Prosedur Pembiayaan Bank Syariah

36 suatu akad antara dua orang atau lebih untuk berkongsi modal dan bersekutu dalam keuntungan. 23 ...    ... ء ﺎﺴﻨﻟا : 12 Artinya: “... Maka mereka bersekutu dalam yang sepertiga itu ... QS. An- Nisa: 12 Jadi secara substansial, syirkah musyarakah itu merupakan terjadinya hubungan antara dua pihak untuk melakukan suatu usaha. Sedangkan ketentuan umum musyarakah antara lain: a. Semua modal disatukan untuk dijadikan modal usaha tertentu dan dikelola bersama-sama. b. Biaya yang timbul dalam pelaksanaan usaha harus diketahui bersama, keuntungan dibagi sesuai dengan kesepakatan, sedangkan kegiatan dibagi sesuai dengan kontribusi modal yang disalurkan. c. Usaha yang dijalankan harus disebutkan dalam kontrak, setelah usaha selesai nasabah mengembalikan dana tersebut bersama bagi hasil yang telah disepakati. 24

C. Prosedur Pembiayaan Bank Syariah

23 Rachmat Saleh, “Konsep Produk dan Implementasi Operasional Bank Syariah” Jakarta, Penerbit Djambatan, 2003, cet ke-2, hal.180 24 Muhammad, OP Cit. hal.201 37 Prosedur adalah suatu urutan-urutan pekerjaan kerani klerical, biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu bagian atau lebih, disusun untuk menjamin adanya perlakuan yang seragam terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang sering terjadi. 25 Tujuan pelaksanaan prosedur adalah untuk mempermudah bank dalam menilai kelayakan suatu permohonan pembiayaan. Aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam menilai kelayakan usaha antara lain sebagai berikut: 1 Aspek hukum Merupakan aspek untuk menilai keabsahan dan keaslian dokumen-dokumen atau surat-surat yang dimiliki oleh calon debitur, seperti akte notaris, izin usaha, atau sertifikat tanah dan dokumen-dokumen surat lainnya. 2 Aspek pasar dan pemasaran Yaitu aspek untuk menilai prospek usaha untuk menilai kemampuan calon nasabah sekarang dan dimasa yang akan datang. 3 Aspek keuangan Merupakan aspek untuk menilai kemampuan calon nasabah dalam membiayai dan mengelola usahanya. Dari aspek ini akan tergambar berapa besar biaya dan pendapatan. Penilaian aspek ini dengan menggunakan rasio-rasio keuangan. 4 Aspek operasi atau teknis 25 Zaki Baridwan, Sistem Akuntansi, Penyusunan Prosedur dan Metode, Yogyakarta, BPFE, 1992, hal.3 38 Merupakan aspek untuk menilai tata letak ruangan, lokasi usaha dan kapasitas produksi suatu usaha yang tercermin dari sarana dan prasarana yang dimilikinya. 5 Aspek manajemen Merupakan aspek untuk menilai sumber daya manusia yang dimiliki oleh perusahaan, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. 6 Aspek ekonomi atau sosial Merupakan aspek untuk menilai dampak ekonomi dan sosial yang ditimbulkan dengan adanya suatu usaha terutama terhadap masyarakat, apakah lebih banyak benefit atau cost atau sebaliknya. 7 Aspek Analisa Mengenai Dampak Lingkungan AMDAL Merupakan aspek yang menilai dampak lingkungan yang akan timbul dengan adanya suatu usaha, kemudian cara-cara pencegahan terhadap dampak tersebut. 26

a. Prosedur Pembiayaan

Setiap pejabat bank yang berhubungan dengan pembiayaan harus menempuh prosedur pembiayaan yang sehat, yang meliputi prosedur persetujuan pembiayaan, proses administrasi serta prosedur pengawasan pembiayaan.

b. Proses Pembiayaan

26 Kasmir, Op Cit. h. 94-95 39 Proses dasar pembiayaan adalah seperti tergambar dibawah ini, yang meliputi aplikasi, analisis permohonan pembiayaan, penyusunan struktur pembiayaan dan penyiapan dokumen pembiayaan, realisasi pembiayaan, pembinaan dan pengawasan serta penyelesaian pembiayaan bermasalah. 27 Tabel 2.1

c. Prosedur Analisis

27 Zainul Arifin, OP Cit. h.202-203 Aplikasi Pembiayaan Analisis Pembiayaan Evaluasi Masing-masing Permohonan Evaluasi Kesesuaian dengan Kebijakan Struktur Pembiayaan Realisasi Pembiayaan Pembinaan Pengawasan Monitoring Kesesuaian dengan Peraturan dan Kebijakan Penyelesaian Pembiayaan Review Pembiayaan Pemecah Masalah Pembiayaan 40 1 Berkas dan pencatatan 2 Data pokok dan analisa pendahuluan a Realisasi pembelian, produksi dan penjualan b Rencana pembelian, produksi dan penjualan c Jaminan d Laporan keuangan e Data kualitatif dari calon debitur 3 Penelitian data 4 Penelitian atas realisasi usaha 5 Penelitian atas rencana usaha 6 Penelitian dan penilaian barang jaminan 7 Laporan keuangan dan penelitiannya

d. Keputusan Permohonan Pembiayaan

1 Bahan pertimbangan pengambilan keputusan 2 Wewenang pengambilan keputusan 28

e. Penyidikan dan Analisis Kredit

1 Yang dimaksud dengan pemohon investigasi kredit adalah pekerjaan yang meliputi: a Wawancara dengan pemohon kredit atau debitur b Pengumpulan data yang berhubungan dengan permohonan kredit yang diajukan nasabah, baik data intern maupun data ekstern 28 Muhammad, OP Cit. hal 61 41 c Pemeriksaan atau penyidikan atas kebenaran dan kewajiban mengenai hal-hal yang ditemukan nasabah dan informasi lainnya yang diperoleh d Penyusunan laporan seperlunya mengenai hasil penyidikan yang telah dilaksanakan. 2 Yang dimaksud dengan analisis kredit adalah pekerjaan yang meliputi: a Mempersiapkan pekerjaan-pekerjaan penguraian dari segala aspek b Menyusun laporan analisis yang diperlukan, yang berisi penguraian dan kesimpulan serta penyajian-penyajian alternatif sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan pimpinan dari permohonan kredit nasabah c Setiap permohonan kredit harus diadakan penyidik dan analisis seperti butir 1 dan 2 d Pekerjaan penyidikan dilakukan oleh petugas yang berfungsi sebagai penyidik kredit, sedangkan pekerjaan analisis dilakukan untuk kredit analisis. 29

f. Pedoman Memorandum Pembiayaan

29 Ibid., hal.61 42 Memorandum pembiayaan adalah suatu bentuk proposal yang berisi analisa dari suatu usulan pembiayaan. Penyusunan memorandum pembiayaan merupakan salah satu syarat dalam pengajuan pembiayaan. Secara garis besar memorandum pembiayaan berisi hal-hal sebagai berikut: 30 1 Tujuan pembiayaan Tujuan dari usulan pembiayaan harus dijabarkan dengan jelas sejak awal agar pendekatan logis terhadap data yang akan dikaji dapat dicapai. 2 Latar belakang calon nasabah Latar belakang berisikan informasi kualitatif mengenai nasabah yang penting untuk keperluan analisis. 3 Kondisi usaha Kondisi usaha merupakan gambaran tentang kesehatan usaha yang dijalankan nasabah. 4 Analisis keuangan calon nasabah Analisi keuangan ditujukan untuk mencermati laporan keterangan perusahaan nasabah, mulai dari neraca, laba-rugi sampai pada arus kas. 5 Analisis jaminan agunan Pada analisis agunan atau barang jaminan yang dijaminkan nasabah harus memperhatikan hal-hal tersebut: marketability dan nilai agunan, ciri khusus dari barang agunan, cover asuransi yang memadai dari 30 Ibid., hal.61 43 barang agunan baik dari segi jenis resiko, nilai penutupan maupun bonafiditas perusahaan asuransi. 6 Analisis resiko pembiayaan Pada analisis resiko pembiayaan, diperlukan penjabaran mengenai kemungkinan jenis dan tingkat resiko yang dapat terjadi pada usaha nasabah sejauh mana resiko tersebut dapat membahayakan prospek pelunasan fasilitas pembiayaan yang diberikan oleh bank. 7 Kesimpulan dan rekomendasi Kesimpulan dari seluruh analisis harus bersifat ringkas dan jelas serta memuat rekomendasi atas kebijaksanaan yang diusulkan untuk ditempuh oleh bank. 31 31 Ibid., hal.61 45

BAB III GAMBARAN UMUM

A. BMT BAITUL MAAL WATTAMWIL TAMZIS

1. Sejarah Berdiri dan Perkembangan BMT Tamzis

Koperasi Simpan Pinjam Syariah Baituttamwil Tamzis dibentuk oleh sekelompok anak muda terdidik pada tahun 1992 di kecamatan Kretek Wonosobo Jawa Tengah. Modal yang kecil, pengalaman yang minim serta letak geografis yang relatif berada bukan di sentra kegiatan ekonomi tidak menyurutkan tekad anak-anak muda ini untuk membangun perekonomian yang lebih adil sesuai syariah. Pada tanggal 14 November 1994, Tamzis mendapat status badan hukum dengan nomor 12277B.HVIXI1994 dari Departemen Koperasi. Berkat ketekunan, keyakinan dan kemampuannya berkomunikasi dengan masyarakat dari berbagai pihak, Tamzis kini memiliki lebih dari delapan ribu anggota. Pelayanan kepada masyarakat yang semula hanya di garasi pengurusnya kini telah memiliki kantor pusat yang cukup representasif dengan berbagai kantor cabang dan kantor pembantu. Pada tahun 2003 dengan prestasi dan kinerja yamg terus meningkat Tamzis mendapat izin dari Departemen Koperasi Republik Indonesia untuk membangun cabang di berbagai kota di Indonesia. Selain di Wonosobo, Tamzis kini memiliki kantor