c. Analisis Keputusan, setelah mengetahui permasalahan dan persyaratan sistem
yang diinginkan maka fase selanjutnya adalah analisis keputusan yang akan menghasilkan arsitektur aplikasi untuk solusi yang disetujui.
Dalam tahapan analisis sistem SIMPEG akan diperlihatkan dengan menggunakan beberapa metode yaitu Rich Picture dan Matriks Masalah,
Kesempatan, Tujuan dan Batasan Problems, Opportunities, Objectives, and Constraints Matrix pada tahap analisis masalah. Matriks ini akan dijabarkan
dalam dua tabel yaitu Analisis Sebab dan Akibat Cause and Effect Analysis dan tabel Tujuan-tujuan Perbaikan Sistem System Improvement Objectives. Dan pada
analisis persyaratan dibagi menjadi dua bagian yaitu Functional Requirement yaitu aktivitas dan service yang harus disediakan oleh sistem yang akan
dikembangkan. Bagian kedua adalah Nonfunctional Requirement yaitu fitur-fitur lain yang diperlukan oleh sistem agar sistem dapat lebih memuaskan.
3.4.3 Perancangan Sistem Design
Perancanan sistem termasuk bagaimana mengorganisasi sistem ke dalam subsistem-subsistem, serta alokasi subsistem-subsistem ke komponen-komponen
perangkat keras, perangkat lunak, serta prosedur-prosedur. Perancangan sistem dilakukan setelah tahap analisis telah rampung,
Adapun metode yang digunakan adalah Desain Berorientasi Objek atau Object Oriented Design OOD dengan menggunakan UML Unified Modelling
Language sebagai tools untuk perancangan dan pengembangan aplikasinya.
Namun tidak semua diagram yang disediakan oleh UML akan digunakan dalam perancangan sistem ini. Hanya beberapa diagram UML saja yang
digunakan. Adapun diagram tersebut di antaranya: a.
Use Case Diagram: merupakan diagram yang menjelaskan aktifitas apa saja yang dilakukan oleh sistem yang akan dibangun dan siapa yang berinteraksi
dengan sistem tersebut. b.
Activity Diagram: merupakan diagram yang menggambarkan berbagai alir aktifitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing
alir berawal, decision yang mungkin terjadi dan bagaimana mereka berakhir. Activity Diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin
terjadi pada beberapa eksekusi. c.
Class Diagram: merupakan diagram yang selalu ada pada pemodelan sistem yang berorientasi objek. Class diagram menunjukkan hubungan antar class
dalam sistem yang sedang dibangun dan bagaimana mereka saling berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan.
d. Sequence Diagram: merupakan diagram yang menjelaskan secara detail
urutan proses yang dilakukan oleh sistem untuk mencapai tujuan dari usecase, interaksi yang terjadi antar class, operasi apa saja yang terlibat,
urutan antar operasi dan informasi yang diperlukan oleh masing-masing operasi.
Selain diagram di atas, digunakan juga diagram lain yang tentunya di luar dari diagram yang disediakan oleh UML, namun peranannya yang cukup penting
dalam mendukung tahapan perancangan sistem ini, yaitu Database Schema.
3.4.4 Implementasi Sistem Construction Testing