49
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Bank CIMB Niaga pertama kali didirikan pada tanggal 26 September 1955 sebagai  bank  swata  nasional  dengan  nama  Bank  Niaga.  Bank  Niaga  mampu
membangun  nilai-nilai  utama  perusahaan  dalam  kurun  waktu  10  tahun  pertama. Pada  dasawarsa  kedua  merupakan  periode  Bank  Niaga  mengembangkan  diri
menjadi  perbankan  profesional  dengan  pelayanan  yang  terpercaya.  Dasawarsa ketiga  merupakan  era  modernisasi  perbankan  dimana  Bank  Niaga  menjadi
pemimpin  dalam  penggunaan  teknologi  melalui  pengimplementasian  sistem komputerisasi pada administrasi dan pembukuan. Dasawarsa keempat Bank Niaga
terdaftar  di  Bursa  Efek  Indonesia  dengan  ini  Bank  Niaga  memiliki  status  baru yaitu sebagai perusahaan publik. Pada saat itu Bank Niaga merupakan bank lokal
pertama  yang  menyediakan  layanan  ATM,  juga  merupakan  bank  pertama  di Indonesia dengan sistem online dan tetap mempertahankan reputasi sebagai bank
dengan kualitas dan pelayanan yang prima kepada nasabah. Pada  bulan  November  2002  dimana  Commerce  Asset-Holding  Berhad
CHAB yang pada saat ini dikenal dengan nama Bumiputera-Commerce Holding Berhad  BCHB  mengambil  alih  kepemilikan  mayoritas  Bank  Niaga  dari  Badan
Penyehatan  Perbankan  Nasional  BPPN  dan  kemudian  mengalihkan  mayoritas kepemilikan  tersebut  kepada  CIMB  Group  pada  bulan  Agustus  2007  sebagai
bagian  dari  reorganisasi  intern  untuk  mengkonsolidasi  seluruh  anak perusahaannya di bawah CIMB Group sebagai universal banking platform. Sejak
tahun  2007  ini  Bank  Niaga  melakukan  berbagai  persiapan  untuk  melakukan proses marger. Proses marger ini melibatkan dua institusi perbankan terkemuka di
Indonesia  yaitu  PT.  Bank  CIMB  Niaga  Tbk  dan  PT.  Bank  Lippo  Tbk  menjadi CIMB  Niaga.  Merger  ini  dilakukan  sesuai  dari  kebijakan  Bank  Indonesia
mengenai  kepemilikan  tunggal  di  Indonesia,  dimana  pemegang  saham  mayoritas dari  Bank  Niaga  maupun  LippoBank  memilih  merger  sebagai  opsi  terbaik  demi
kepentingan seluruh stakeholder. Perjanjian rencana merger CIMB Niaga dengan
LippoBank  ditandatangani  pada  bulan Juni  2008,  dan  diikuti  dengan  persetujuan rencana  merger  dari  Bank  Indonesia  serta  penerbitan  surat  tanda  terima
pemberitahuan  penggabungan  dari  Menteri  Hukum  dan  Hak  Asasi  Manusia  di Bulan  Oktober  2008.  LippoBank  resmi  bergabung  dengan  CIMB  Niaga  pada  1
November 2008 yang disertai dengan peluncuran logo baru. Melalui  merger  saat  ini  Bank  CIMB  Niaga  mempertegas  kedudukannya
sebagai  bank  terbesar  keenam  di  Indonesia  dengan  total  aset  sebesar  Rp  103,2 triliun, total kredit sebesar Rp 73,8 triliun dan total simpanan nasabah sebesar Rp
84,0 triliun. Hal ini akan membuat CIMB Niaga mampu melayani nasabah dengan produk, harta dan layanan yang lebih baik. Selain itu melalui merger Bank CIMB
Niaga telah menjadi bank kelima terbesar di Indonesia dalam hal jaringan cabang sebanyak  665  jaringan  cabang,  dan  keempat  terbesar  dalam  hal  jumlah  ATM
sebanyak  1.239  ATM.  Hal  ini  akan  membuat  CIMB  Niaga  mampu  memperluas akses kepada para nasabahnya.
4.1.2 Visi dan Misi PT. Bank CIMB Niaga Tbk. Cabang Jember