Prosedur Pembiayaan di Bank Syariah Mandiri

82 ke rentenir, karena jika mereka lari ke Bank tidak mungkin karena persyaratan yang terlalu sulit untuk mereka jangkau. c Di survey oleh marketing BMT mengenai layak atau tidaknya untuk dibiayai d Usahanya sudah berjalan minimal 6 bulan jika lolos survey e Dilihat jumlah pembiayaannya. Jika dibawah 2 juta tidak memakai persyaratan apa-apa hanya fotocopy kartu keluarga dan KTP tetapi jika pengajuan pembiayaannya di atas 5 juta menggunakan surat nikah. Pinjaman lebih dari 10 juta menggunakan BPKB motor atau sertifikat rumah yang buat jaminan. Jaminan ini hanya digunakan sebagai alat pengaman bagi pihak BMT jika suatu saat mengalami kredit macet namun sekalipun macet jaminannya tidak di manfaatkan oleh pihak BMT f Jika surveynya bagus kemudian di cairkan. 4

2. Bank Syariah Mandiri

a. Prosedur Pembiayaan di Bank Syariah Mandiri

FLOW OF WORK Wide Manual Mutu dan Manual Prosedur 5 tabel 4.1 4 Wawancara pribadi dengan BMT Tamzis 5 Op cit., 83 PROSES PEMBIAYAAN Tahap Solitisasi + Permohonan Pembiayaan  Prosedur Tahap Solitisasi + Permohonan Pembiayaan  Prosedur Validasi Proses yang Tidak Memenuhi Ketentuan  Prosedur Tahap investigasi  Prosedur Validasi Proses yang Tidak Memenuhi Ketentuan Tahap Investigasi  Prosedur Tahap Analisa Pembiayaan  Prosedur Validasi Proses yang Tidak Memenuhi Ketentuan Tahap Analisa  Prosedur Tahap Persetujuan  Prosedur Rencana Kerja Anggaran  Prosedur Validasi Proses yang Tidak Memenuhi Ketentuan Tahap Persetujuan  Penetapan Limit  Penetapan Persyaratan  Akad Pembiayaan  Prosedur Tahap Pencairan  Prosedur Penilaian Ulang  Prosedur Validasi Proses yang Tidak Memenuhi Ketentuan  Prosedur Tahap Monitoring  Prosedur Pengendalian Barang Milik Pelanggan  Prosedur Penilaian Ulang  Prosedur Validasi Proses yang Tidak Memenuhi Ketentuan Tahap Pencairan  Prosedur Pengendalian Barang Milik Pelanggan  Prosedur Pembayaran Angsuran Pelunasan Tahap Monitoring Tahap Pembayaran AngsuranPelunasan 84 1 Tahap Solitisasi + Permohonan Pembiayaan Solitisasi adalah proses mencari nasabah sesuai kriteria yang ditetapkan oleh Bank Syariah Mandiri. Tahapan solitasi: a Penetapan target market, misal sektor industri b Penetapan sektor bisnis, misal industri bidang semen c Penetapan Risk Acceptance Assets Criteria RAAC, misal resiko di bidang semen beserta turunannya d Penetapan nasabah yang dibiayai Syarat kelayakan permohonan pembiayaan a Status Hukum 1 Berusia minimal 21 tahun maksimal 55 tahun 2 Berakal sehat 3 Tidak dalam keadaan bangkrut 4 Sebagai nasabah PT atau badan usaha haruslah sesuai dengan syariah Hukum Islam baik secara organisasi maupun aktivitasnya seperti memegang prinsip Syariah yang meliputi tiga hal yaitu: dilarangnya bunga riba, dilarangnya usaha yang Spekulatif dan adanya pengakuan posisi zakat. b Kemampuan Membayar 1 Kemampuan pembayaran sangat tergantung pada faktor-faktor yang mempengaruhi volume penjualan, harga jual, biaya dan pengeluaran. 85 Hal ini bertumpu pada kualitas produk dan layanan, efektifitas tenaga kerja, harga dan tersedianya bahan baku serta kualitas manajemen. 2 Kemampuan membayar merupakan pendapatan dari hasil usaha maka bank harus yakin bahwa nasabah mampu memenuhi kewajiban finansialnya. 3 Integritas nasabah harus memuaskan dan dapat dibuktikan serta tidak ada perbedaan dari hasil bank checking BI yang dilakukan oleh Compliance Support Director, juga berpengalaman masa silam yang bersangkutan. 4 Pemegang rekening nasabah yang bersangkutan harus memiliki rekening di BSM Giro, tabungan atau deposito minimal enam bulan terakhir. Untuk giro jumlah uang yang tersimpan hendaknya memadai sesuai dengan pembiayaan yang diperoleh, karena giro baru bisa ditarik bila sudah jatuh tempo sesuai kesepakatan waktu yang dibuat diawal. c Margin Pembiayaan 1 Nasabah dapat menanyakan nisbah rasio bagi hasil sebelum penandatangan pembiayaan kemudian menyepakatinya bersama. 2 Bank menentukan besarnya nisbah dengan memperhitungkan besarnya dana keuntungan bagi hasil untuk deposan dan penabung serta biaya operasional lainnya. 86 3 Jumlah keuntungan yang akan dibagikan untuk perjanjian kerjasama murni dalam bentuk proyek, menggunakan perhitungan keuntungan sebelum kena pajak. d Agunan Secara prinsip dalam konsep Mudharabah tidak ada jaminan yang diambil sebagi agunan. Namun dalam dunia perbankan demi pengamanan dana masyarakat maka bank islam meminta jaminan atau agunan pada pemakaian dana sesuai dengan petunjuk, seperti yang tercantum dalam ayat Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 283 yang berbunyi: “Jika kamu dalam perjalanan bermuamalah secara tunai sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang oleh yang berpiutang”. 2 Tahap Investigasi Dalam tahap investigasi diperlukan data-data: a Data pinjaman untuk nasabah pegawai 1 Data investigasi nasabah dibutuhkan untuk mengetahui legalitas pribadi serta alamat tinggal calon nasabah. Hal ini terkait dengan alamat penagihan dan penyelesaian masalah-masalah tertentu dikemudian hari. Selain itu, KTP dibutuhkan untuk melakukan verifikasi tanda tangan calon nasabah. 2 Identitas pasangan istrisuami juga dibutuhkan untuk saksi atas pengeluaran tambahan bagi sebuah keluarga. Di kemudian hari 87 jangan sampai terjadi kasus seorang pasangan tidak mengetahui bahwa pasangannya terlibat hutang dengan bank. Untuk membuktikan kebenaran ikatan perkawinan keduanya, maka diperlukan data tambahan berupa surat nikah. 3 Sedangkan untuk mengetahui jumlah tanggungan keluarga dan untuk melakukan verifikasi dari alamat di Kartu Tanda Penduduk KTP calon nasabah, maka dibutuhkan kartu keluarga. 4 Data tagihan telepon ataupun listrik juga diperlukan untuk mengetahui status kepemilikan rumah tinggal dan kebenaran alamat tinggal 5 Slip gaji terakhir diperlukan untuk mengetahui kemampuan nasabah untuk melakukan pembayaran angsuran. Untuk memastikan hal ini, diperlukan surat refrensi perusahaan atau Surat Keputusan SK pengangkatan terakhir, karena slip gaji dapat saja direkayasa calon nasabah. 6 Salinan rekening 3 bulan terakhir untuk mutasi pemasukan dan pengeluaran rekening nasabah. 7 Surat ijin usaha penerbitan SIUP dan surat izin praktik untuk mengetahui legalitas usaha calon nasabah, nomor pokok wajib pajak NPWP juga diperlukan untuk melakukan pengecekan data calon nasabah melalui proses BI checking penelusuran data melalui database bank Indonesia 88 8 Lokasi jaminan yang dilengkapi dengan foto jaminan b Data pinjaman untuk nasabah perorangan 1 Akta pendirian usaha dan legalitas usaha diperlukan untuk mengetahui pengakuan pemerintah atas usaha dimaksud. Hal ini dibutuhkan untuk mencegah pembiayaan terhadap usaha yang dilarang pemerintah seperti usaha barang terlarang, usaha yang merusak lingkungan dan lain-lain. 2 Akta pendirian juga diperlukan untuk mengetahui orang yang berwenang mengambil keputusan di dalam perusahaan. Hal ini kemudian didukung oleh data identitas para pengambil keputusan seperti KTP dan paspor. 3 Laporan keuangan dan past performance terakhir dibutuhkan untuk melihat kinerja dan pengalaman usaha. Past performance dapat tercermin dari mutasi rekening koran calon nasabah. Sedangkan bisnis plan diperlukan untuk melihat rencana penggunaan dana pembiayaan yang akan diberikan. Bisnis plan juga diperlukan untuk melihat rencana peningkatan usaha dan rencana alternatif jika terjadi hal-hal diluar kendali kontijensi plan. 4 Data identitas pengurus dibutuhkan untuk mengetahui pengalaman para pengurus dalam usaha sejenis. Untuk usaha yang baru berdiri, data ini sangat dibutuhkan selain studi kelayakan usaha. 89 5 Data objek pembiayaan dibutuhkan karena merupakan bagian terpenting dalam pembiayaan produktif. Setelah data di atas dipenuhi, bank akan melakukan investigasi antara lain melakukan kunjungan lapangan dan wawancara. Proses investigasi ini dapat dilakukan berkali-kali untuk meyakini data yang diberikan nasabah. Investigasi dapat dilakukan terhadap nasabah yang bersangkutan ataupun pihak lainnya yang terkait, seperti rekanan bisnis calon nasabah. 3 Tahap Analisa a Tahapan dalam analisa pembiayaan 1 Identifikasi maksud dan tujuan penggunaan pembiayaan dari nasabah 2 Ketahui sumber pengembalian pembiayaan 3 Lakukan penilaian kelayakan pembiayaan tersebut dan tuangkan dalam proposal pembiayaan loan evaluation b Pedoman analisa pembiayaan 1 Character A Tanggung jawab terhadap kewajibannya kemampuan memenuhi kewajibannya atau willingness to pay B Kebiasaan pribadinya apakah suka berjudi, spekulasi, bohong, hal lain yang buruk C Kejujuran 90 D Bersifat terbuka atau tertutup E Tingkat religius F Jika nasabah terbukti memiliki modal atau collateral tetapi tidak mau menyerahkan untuk usahanya tentu hal lain dapat dijadikan salah satu kriteria penilaiannya. 2 Capital A Struktur Modal B Debt to Equity Ratio C Asset ti Liabilities Asset ti Liabilities 3 Capacity A Kemampuan Manajerial B Kemampuan Tekhnis, seperti produksi, pemasaran C Kemampuan usaha dalam membayar kembali pembiayaannya Aspek Keuangan. 4 Collateral A First Way Out --- › Usaha itu sendiri B Second Way Out ---› Agunan atau asset lain di luar usaha 5 Condition Adalah kondisi ekonomi yang dapat mempengaruhi perusahaan atau usaha itu sendiri. Selain itu juga termasuk di sini adalah peraturan- peraturan atau ketentuan-ketentuan yang datang dari pemerintah, asosiasi, kelompok, dan lain-lain. 91 4 Tahap Persetujuan Proses persetujuan tergantung pada kebijakan bank yang dinamakan komite pembiayaan. Komite pembiayaan merupakan tingkat paling akhir persetujuan proposal pembiayaan. Keputusan komite pembiayaan: a DITOLAK, seluruh dokumen nasabah dikembalikan disertai surat penolakan. b DISETUJUI, Account Manager AM membuat Offering Letter OL atau surat persetujuan prinsip pembiayaan yang ditanda tangani oleh Direksi atau Pimpinan Cabang atau Kepala Divisi. c OL adalah dokumentasi legal berisi komitmen bank untuk membiayai usaha nasabah. 5 Tahap Pencairan Proses selanjutnya adalah pencairan fasilitas pembiayaan kepada nasabah. Sebelum melakukan pencairan, maka harus dilakukan pemeriksaan kembali semua kelengkapan yang harus dipenuhi sesuai di posisi komite pembiayaan pada proposal pembiayaan. Apabila semua telah di lengkapi, maka proses pencairan dapat diberikan. 92 Tahap Monitoring a Reguler Monitoring 1 Monitoring aktif, yaitu mengunjungi nasabah secara reguler dan memberikan laporan kunjungan nasabah atau call report kepada komite pembiayaan atau supervisor AM 2 Monitoring pasif, yaitu memonitoring pembayaran kewajiban nasabah kepada bank setiap akhir bulan b Restrukturisasi Pembiayaan 1 Restrukturisasi, Rekondisi, Reschedule 2 Penjualan jaminan sukarela atau litigasi 6 Tahap Pembayaran Angsuran atau Pelunasan a Jadwal yang tetap dan jelas dilaksanakan sebagaimana tertulis di dalam perjanjian yang telah disepakati bersama. b Semua pembayaran akan diberikan oleh nasabah ke bank c Kontrak mudharabah secara otomatis berakhir setelah terpenuhinya seluruh kewajiban nasabah tersebut kepada bank.

C. Analisa Kesesuaian Prosedur Pengajuan Pembiayaan Secara Teori dan