1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Ketepatan waktu merupakan suatu atribut laporan keuangan kualitatif yang penting, yang mengharuskan laporan keuangan tersebut dibuat secepat mungkin
untuk dipakai oleh para pengguna laporan keuangan. Ketidaktepatan waktu dalam melaporkan laporan keuangan dapat mengurangi isi dan relevansi dari laporan
keuangan itu sendiri. Ketidaktepatan waktu publikasi laporan keuangan menyebabkan meningkatnya ketidakpastian berhubungan dengan keputusan yang
dibuat berdasarkan informasi dalam laporan keuangan tersebut, sehingga dapat
berakibat keputusan menjadi tidak berkualitas.
Ketidaktepatan waktu dalam melaporkan laporan keuangan menjadi sangat penting mengingat para investor cenderung akan memilih obyek investasi yang
memiliki tingkat pengembalian tinggi dan tingkat resiko yang rendah. Pada saat investor ingin melakukan perdagangan di pasar modal, mereka harus membuat
keputusan yang hati-hati. Sektor properti dan real estate merupakan sektor yang bagus untuk melakukan investasi di pasar modal Indonesia. Keuntungan investasi
yang dihasilkan cukup besar karena harga properti di Indonesia tidak pernah turun tetapi terus naik. Bahkan dalam situasi krisis banyak masyarakat yang tetap
berinvestasi di bidang properti. Kenaikan harga properti di Indonesia dikarenakan permintaan yang selalu bertambah seiring bertambahnya jumlah penduduk yang
mengakibatkan meningkatnya kebutuhan akan tempat tinggal, perkantoran, pusat
Universitas Sumatera Utara
2 perbelanjaan, tempat hiburan dan lain-lain, sedangkan persediaan tanah bersifat
tetap. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang
dirancang untuk memberikan informasi-informasi dan pengukuran secara ekonomi mengenai sumber daya dan kinerja yang dimiliki suatu perusahaan
kepada calon investor, calon kreditor dan pengguna laporan keuangan untuk pengambilan keputusan. Bagi pihak manajemen, laporan keuangan digunakan
sebagai bahan pertimbangan manajemen perusahaan untuk periode mendatang. Laporan keuangan juga menjadi sarana komunikasi dari manajemen kepada
investor dan kreditor sebagai dasar dalam pengambilan keputusan investasi dan sebagai image dari badan usaha. Untuk itu setiap perusahaan publik sebaiknya
memberikan image yang baik kepada publik atau investor agar mereka berminat menanamkan sahamnya di perusahaan tersebut.
Pada UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dinyatakan secara jelas bahwa perusahaan yang go public wajib menyampaikan laporan berkala dan
laporan insidental lainnya kepada Badan Pengawas Pasar Modal Bapepam. Pada tahun 1996, Bapepam mengeluarkan Lampiran Keputusan Ketua Bapepam
Nomor: KEP-80PM1996, yang mewajibkan bagi setiap emiten dan perusahaan publik untuk menyampaikan laporan keuangan tahunan perusahaan dan laporan
auditor independennya kepada Bapepam selambat-lambatnya pada akhir bulan keempat 120 hari setelah tanggal laporan keuangan tahunan perusahaan.
Namun, sejak tanggal 30 September 2003, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Bapepam-LK semakin memperketat peraturan dengan
Universitas Sumatera Utara
3 dikeluarkannya Lampiran Surat Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor : Kep-
36PM 2003 yang menyatakan bahwa laporan keuangan tahunan yang disertai dengan laporan auditor independen harus disampaikan kepada Bapepam-LK
selambat – lambatnya 90 hari setelah tanggal laporan keuangan. Apabila ketetapan ini dilanggar, maka Bapepam-LK akan mengenakan sanksi bagi perusahaan yang
tidak mematuhinya. Dalam peraturan ini dinyatakan bahwa dalam hal penyampaian laporan tahunan dimaksud melewati batas waktu penyampaian
laporan keuangan tahunan, maka hal tersebut diperhitungkan sebagai keterlambatan penyampaian laporan keuangan tahunan.
Laporan keuangan sebagai pertanggungjawaban manajemen kepada pemilik saham dan juga bagi pengambilan keputusan. Hal ini mengakibatkan
permintaan akan audit laporan keuangan semakin meningkat. Berdasarkan Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Standar Akuntansi
Keuangan, laporan keuangan harus memenuhi empat karakteristik kualitatif yang merupakan ciri khas yang membuat informasi laporan keuangan berguna bagi
para pemakainya. Keempat karakteristik tersebut yaitu dapat dipahami, relevan, andal dan dapat diperbandingkan. Untuk mendapatkan informasi yang relevan
tersebut, terdapat beberapa kendala, salah satunya adalah kendala ketepatan waktu. Sesuai dengan diterbitkannya peraturan Bapepam, maka penyampaian
laporan keuangan tahunan yang telah diaudit dikatakan tepat waktu apabila diserahkan sebelum atau paling lambat pada akhir bulan ketiga setelah tanggal
laporan keuangan tahunan perusahaan publik tersebut. Indikator utama yang menentukan persepsi ketidaktepatan waktu oleh pengguna informasi audit adalah
Universitas Sumatera Utara
4 lamanya waktu tanggal laporan keuangan akhir tahun sampai dengan tanggal
penyerahan laporan audit ke lembaga regulasi yakni dalam hal ini Bapepam Jeanne, 2007:28.
Perusahaan properti dan real estate merupakan perusahaan yang membutuhkan modal yang sangat besar dalam menunjang kelangsungan usaha
mereka. Modal yang didapat dapat berasal dari bank maupun dari publik dengan menerbitkan saham untuk dijual. Dalam usaha menarik minat publik khususnya
investor untuk menanamkan sahamnya pada suatu perusahaan, maka perusahaan tersebut sebisa mungkin menciptakan suatu image yang baik yaitu dengan
membuat laporan keuangan yang relevan dengan cara mempublikasikan laporan keuangan auditan dengan tepat waktu. Ketepatan waktu pelaporan keuangan
sangat diperlukan oleh para pemakai laporan keuangan karena memberikan informasi yang dibutuhkan pada saat yang tepat sehingga dapat digunakan untuk
pengambilan keputusan. Namun, kenyataannya masih banyak perusahaan properti dan real estate yang masih terlambat dalam menyampaikan laporan keuangan
auditan ke badan regulasi yakni Bapepam-LK. Bahkan setiap tahunnya terjadi peningkatan perusahaan-perusahaan yang tidak tepat waktu melaporkan laporan
keuangan mereka. Proses dalam mencapai ketepatan waktu juga bukan hal yang mudah
mengingat tentang adanya standar yang diatur oleh Ikatan Akuntan Indonesia IAI dalam Standar Profesional Akuntan Publik SPAP khususnya standar
auditing yang mengatur tentang prosedur dalam penyelesaian pekerjaan lapangan seperti perlu adanya perencanaan atas aktivitas yang akan dilakukan, pemahaman
Universitas Sumatera Utara
5 yang memadai atas struktur pengendalian intern dan pengumpulan bukti-bukti
kompeten yang diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, pengajuan pertanyaan dan konfirmasi sebagai dasar untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan.
Pemenuhan standar audit oleh auditor dapat berdampak pada lamanya penyelesaian laporan audit, tetapi juga berdampak pada peningkatan kualitas hasil
auditnya. Kondisi ini dapat menimbulkan suatu dilema bagi auditor dimana di lain sisi, publik khususnya investor menuntut auditor untuk menyelesaikan laporan
auditannya tepat waktu. Mereka juga mengharapkan tingkat pengembalian yang tinggi dan tidak menginginkan resiko dari investasi yang dimilikinya.
Pelaporan yang tepat waktu memberikan andil bagi kinerja yang efisien dan cepat dari pasar-pasar saham di dalam pemberian harga pricing dan fungsi
evaluasi juga membantu untuk mengurangi tingkat insider trading, kebocoran dan rumor di dalam pasar. Akibatnya, kebanyakan bursa saham di dunia menuntut
perusahaan-perusahaan yang terdaftar dalam bursa saham mengeluarkan laporan keuangan yang diaudit secara tepat waktu ke pasar. Ketepatan waktu pelaporan
sangat diperlukan oleh para pemakai laporan keuangan, pemakai tidak hanya perlu memiliki informasi keuangan yang relevan dengan prediksi dan keputusannya,
tetapi informasi harus lebih bersifat baru dan tidak hanya berhubungan dengan periode yang lalu. Ketepatan waktu ini mengandung arti bahwa informasi yang
digunakan oleh investor dan kreditor harus dapat tepat saat pembuatan prediksi dan keputusan. Informasi yang tidak tepat waktu memang tidak menjamin bahwa
informasi tersebut merupakan informasi yang relevan. Namun demikian informasi yang relevan ditunjukkan apabila informasi tersebut memiliki : a nilai prediksi, b
Universitas Sumatera Utara
6 mempunyai umpan balik dan c tepat waktu. Dengan demikian informasi akan
menjadi tidak relevan manakala informasi tersebut tidak tepat waktu. Oleh karena itu tepat waktu merupakan sebuah keharusan dalam publikasi laporan keuangan.
Namun, pada kenyataanya masih terdapat banyak perusahaan yang menyampaikan laporan keuangan auditan ke Bapepam-LK tidak tepat waktu.
Sehingga, menarik untuk diketahui faktor-faktor apa saja yang menyebabkan ketidaktepatan waktu pelaporan keuangan.
Masodah 2009 dalam penelitian mereka menunjukkan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap keterlambatan publikasi laporan keuangan
karena semakin besarnya ukuran perusahaan maka semakin banyak pula informasi yang harus diolah sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama dalam
penyelesaian laporan keuangan. Hasil penelitian Noviandy 2007 menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara ketidaktepatan waktu
pelaporan dengan ukuran perusahaan. Hasil penelitian Catrinasari 2006 dalam penelitiannya mengenai
ketepatan waktu menggunakan variabel rasio gearing, profitabilitas, umur perusahaan dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap ketepatan
waktu pelaporan keuangan, sedangkan struktur kepemilikan tidak berpengaruh. Pada penelitiannya dinyatakan bahwa perusahaan yang memiliki profitabilitas
tinggi dapat dikatakan bahwa laporan keuangan perusahaan tersebut mengandung berita baik dan perusahaan yang mengalami berita baik akan cenderung
menyerahkan laporan keuangannya tepat waktu. Hal ini juga berlaku jika profitabilitas perusahaan rendah dimana hal ini mengandung berita buruk,
Universitas Sumatera Utara
7 sehingga perusahaan cenderung tidak tepat waktu menyerahkan laporan
keuangannya. Penelitian di manca negara salah satunya dilakukan oleh Ahmad dan
Kamaruddin 2000 dalam penelitiannya di Malaysia menyatakan bahwa audit delay akan lebih panjang untuk perusahaan yang digolongkan seperti industri
nonkeuangan, menerima opini audit selain unqualified opinion, mengalami kerugian, mempunyai resiko lebih tinggi dan perusahaan yang diaudit oleh Kantor
Akuntan Publik KAP ukuran kecil atau menengah. Ketidaktepatan waktu pelaporan akan menyebabkan keterlambatan informasi yang dapat menimbulkan
reaksi negatif dari pelaku pasar modal karena di dalam laporan keuangan terdapat informasi laba yang dihasilkan perusahaan, yang dijadikan sebagai salah satu
dasar pengambilan keputusan untuk membeli atau menjual kepemilikan yang dimiliki investor. Oleh karena pentingnya publikasi laporan keuangan yang telah
diaudit sebagai informasi yang sangat bermanfaat bagi para pelaku bisnis di pasar modal, rentang waktu penyelesaian audit laporan keuangan yang turut
mempengaruhi manfaat informasi keuangan yang telah diaudit dan adanya ketidakkonsistenan hasil – hasil penelitian terdahulu, maka peneliti tertarik untuk
menjadikan topik ini untuk diteliti lebih lanjut. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang akan dilaporkan dalam bentuk
skripsi dengan judul “Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Debt to Equity Ratio dan Opini Audit terhadap Ketidaktepatan Waktu
Pelaporan Keuangan pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang
Terdaftar di BEI”.
Universitas Sumatera Utara
8
1.2. Perumusan Masalah