kelola dana pensiun syariah serta kurangnya sosialisasi dan edukasi tentang pentingnya dana pensiun syariah
Harus diakui bahwa perkembangan dana pensiun syariah relative tertinggal disbanding dengan industri keuangan syariah yang lainnya. Hal ini disebabkan
minimnya dukungan strategi dan regulasi. Akan tetapi pesaing bukanlah sesuatu halangan yang harus ditakuti atau
bahkan dimusuhi. Justru sebaliknya, para kompetitor harus dirangkul sebagai mitra komplementer yang saling sinergis, diantaranya pesaing akan membuka, menciptakan
dan melebarkan pasar. Pesaing bias kita jadikan sebagai sumber inspirasi dalam memperbaiki kinerja manajemen perusahaan sehingga menjadikan perusahaan selalu
lebih professional. Pesaing dapat mendorong kita bekerja lebih kreatif dalam menghasilkan produk ataupun jasa dengan bekerja secara lebih efisien dan kreatif.
4
Dalam mengelola program pensiun, diperlukan komitmen pendiri dan pengelola untuk mengelola dana peserta secara hati-hati prudent, meminimalkan
segala kemungkinan moral hazad untuk kepentingan pihak tertentu yang tidak ada kaitannya dengan upaya peningkatan kesejahteraan peserta. Selain itu juga
dibutuhkan komitmen Pendiri untuk memenuhi kewajibannya, baik akibat adanya masa kerja lalu, maupun pendanaan untuk jangka panjang guna mencapai kekayaan
yang cukup untuk membayar pensiun yang dilakukan melalui proses pengumpulan
4
Abdullah Amrin, Strategi pemasaran Syariah Memenangkan Pesaing Usaha Bisnis Asuransi Dan Bank Syariah Secara Syariah, PT. Gramedia Widisarana Indonesia. Jakarta: 2007. h.7-
8
dan pengelolaan dana dengan memastikan bahwa investasi yang dilakukan sudah tepat dengan biaya seefisien mungkin.
Oleh karena itu, dalam mengelola Dana Pensiun agar dapat memenuhi harapan para stakeholder, perlu dikelola secara profesional. Salah satunya dengan
menerapkan Tata Kelola Dana Pensiun Yang Baik Good Pension Fund GovernanceGPFG. Karena apabila pengelolaan dana publik tersebut tidak
dilaksanakan secara amanah dan mengabaikan aspek GPFG dapat menimbulkan penyalahgunaan bahkan penyimpangan yang pada gilirannya akan merugikan
masyarakat peserta sebagai pemilik akhir dana tersebut. Suatu lembaga keuangan yang berorientasi terhadap perolehan laba
keuntungan sudah pasti membutuhkan apa yang disebut strategi pemasaran, pengertian pemasaran sendiri yaitu suatu proses untuk menciptakan dan
mempertukarkan produk atau jasa yang ditunjukkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah dengan cara memberikan kepuasan.
5
Dalam melakukan kegiatan pemasarn suatu perusahaan memiliki tujuan yang hendak dicapai, baik tujuan jangka panjang maupun tujuan jangka pendek. Dalam
jangka panjang dilskukan untuk memprtahankan produk-produk agar tetap eksis, dalam jangka pendek biasanya untukmerebut hati konsumen terutama produk yang
5
Kasmir, Pemasaran Bank, Jakarta: Kencana, 2005, cet ke-1, h.63
baru.
6
Sebagai bank yang murni syariah, Bank Muamalat Indonesia harus mempunyai strategi tersendiri dalam mengembangkan dan memasarkan DPLK.
Persoalannya adalah bagaimana membuat DPLK yang baik dan berkualitas yang nantinya akan dapat menarik minat masyarakat dalam membeli manfaat dari produk
tersebut, dan bagaimana DPLK syariah tersebut dapat dipasarkan kepada masarakat, terutama kepada masyarakat yang beragama islam dan strategi apakah yang lebih
tepat digunakan dalam pemasaran produk tersebut. Dari latar belakang diatas, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian dalam bentuk skripsi dengan
judul “STRATEGI PEMASARAN DANA PENSIUN LEMBAGA KEUNGAN DPLK SYARIAH DALAM PENINGKATAN JUMLAH NASABAH STUDI
PADA BANK MUAMALAT INDONESIA”
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan
Masalah
Berbicara mengenai pemasaran akan berorientasi kepada suatu perusahaan, dimana pemasaran sangat memegang peranan penting dalam kemajuan dari
perusahaan, namun hal ini juga harus diikuti dengan etika dalam memasarkan suatu produk ke pasaran. Oleh karena itu penulis membatasi permasalahan yang diuraikan.
6
Plilip Kotler dan Amstrong, Dasar-dasar Pemasaran Jakarta: PT. indeks Gramedia Group, 2004, edisi 9, jilid 1 h.5
Dalam hal ini penulis ingin membatasi hanya pada strategi pemasaran DPLK terhadap peningkatan jumlah nasabah.
2. Perumusan masalah
Sebagai bahan penelitian ada beberapa hal yang difokuskan antara lain adalah: 1. Bagaimana
strategi pemasaran
Bank Muamalat Indonesia dalam peningkatan jumlah nasabah DPLK syariah?
2. Apa faktor dominan mempengaruhi peningkatan jumlah nasabah DPLK Syariah
3. Seberapa besar pengaruh strategi pemasaran DPLK syariah terhadap peningkatkan jumlah nasabah dari tahun 2008-2010 ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan pada pokok permasalahan diatas, maka tujuan kajian skripsi ini secara umum adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui strategi pemasaran DPLK pada Bank Muamalat Indonesia
2. Untuk mengetahui factor dominan yang mempengaruhi peningkatan jumlah nasabah DPLK
3. Untuk mengetahui Seberapa besar pengaruh strategi pemasaran DPLK syariah terhadap peningkatan jumlah nasabah.
Selanjutnya dengan tercapainya tujuan tersebut diatas, diharapkan dari
hasil penelitian ini dapat diperoleh manfaat dan kegunaannya antara lain sebagai berikut:
1. Bagi akademisi, sebagai tambahan informasi dan sebagai bahan perbandingan bagi penelitian lain yang juga meneliti tentang strategi
pemasaran lembaga keuangan syariah serta produk-produknya yang sebelumnya lebih dahulu dikenal lembaga keuagan konvensional
2. Bagi praktisi, membantu untuk lebih meningkatkan pelayanan serta memperluas usaha ke berbagai daerah dalam rangka melayani
masyarakat serta dapat menentukan strategi yang akan diambil dalam peningkatan pemasaran produk tersebut
3. Bagi masyarakat, dapat menambah wawasan dan pengetahuan, dalam hal ini dapat memberikan pengetahuan tentang Dana Pensiun Lembaga
Keuangan DPLK.
D. Kerangka Teori dan Konseptual
Istilah Strategi berasal dari bahasa yunani, sttratageta stratos : militer, dan ag: dsituasi pada zaman dahulu yang sering diwarnai perang, dimana jendral
dibutuhkan untuk memimpin suatu angkatan perang agar dapat selalu memenangkan perang.
7
7
Hendrawan Supratikno, Advanced Strategic Manajemen; Back To Basic Approach Jakarta: PT.Grafindo Persada 2003. h.19
Menurut DR. Sukanto Reksohadiprodjo, menjelasakan bahwa strategi adalah pondasi tujuan organisasi, dalam hal “agribisnis” strategi ang digariskan
adalah ekstensifikasi, intensifikasi, rehabilitasi dan diversifikasi. Menurut Onong Uchayana Efendi mengemukakan bahwa strategi pada
hakikatna adalah perencanaan planning dan manajemen untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya memberi arah saja,
meleinkan harus mampu menunjukkan bagaimana taktik ope
rasionalnya
8
Strategi berkaitan dengan arah tujuan dan kegiatan jangka panjang suatu organisasi. Strategi juga terkait dalam menentukan bagaimana suatu organisasi
menempatkan dirinya dengan mempertimbangkan keadaan sekeliling, terutama terhadap pesaingnya.
9
Pemasaran umumnnya dimaksudkan adalah permintaaan atau pembelian dan harga sedangkan apabila seorang tenaga penjualan atau manajer penjualan
berbicara mengenai pemasaran, sebenarnya yang dibicarakan adalah penjualan. Bagi seorang manajer toko serba ada pemasaran diartikannya sebagai kegiatan pengeceran
retailing atau penjajakan merchandising. Dari uraian diatas terlihat bahwa istilah pemasaran ang dibicarakan sebenarnya penafsirannya terbatas hanya pada satu bagian
8
Onong Uchayana, ilmu komunikasi, Teori dan Praktek, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 1999, Edisi Revisi cet. Ke-5 h.32
9
David Faulkner dan Gerry Johnson, Strategi Manajemen, Jakarta: PT. Elex Media Komputindo1995. h.3