diperoleh dapat diinduksi kepada pegawai- pegawal lainnya. Masa kerja pegawai sampai usia 55 tahun.
3.2 Bagian PPPI
Supervisor Manager
Pengendalian Produksi
Perencanaan Produksi
Perencanaan Pengendalian
Bahan Kemas Perencanaan
Pengendalian Bahan Baku
Perencanaan Pengendalian
Bahan Perencanaan
Pengendalian Produksi
Asisten Manager
Perencanaan Produksi
Pengendalian Inventori
Gambar 3.2 Struktur Organisasi Perencanaan, Pengendalian Produksi Inventori
Plant Bandung
Bagian PPPI bertanggung jawab memenuhi pesanan pemasaran secara tepat, baik tepat mutu, tepat jumlah maupun tepat waktu. Fungsi dari PPPI antara
lain adalah: 1.
Menerima target pesanan dari pemasaran sesuai dengan Prosedur Sistem Mutu Penanganan Pesanan
2. Menyusun bahan kebutuhan bahan sesuai dengan pesanan
Riza Fahlevi Wakidi : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri di PT. Kimia Farma Persero Tbk. Plant Bandung, 2008
USU Repository © 2008
3. Evaluasi kapasitas produksi
4. Melakukan pemesanan bahan bakubahan kemas
5. Melakukan perencanaan dan pengendalian produksi
6. Monitoring kedatangan bahan dan pengendalian bahan
PPPI terdiri dari dua bagian yang ditangani oleh Asisten Manager dan mempunyai rincian tugas masing-masing, yaitu:
1. Bagian Perencanaan dan Pengendalian Bahan Rendal Bahan
a. Perencanaan dan Pengendalian bahan baku
b. Perencanaan dan Pengendalian bahan kemas
Bagian Rendal Bahan bertugas menjamin ketersediaan bahan baku maupun kemas sehingga tidak terjadi kekosongan bahan maupun kelebihan
stok untuk proses produksi. Rincian tugasnya antara lain: 1
Merencanakan kebutuhan bahan bakubahan kemas 2
Melakukan pemesanan bahan bakubahan kemas 3
Melakukan evaluasi stok bahan 2.
Bagian Perencanaan dan Pengendalian Produksi Rendal Produksi a.
Perencanaan produksi b.
Pengendalian produksi Rincian tugas bagian ini meliputi :
1 Penjadwalan produksi
2 Penerbitan SPK produksi, SPK coating dan SPK kemas
3 Evaluasi hasil produksi
4 Mengatur dan memantau kegiatan proses produksi sampai hasil jadi
Riza Fahlevi Wakidi : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri di PT. Kimia Farma Persero Tbk. Plant Bandung, 2008
USU Repository © 2008
Evaluasi produksi meliputi: 1.
Ketepatan waktu pengiriman ke Unit Logistik Sentral ULS 2.
Nilai pesanan 3.
Evaluasi mutu 4.
Evaluasi Harga Pokok Produksi HPP, yaitu total biaya yang diperlukan untuk jadinya suatu produk.
SPK yang dikeluarkan oleh PPPI ada 3 macam: 1.
Untuk bagian produksi: mengolah bahan baku menjadi produk ruahan. SPK ini disertai dengan CPB dan BSTBB
2. Untuk bagian pengemasan: mengolah produk ruahan sampai produk jadi yang
sudah dikemas. SPK ini disertai dengan CKB dan BSTBK. 3.
Untuk bagian coating: mengolah tablet inti menjadi tablet salut. Dalam operasionalnya, bagian PPPI selalu melakukan koordinasi terkait
dengan bagian-bagian lain seperti produksi, pengawasan mutu, gudang, pemasaran, akuntansi, supplier, ULS dan juga maklooner. PPPI dalam menyusun
rencana dan pelaksanaan produksi berdasarkan permintaan dari pemasaran. Selanjutnya PPPI akan menyusun kebutuhan bahan dengan selalu
memperhitungkan jumlah stok bahan baku di gudang dan produk yang ada di ULS. Idealnya stok bahan baku di gudang tidak terlalu sedikit atau terlalu banyak
over stock. Untuk mengatasinya, maka diperlukan adanya buffer stock, yaitu jumlah minimal persediaan yang harus ada di gudang. Masing-masing bahan
dihitung berdasarkan rata-rata pemakaian per bulan, prediksi kebutuhan yang akan datang, dan lead time pengadaan barang. Buffer stock untuk setiap bahan dapat
Riza Fahlevi Wakidi : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri di PT. Kimia Farma Persero Tbk. Plant Bandung, 2008
USU Repository © 2008
berbeda, tergantung dari rata-rata pemakaian per bulan dan lead time bahan tersebut. Buffer stock untuk bahan baku fast moving atau lead time-nya lama
biasanya lebih banyak daripada barang yang slow moving atau lead time-nya pendek. Untuk bahan baku lokal, lead time-nya 1-2 bulan, sedangkan untuk bahan
baku impor lead time-nya sekitar 3-4 bulan. Selanjutnya PPPI akan melakukan pesanan bahan bakukemas dengan
mengeluarkan Bon Pembelian Bahan Baku BPBB dan Bahan Kemas BPBK, yang disahkan oleh Plant Manager. Setelah barang yang dipesan datang kemudian
diperiksa oleh Bagian Pengawasan Mutu sesuai dengan spesifikasi, jika memenuhi persyaratan maka dapat dimasukkan stok dalam gudang , kemudian
dilakukan rencana produksi. Bagian PPPI akan mengeluarkan Surat Perintah Kerja Produksi SPK
Produksi disertai Bon Serah Terima Bahan Baku BSTBB dan Catatan Pengolahan Batch CPB. Setelah proses produksi berakhir kemudian PPPI akan
mengeluarkan Surat Perintah Kerja Pengemasan disertai Bon Serah Terima Bahan Kemas BSTBK dan Catatan Pengemasan Batch CKB untuk selanjutnya
dilakukan proses pengemasan. Setelah proses pengemasan selesai, obat jadi diserahkan ke gudang obat jadi yang selanjutnya akan dikirim ke Unit Logistik
Sentral ULS. Bagian Perencanaan dan Pengendalian Produksi bersama bagian akuntansi
melakukan analisa harga pokok produk HPP. HPP yang rendah merupakan standar agar dapat bersaing dan mendapatkan margin laba yang akan dicapai
untuk selanjutnya.
Riza Fahlevi Wakidi : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri di PT. Kimia Farma Persero Tbk. Plant Bandung, 2008
USU Repository © 2008
Perencanaan produksi dapat dibagi menjadi 4 triwulan per tahun, yaitu: 1.
Triwulan I : Januari – Maret 2.
Triwulan II : April – Juni 3.
Triwulan III : Juli – September 4.
Triwulan IV : Oktober – Desember
3.3 Bagian Pembelian