11 Karakteristik kualitas laporan keuangan sebagaimana yang dinyatakan
dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.1 paragraf 24-32 IAI, SAK, 2007: 5 adalah:
a. Dapat dipahami
Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pemakai.
Untuk maksud ini, pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta
kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar.
b. Relevan
Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki
kualitas relevan kalau dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu,
masa kini dan masa depan.
c. Keandalan
Agar bermanfaat, informasi juga harus andal reliable. Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan,
kesalahan material dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau jujur faithful representation dari yang seharusnya
disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan.
d. Dapat dibandingkan
Pemakai harus dapat memperbandingkan laporan keuangan perusahaan antar periode untuk mengidentifikasikan kecenderungan trend posisi
dan kinerja keuangan. Pemakai juga harus dapat memperbandingkan laporan keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi
keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan secara relatif.
2.1.2. Audit Laporan Keuangan
Auditing menurut Arens 2008:4 didefinisikan sebagai ā€¯pengumpulan serta pengevaluasian bukti-bukti atas informasi untuk menentukan dan
melaporkan tingkat kesesuaian informasi tersebut dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkanā€¯. Audit laporan keuangan financial statement audit dilakukan
untuk menentukan apakah laporan keuangan informasi yang diverifikasi telah dinyatakan sesuai dengan kriteria tertentu Arens, 2008:18.
Universitas Sumatera Utara
12 Biasanya kriteria yang berlaku adalah prinsip-prinsip akuntansi yang
berlaku umum. Auditing harus dilaksanakan oleh seseorang yang kompeten dan independen. Perusahaan umumnya memilih menggunakan jasa auditor
independen untuk meningkatkan kredibilitas dari laporan keuangan tersebut, namun apabila perusahaan memutuskan untuk tidak menggunakan auditor
independen, maka laporan keuangan tersebut akan memiliki kredibilitas yang sangat kecil.
Kebutuhan dilakukannya audit independen atas laporan keuangan dipicu oleh empat kondisi berikut ini Boynton, 2002: 53-54 :
a. Pertentangan Kepentingan Conflict of Interest
Banyak pengguna laporan keuangan yang memberikan perhatian tentang adanya pertentangan kepentingan aktual maupun potensial antara mereka
sendiri dan manajemen entitas. Kekhawatiran ini berkembang menjadi ketakutan bahwa laporan keuangan telah disusun sedemikian rupa oleh
manajemen sehingga menjadi bias untuk kepentingan manajemen. Oleh karena itu, para pengguna mencari keyakinan dari auditor independen luar
bahwa informasi tersebut telah 1 bebas dari bias untuk kepentingan manajemen dan 2 netral untuk kepentingan berbagai kelompok pengguna.
b. Konsekuensi Consecuence
Laporan keuangan yang diterbitkan menyajikan informasi yang penting, dan dalam beberapa kasus, merupakan satu-satunya sumber informasi yang
digunakan untuk membuat keputusan investasi yang signifikan, peminjaman, serta keputusan lainnya. Oleh karena itu, para pengguna
menginginkan laporan keuangan tersebut memuat sebanyak mungkin data yang relevan. Karena keputusan yang dibuat akan membawa konsekuensi
ekonomi, sosial dan konsekuensi lain yang signifikan, maka para pengguna laporan keuangan akan melirik pada auditor independen untuk memperoleh
keyakinan bahwa laporan keuangan telah disusun sesuai GAAP, termasuk semua pengungkapan yang memadai.
c. Kompleksitas Complexity
Masalah akuntansi dan proses penyusunan laporan keuangan telah menjadi demikian kompleks. Dengan meningkatnya tingkat kompleksitas, maka
resiko salah interpretasi dan timbulnya resiko kesalahan yang tidak disengaja juga ikut meningkat. Karena para pengguna merasa semakin sulit,
atau bahkan mustahil untuk mengevaluasi sendiri mutu laporan keuangan, maka mereka mengandalkan auditor independen untuk menilai mutu
informasi yang dimuat dalam laporan keuangan.
Universitas Sumatera Utara
13
d. Keterpencilan Remoteness