Jenis dan Program Dana Pensiun

Kelemahan program pensiun manfaat pasti: a. Perusahaan menanggung risiko atas kekurangan dana apabila hasil investasi tidak mencukupi. b. Reletif lebih sulit untuk diadmimistrasikan. 1. Program pensiun Iuran pasti PPIP Program pensiun iuran pasti atau sering disebut dengan benefit contribution plan adalah program pensiun yang iurannya ditetapkan dalam peraturan dana pension dan seluruh iuran beserta hasil pengembangannnya dibukukan pada rekening masig- masing sebagai manfaat pensiun . Manfaat pensiun yang diterima oleh peserta DPLK akan tergantung sepenuhnya pada besarnya iuran pasti. Hasil pengembangan dana tersebut diinvestasikan selama menjadi peserta. Kelebihan program pensiun iuran pasti: a. Pendanaan biayaiuran dari perusahaan lebih dapat diperhitungkan atau diperkirakan. b. Karyawan dapat memperhitungkan besarnya iuran yang akan dilakukan setiap tahunnya. c. Lebih mudah untuk diadministrasikan. Kelemahan program pension iuran pasti: a. Penghasilan pada saat mencapai usia pension lebih sulit untuk diperkirakan. b. Karyawan menanggung risiko atas ketidakberhasilan investasi. Mengingat pengembangan dana berperan pula terhadap manfaat pensiun, maka lembaga DPLK wajib mengarahkan pesertanya agar dapat menyimpan atau menginvestasikan dananya pada sasaran yang tepat dalam arti kata akan diperoleh keuntungan maksimal dan dapat menghindari risiko yang timbul sebagai akibat dari penempatan dana tersebut. 33 Di dalam DPLK, tidak ditetapkan secara pasti didalam peraturan dana pensiun terhadap manfaat pensiun yang diterima oleh peserta, tetapi hanya ditetapkan besarnya iuran pasti. Hal ini diebabkan karena manfaat yang akan diterima disesuaikan dengan pertumbuhan investasi setiap tahunnya, sehingga perolehan keuntungan dari waktu ke waktu pasti dan tidak tetap tergantung kepada hasil usaha yang benar-benar dihasilkan oleh bank sebagai pengelola dana mudharib, untuk itu pengelola dana akan berusaha mengoptimalkan keuntungan dari pemakai dana. Keuntungan ini dinamakan system bagi hasil. Yang dimaksud dengan system bagi hasil yaitu suatu system yang meliputi tata cara pembagian hasil usaha antara penyedia dana shahibul maal dan pengelola dana mudharib yangbterjadi antara bank dengan nasbah penyimpan dana maupun antara bank dan nasabah penerima dana. Hasil usaha bank yang dibagikan kepada penyimpan adalah laba usaha yang telah dihitung selama satu periode tertentu. 33 Imam sudjono, Dana Pensiun Lembaga Keuangan op.cit, h.5-6 Apabila besar keuntungan ini telah ditetapkan terlebih dahulu secara pasti dimuka fixed dalam bentuk prosentase 0, maka keuntungan yang diperoleh ini termasuk dalam bunga. Sedangkan membungakan uang merupakan kegiatan usaha yang kurang mengandung risiko karena perolehan pengembaliannnya berupa bunga yang relative pasti dan tetap. Membungakan uanga adalah sa gat dilarang oleh Allah dan kegiatan ini tidak sesuai dengan syariat islam.                                “Sesungguhnya Allah, Hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari Kiamat; dan Dia-lah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui dengan pasti apa yang akan diusahakannya besok. dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal”QS. Lukman: 34 Berdasarkan ayat tersebut apabila bunga ditetapkan di muka fixed dianggap mendahului takdir karena seolah-olah peminjaman uanga dipastikan akan memperoleh keuntungan sehingga mampu membayar pokok pinjaman dan bunganya pada waktu yang telah ditetapkan. 34 Firman Allah: Arrrum 3039                         “ Dan sesuatu riba tambahan yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta manusia, Maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, Maka yang berbuat demikian Itulah orang-orang yang melipat gandakan pahalanya”. Ali Imran Ayat 130               34 Karnaen A. Perwatmadja, peluang dan strategi operasional bank muamalat Indonesia, dalam buku berbagai aspek ekonomi islam, Yogyakarta: tiara wacana, 1992h. 146 “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda[228]] dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan”. Demikianlah beberapa ayat yang menegaskan tentang pendirian islam terhadap bunga begitu pasti dan tidak dapat ditawar-tawar lagi. Bunga dan riba adalah sama dan dilarang dalam segala bentuknya.

4. Sistem Pembayaran Manfaat Pensiun

Pada saat akan menerima pensiun, biasanya perusahaan dapat menawarkan dua macam system pembayaran kepada karyawannya. Pembayaran ini dituukan sesuai dengan kepentingan perusahaan dan karyawan itu sendiri. Dengan kata lain sistem pembayaran mengandug suatu maksud tertentu yang saling menguntungkan. Menurut keputusan menteri keuangan No.343kmk.01.171998. Tanggal 13 juli 1998, pembayaran pensiun dapat dilakukan dengan 2 cara yitu: 1. Pembayaran secara sekaligus lump sum 35 2. Pembayaran secara bulanan atau berkala anuiti 35 Ibid Sulit menentukan cara mana yang lebih baik dari kedua cara pembayaran manfaat tersebut karena hal ini tergantung dari keinginan penerima manfaat pensiun. Seseorang lebih cenderung memilih pembayaran manfaat dengan cara sekaligus, karena selain nilai uang yang diterima sekarang tentunya lebih tinggi daripada waktu yang akan dating, juga manfaat yang ditrima secara sekaligus dapat dipakai untuk melakukan suatu ussaha yang memberikan hasil secara kontinu. Namun tidak semua orang dapat berbuat demiakian, bahkan dalam banyak hal, pembayaran secara sekaligus oleh yang bersangkutan kemungkinan akan habis terpakai untuk dikonsumsi, maka dimasa yang akan datang yang bersangkutan akan mengalami kesuliatan keuangan. Karena pertimbanngan-pertimbangan di atas, maka banyak perusahaan baik swasta maupun pemerintah, memberikan manfaat pensiun kepada karyawan yang telah mencapai usian pensiun dengan jalan menggunakan sistem pembayaran dengan cara berkala atau bulanan, kebijakan semacam ini juga diberlakukan di Indonesia dengan UU No.11 Tahun 1992 tentang dana pensiun. 36 36 Ibid

5. Jenis Kepesetaan dan Manfaat DPLK

a. Jenis Kepesertaan Kepesertaan DPLK diperuntukkan bagi siapa saja, baik secara kumpulan maupun perorangan mandiri dengan persyaratan yang sangat mudah dan praktis. Kepesertaan kumpulan dengan jumlah peserta mulai dari 10 orang dari :  Perusahaan-perusahaan baik Swasta maupun BUMN  Institusi-Institusi Badan Hukum yang bukan berbentuk perusahaan  Yayasan-Yayasan atau Lembaga-Lembaga  Organisasi-Organisasi atau Perkumpulan-Perkumpulan  Suatu kegiatan usaha yang memiliki tenaga kerja  Dan lain-lain yang dapat dikategorikan sekumpulan orang yang terorganisir Kepesertaan secara perorangan atau mandiri ialah Siapapun dengan pekerjaan apapun dapat mendaftarkan diri secara mandiri menjadi peserta DPLK, apakah sebagai petani, pedagang mulai pedagang kaki lima sampai pedagang yang memiliki toko, para sopir, para pekerja kontrakhonorer, para pengusaha, para profesi dokter, pengacara, artis, pengajar, notaris dll., pegawai swasta sampai pegawai negeri dan siapapun juga yang telah mempunyai penghasilan. Bagi peserta kumpulan maupun peserta perorangan mandiri seperti yang tersebut di atas telah memilikiterdaftar pada Dana Pensiun Pemberi Kerja DPPK atau DPLK lain, tetap dapat mendaftar menjadi peserta DPLK, sesuai ketentuan dalam UU No. 11 Tahun 1992, DPLK juga dapat menerima pengalihan kepesertaan seseorang dari Dana Pensiun lain baik Dana Pensiun Pemberi Kerja DPPK maupun Dana Pensiun Lembaga Keuangan DPLK lain. b. Manfaat Pensiun Jenis-Jenis Manfaat Pensiun :

1. Pensiun Normal

Yaitu Manfaat Pensiun di terima saat peserta masuk usia pensiun sesuai Usia Pensiun pilihan.

2. Pensiun Dipercepat

Yaitu pensiun dikarenakan PHK atau tidak bekerja lagi keluar dari perusahaan, peserta bisa mengajukan. Pensiun Dipercepat minimal 10 tahun sebelum usia pensiun normal.

3. Pensiun Ditunda

Adalah hak atas manfaat pensiun bagi peserta yang berhenti bekerja sebelum mencapai usia pensiun normal, yang ditunda pembayarannya sampai pada saat peserta pensiun sesuai dengan peraturan Dana Pensiun;