Modifikasi skala likert dari 5 kategori menjadi 4 kategori jawaban dengan meniadakan kategori jawaban di tengah berdasarkan alasan Hadi 1991:20,
sebagai berikut : a. Kategori di tengah mempunyai arti ganda, biasa diartikan belum dapat
memutuskan sesuatu atau memberi jawaban, atau bahkan ragu-ragu. b. Tersedianya jawaban di tengah akan menimbulkan kecenderungan
menjawab ke tengah, bagi mereka yang ragu atas arah kecenderungan jawabannya.
c. Untuk melihat kecenderungan jawaban responden ke arah setuju atau tidak setuju, sehingga tidak mengurangi banyaknya informasi yang dapat
dijaring dari para responden.
3.8 Metode Analisis Data
3.8.1 Uji Instrumen
a. Uji Validitas Uji validitas adalah esens kebenaran penelitian. Sebuah instrument
dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang hendak diukur serta dapat mengungkapkan data dan variabel yang akan diteliti secara tepat. Kriteria yang
dilakukan dengan analisis faktor Confirmatory Factor Analysis adalah valid jika nilai KMO 0,6 dan
Barlett’s Test dengan signifikansi 0,05 dan component loading masing-
masing indikator ≥ 0,60. Analisis faktor konfirmatori adalah salah satu metode analisis multivariant
yang dapat digunakan untuk menguji atau mengkonfirmasikan model yang dihipotesiskan. Model yang dihipotesiskan terdiri dari satu atau lebih peubah
laten, yang diukur oleh satu atau lebih peubah indikator. Peubah laten adalah peubah yang tidak dapat diukur secara langsung dan memerlukan peubah
indikator untuk mengukurnya, sedangkan peubah indikator adalah peubah yang dapat diukur secara langsung. Model pengukuran yang telah dibahas sebelumnya
menunjukan sebuah variabel laten diukur oleh satu atau lebih variabel-variabel teramati. Bentuk model pengukuran seperti ini sering disebut sebagai CFA
Confirmatory Factor Analysis. CFA didasarkan atas alasan bahwa variabel-
variabel teramati adalah indikator-indikator tidak sempurna dari variabel laten atau konstruk tertentu yang mendasari.
b. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana
suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran dilakukan dua kali atau lebih Umar, 2003:176. Reliabilitas dapat dikatakan menunjukkan
kekonsistenan dari suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama. Makin kecil kesalahan pengukuran makin reliabel alat pengukur begitu pula
sebaliknya. Pengujian keandalan alat pengukuran dalam penelitian ini menggunakan reliabilitas menggunakan metode alpha
α. Metode alpha yang digunakan adalah metode Cronbanch. Menurut Yarnest 2003:68, instrumen
dapat dikatakan andal reliabel bila memiliki koefisien reliabilitas 0,6. Pengujian pengadaan alat ukur dalam penelitian ini menggunakan metode
Cronbach Nasution, 2001:23 yakni rumus perhitungan Cronbach Alpha :
=
Var Cov
K Var
Cov K
1 1
dimana :
= alpha
K =
jumlah butir dalam skala Cov =
rerata kovarian diantara butir Var
= rerata Varians dari butir
3.8.2 Uji Normalitas Data