utama manajemen setiap perusahaan, karena pemberian kompensasi akan memotivasi karyawan untuk meningkatkan kinerjanya sejalan dengan
terpenuhinya kesejahteraan karyawan.
Pemberian kompensasi pada umumnya hanya tertuju pada jumlah yang dibayarkan kepada karyawan. Apabila jumlah kompensasi telah cukup memadai,
berarti sudah layak dan baik. Menurut Nawawi 2001:315, kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima oleh karyawan sebagai balas jasa mereka.
Sebenarnya tidak sesederhana itu, sebab cukup memadai menurut kacamata perusahaan, belum tentu dirasakan cukup oleh karyawan yang bersangkutan.
Motivasi kerja tinggi dan loyalitas karyawan banyak dipengaruhi oleh besarnya kompensasi.
Meskipun kompensasi
bukan satu-satunya
faktor yang
mempengaruhi kinerja tetapi diakui bahwa kompensasi merupakan salah satu faktor penentu yang dapat mendorong kinerja karyawan. Jika karyawan merasa
jasanya dihargai oleh organisasi dengan penerapan pemberian kompensasi yang baik maka karyawan pada umumnya akan termotivasi untuk meningkatkan
kinerjanya. Jadi dapat disimpulkan kompensasi dapat meningkatkan motivasi kerja yang pada akhirnya meningkatkan kinerja karyawan juga.
4.4.3 Pengaruh Variabel Program Pengembangan terhadap Motivasi Kerja
dan Kinerja Karyawan
Hasil penelitian menunjukkan program pengembangan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap motivasi kerja. Hal ini sesuai dengan adanya
asumsi yang diajukan pada hipotesis kelima yang menyatakan bahwa program pengembangan berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja karyawan pada
PT. Bank CIMB Niaga Tbk. Cabang Jember. Ditunjukkan berdasarkan hasil pengujian pengaruh variabel program pengembangan terhadap motivasi kerja
yang memiliki ρ-value sebesar 0,039 dimana nilai tersebut lebih kecil dari nilai α
sebesar 0,05 sehingga H ditolak. Sedangkan besarnya nilai koefisen regresi
pengaruh program pengembangan terhadap motivasi kerja sebesar 0,258. Adanya pengaruh yang signifikan program pengembangan terhadap motivasi kerja juga
diikuti dengan adanya pengaruh yang signifikan program pengembangan terhadap
kinerja karyawan. Hal ini sesuai dengan adanya asumsi yang diajukan pada hipotesis keenam yang menyatakan bahwa program pengembangan berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank CIMB Niaga Tbk. Cabang Jember. Ditunjukkan berdasarkan hasil pengujian pengaruh variabel program
pengembangan terhadap kinerja karyawan yang memiliki ρ-value sebesar 0,007
dimana nilai tersebut lebih kecil dari nilai α sebesar 0,05 sehingga H ditolak.
Sedangkan besarnya nilai koefisen regresi pengaruh program pengembangan terhadap kinerja karyawan sebesar 0,263. Program pengembangan berpengaruh
signifikan terhadap motivasi dan kinerja karyawannya ini selain ditunjukan melalui hasil perhitungan analisis data hal ini juga didukung oleh hasil analisis
deskriptif yang dilakukan peneliti yaitu dapat dilihat pada tabel 4.8 yang menjelaskan berkaitan dengan variabel program pengembangan yang diukur
melalui penyebaran kuisioner dapat diketahui bahwa sebagian besar responden memberikan jawaban setuju. Hal ini berarti sebagian besar karyawan PT. Bank
CIMB Niaga
Tbk. Cabang
Jember menyatakan
variabel program
pengembangannya sudah baik yang ditunjukkan melalui indikator pengetahuan, keterampilan dan sikap dari karyawannya.
Program pengembangan yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan dalam bentuk pelatihan ini ditujukan pada karyawan tingkat manajerial untuk
meningkatkan kemampuan konseptual, kemampuan dalam pengambilan keputusan dan memperluas human relation. Menurut Simamora 2001:345,
Pelatihan adalah serangkaian aktifitas yang dirancang untuk meningkatkan keahlian-keahlian, pengetahuan, pengalaman ataupun perubahan sikap seseorang.
Lebih khusus lagi pelatihan ini dilakukan untuk membekali karyawan dengan keahlian tertentu, meningkatkan kepuasan karyawan, meningkatkan efektifitas
karyawan, memenuhi program kesempatan kerja yang sama dan mencegah keusangan karyawan. Program pengembangan yang diberikan kepada karyawan
sering memotivasi karyawan untuk bekerja lebih keras karena mereka telah mengetahui dengan baik tugas dan tanggung jawab serta mencapai tingkat moral
yang lebih tinggi. Oleh karena itu sangatlah penting program ini dilaksanakan
oleh perusahaan untuk memunculkan motivasi yang tinggi sehingga akan menghasilkan kinerja efektif dalam mencapai tujuan perusahaan.
Program pengembangan karyawan perlu dilakukan setiap perusahaan karena akan memberikan manfaat bagi perusahaan, karena program pengembangan
karyawan mempunyai hubungan yang positif terhadap kinerja karyawan. Semakin tinggi tingkat pengembangan karyawan maka akan semakin tinggi pula tingkat
kinerja pegawai atau karyawan. Pendapat tersebut sejalan dengan pendapat yang dikemukaan oleh Ranupandojo 1984:74 tentang tujuan pengembangan karyawan
untuk memperbaiki kinerja karyawan dalam mencapai hasil-hasil kerja yang telah ditetapkan.
Adapun menurut
Hasibuan 2000:67
mengatakan bahwa
pengembangan karyawan harus bertujuan untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual dan moral karyawan supaya prestasi kerjanya baik dan
mencapai hasil yang optimal. Jadi dapat disimpulkan program pengembangan dapat meningkatkan motivasi kerja yang pada akhirnya meningkatkan kinerja
karyawan juga.
4.4.4 Pengaruh Variabel Motivasi kerja terhadap Kinerja karyawan