Tepat waktu timeliness Perangkat keras hardware Perangkat lunak software atau program Prosedur Orang Basisdata database Jaringan komputer dan komunikasi data Definisi Sistem Informasi Kepegawaian

Gambar 2.2. Siklus Informasi Sumber: Ladjamudin, 2005:11

2.3.3. Kualitas Informasi

Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh tiga hal pokok, yaitu akurasi acuracy, relevansi relevancy, dan tepat waktu timeliness Mulyanto, 2009 : 20.

a. Akurat accuracy

Akurat berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

b. Tepat waktu timeliness

Tepat pada waktunya berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat karena informasi yang sudah using tidak memiliki nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.

c. Relevansi relevancy

Relevan berarti informasi memiliki manfaat untuk penerimanya karena relevansi informasi untuk setiap penerima berbeda-beda. Masukan Data Proses Model Keluaran Informasi Bruch dan Grudnitski menganalogikan kualitas informasi sebagai pilar-pilar dalam bangunan yang menentukan baik tidaknya pengambilan keputusan. Gambar 2.3. Pilar-pilar Informasi yang Berguna Sumber: Jogiyanto, 2008: 38

2.3.4. Nilai Informasi

Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya Ladjamudin, 2005: 12. Nilai suatu informasi didasarkan atas 10 sepuluh sifat, yaitu Sutabri, 2005: 31 : 1. Mudah diperoleh Sifat ini menunjukkan mudahnya dan cepatnya informasi dapat diperoleh. Akan tetapi berapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya. K e a k u ra s ia n K e te p a ta n W a k tu R e le v a n s i Kualitas Informasi 2. Luas dan lengkap Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup cakupan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik. 3. Ketelitian Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggiakurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan. 4. Kecocokan Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya, karena tidak dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan. 5. Ketepatan waktu Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan. 6. Kejelasan Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi. 7. Fleksibilitas keluwesan Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manajer pimpinan pada saat pengambilan keputusan. 8. Dapat dibuktikan Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada validitas data sumber yang diolah. 9. Tidak ada prasangka Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi. 10. Dapat diukur Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna. 2.4. Konsep Dasar Sistem Informasi 2.4.1. Definisi Sistem Informasi Secara umum definisi Sistem Informasi adalah sekelompok elemen-elemen dalam suatu organisasi yang saling berintegrasi dengan menggunakan masukan, proses dan keluaran dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan dan dapat digunakan untuk membantu pengambilan keputusan yang tepat Jeffrey L. Whitten, 2006 : 45. Menurut James Alter 1992 dalam buku Information System: A Management Perspective, mendefinisikan sistem informasi sebagai kombinasi antarprosedur kerja, informasi, orang dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi Mulyanto, 2009:28. Lebih lanjut lagi, Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan yang diperlukan Sutabri, 2005: 42. Dari beberapa definisi diatas, penulis menyimpulkan bahwa sistem informasi merupakan komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis dan mendistribusikan informasi untuk mencapai suatu tujuan. Definisi sistem informasi diilustrasikan sebagai berikut: Gambar 2.4. Definisi Sistem Informasi Sumber: Mulyanto, 2009: 30

2.4.2. Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan building block, masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya. Komponen-komponen tersebut adalah hardware, software, prosedur, orang, database, jaringan komputer dan komunikasi data Kadir, 2003:

a. Perangkat keras hardware

Mencakup peranti-peranti fisik seperti komputer dan printer.

b. Perangkat lunak software atau program

Sekumpulan intruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk memproses data.

c. Prosedur

Sekumpulan aturan yang diapakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.

d. Orang

Semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan dan penggunaan keluaran sistem informasi.

e. Basisdata database

Sekumpulan tabel, hubungan dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.

f. Jaringan komputer dan komunikasi data

Sistem penghubung yang memungkinkan sumber resources dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai. Menurut Ladjamudin 2005 ke enam komponen sistem informasi tersebut dapat diklasifikasikan menjadi tiga bagian yaitu sebagai berikut: 1. Hardware perangkat keras dan Software perangkat lunak yang berfungsi sebagai mesin. 2. People dan Procedures yang merupakan manusia dan tatacara menggunakan mesin. 3. Data merupakan jembatan penghubung antara manusia dan mesin agar terjadi suatu proses pengolahan data. Gambar 2.5. Komponen Sistem Informasi Sumber: Ladjamudin, 2005

2.5. Sistem Informasi Manajemen

Sistem informasi manajemen didefenisikan sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa McLeod,2008: 12. Sistem informasi manajemen menurut McLeod dapat menghasilakn informasi melalui dua jenis piranti lunak salah satunya piranti lunak pembuat laporan report-writing software yang menghasilkan laporan berkala maupun laporan khusus. Laporan berkala dikodekan dalam suatu bahasa pemrograman dan disiapkan sesuai jadwal tertentu. Sistem manajemen basis data dewasa ini memiliki fitur-fitur yang dapat dengan cepat membuat laporan sebagai respons atas permintaan akan data atau informasi tertentu.

2.5.1. Konsep Sistem Informasi Manajemen

Database yang disediakan digunakan perangkat lunak untuk menghasilkan laporan periodik. Suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi pengguna suatu komunikasi untuk menyampaikan informasi secara tertulis kesuatu pihak kepihak lain atas nama kedudukan dalam suatu organisai untuk berbagai kepentingan Hardware Perangkat Keras Software Perangkat Lunak People Manusia Procedures Prosedur DATA Mesin Manusia Surat adalah suatu komunikasi yang digunakan untuk menyanpaikan informasi tertulis oleh suatu pihak ke pihak lain. Surat merupakan lembaran kertas yang ditulis atas nama pribadi penulis atau atas nama kedudukannya dalam organisasi untuk berbagai kepentingan. Komunikasi tetulis dengan media surat sampai saat ini masih sangat dibutuhkan dan belum tergantikan media lain. Surat memiliki keunggulan sebagai bukti otentik yang memiliki kekuatan hukum yang sah karena surat yang asli tentunya memiliki identitas yang jelas,yaitu tanda tangan asli dan atau stempel identitas resmi lembaga asli. Hal-hal khusus yang dimiliki oleh surat yaitu: 1. Penggunaan kertas baik,bersih,ukuran ketebalannya,bergaris maupun polos. 2. Penggunaan model atau bentuk. 3. Pemakaian bahasa yang khas. 4. Pencantuman tanda tangan dan stempel organisasi. Fungi surat. 1. sebagai alat untukmenyampaikan pemberitauan, permintaan atau permohonan, buah pikiran gagasan. 2. sebagai alat bukti tulis. 3. sebagai alat untuk mengikat. 4. sebagai bukti historis. 5. sebagai pedoman kerja.

2.5.2. Jenis Surat

Jenis surat dibagi menjadi : Jenis surat dilihat dari sisi,bentuk,isi dan bahasanya,antara lain : 1. Surat resmi Dinas 2. Surat tidak resmi Pribadi 3. Surat setengah Resmi Jenis surat menurut isinya,antara lain : 1. Surat Keluarga Pribadi 2. Surat Sosial 3. Surat Dinas 4. Surat setengah resmi 5. Surat niaga Jenis surat menurut tujuannya,antara lain : 1. Surat perintah 2. Surat permohonan 3. Surat pemberitahuan 4. Surat penawaran 5. Surat keterangan 6. Surat keputusan

2.6. Konsep Kepegawaian Negara

Pegawai merupakan kekayaan utama suatu perusahaan, karena tanpa keikutsertaan mereka, aktifitas tidak akan terjadi. Kepegawaian merupakan suatu badan yang mengurusi administrasi pegawai. Dimana keberadaan kepegawaian ini hanya lebih berfungsi pada urusan administrasi seperti pengangkatan, kepangkatan, penggajian, mutasi, pemberhentian, dan pemensiunan.

2.6.1. Definisi Pegawai

Pegawai Negeri adalah setiap Warga Negara Indonesia yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas-tugas dalam jabatan negeri, atau diserahi tugas Negara lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku UU No. 43 Tahun 1999 Pasal 1. Sedangkan Pegawai Negeri Sipil PNS adalah salah satu jenis Kepegawaian Negeri di samping Anggota TNI dan Anggota Polri UU No 43 Th 1999. Setiap PNS memiliki nomor identitas kepegawaian yang disebut NIP. Selain diberikan pada PNS, NIP juga diberikan kepada Calon Pegawai Negeri Sipil CPNS. NIP hanya berlaku selama yang bersangkutan menjadi Pegawai Negeri Sipil, atau dengan perkataan lain, NIP dengan sendirinya tidak berlaku lagi apabila yang bersangkutan sudah berhenti sebagai Pegawai Negeri Sipil, kecuali untuk kepentingan pensiun dan ansuransi sosial Pegawai Negeri Sipil.

2.7. Definisi Sistem Informasi Kepegawaian

Sistem Informasi Kepegawaian adalah suatu sistem yang terdiri dari software dan hardware yang dirancang untuk menyimpan dan memproses semua informasi pegawai. Data kepegawaian tersimpan secara utuh didalam suatu komputer yang dapat diakses kesemua penggunanya. Sistem Informasi Pegawai didefinisikan sebagai Sistem Informasi terpadu, yang meliputi pendataan pegawai, pengolahan data, prosedur, dan tata kerja, sumber daya manusia, dan teknologi informasi untuk menghasilkan informasi yang cepat, lengkap, dan akurat dalam rangka mendukung administrasi kepegawaian Gecko, 2008. Sistem Informasi Kepegawaian mempunyai tiga keuntungan diantaranya: 1. Memungkinkan Departemen SDM berperan aktif dalam perencanaan strategis perusahaan. 2. Mengintegrasikan dan menyimpan semua informasi SDM dalam suatu database, yang sebelumnya tersimpan di beberapa local fisik yang terpisah. 3. Memfasilitasi penyimpanan data dan akses catatan kepegawaian yang vital bagi perusahaan Samsudin, 2006.

2.8. Pengembangan Sistem Informasi Berorientasi Objek

Dokumen yang terkait

Pengembangan sistem Informasi kepegawaian (simpeg) berbasis web : studi kasus Subag Administrasi Kepegawaian Pusat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5 46 281

Korelasi kemampuan akademik mahasiswa terhadap penyelesaian studi di program studi pendidikan fisika

0 6 65

Pengembangan aplikasi SMS reminder dalam kalender Akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: studi kasus Pusat Komunikasi (PUSKOM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

1 17 249

Pengetahuan, sikap, dan perilaku mahasiswa program studi pendidikan dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tentang makanan cepat saji ( fast food) tahun 2009

0 21 71

Pustakawan akademik dan feasilibitas pengembangan insitutional repository (studi kasus di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

0 16 14

Pustakawan Akademik dan Feasilibitas Pengembangan Insitutional Repository (Studi Kasus di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

0 11 17

Pemetaan Kajian Tafsir Al-Qur’an pada Program Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: Analisis Sitiran Pengarang yang Disitir Disertasi Mahasiswa Tahun 2005-2010

0 5 55

Perilaku pencarian informasi dosen jurusuan komunikasi fakultas ilmu dakwah ilmu komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam memenuhi kebutuhan berdakwah

0 12 0

Pengaruh self-regulated learning dan dukungan sosial terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

0 21 0

Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: PENGUJIAN KEPUASAN SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN END-USER COMPUTING SATISFACTION STUDI KASUS : SISTEM INFORMASI AKADEMIK UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1 10 192