Efek Pola Makan Vegetarian Pada Kesehatan Gigi dan Mulut

22

2.7 Efek Pola Makan Vegetarian Pada Kesehatan Gigi dan Mulut

Nutrisi yang baik sangat diperlukan untuk kesehatan fisik yang baik. Nutrisi juga memainkan peranan penting dalam mengembangkan dan mempertahankan kesehatan gigi dan mulut. Makanan yang dimakan sehari-hari mempunyai pengaruh yang besar terhadap gigi geligi. 14 Pola makan vegetarian kaya akan makanan berserat. 2 Brodribb, dkk. melaporkan bahwa asupan serat pada vegetarian lebih tinggi daripada non vegetarian. 8 Hal ini disebabkan karena serat terdapat pada seluruh komponen Kuartet Nabati, terutama pada sayur-sayuran dan buah-buahan. 2,3 Serat selain memberikan banyak sekali keuntungan untuk kesehatan umum, juga bermanfaat untuk meningkatkan kebersihan gigi dan mulut. 1,15 Makanan yang banyak mengandung air berarti sedikit mengandung karbohidrat dan sebaliknya. Makanan berserat seperti sayur-sayuran dan buah-buahan mengandung 75-95 air. 1 Menurut Krasse dan Newburn, sayur-sayuran dan buah- buahan berserat dan berair akan bersifat membersihkan karena harus dikunyah dan dapat merangsang sekresi saliva. Makanan yang bersifat membersihkan gigi merupakan gosok gigi alami tentu saja mengurangi kerusakan gigi, sebaliknya makanan yang bersifat lunak dan melekat sangat merusak gigi. 13 Serat dalam sayur- sayuran dan buah-buahan merupakan pembersih alamiah pada permukaan gigi geligi, membantu menyingkirkan partikel-partikel makanan dan gula selama proses mengunyah. 14,27 Kebiasaan makan makanan berserat tidak bersifat merangsang pembentukan plak, melainkan berperan sebagai pengendali plak secara alamiah. 1 Universitas Sumatera Utara 23 Serat juga meningkatkan intensitas pengunyahan dalam mulut. 22 Proses mengunyah makanan berserat ini akan merangsang dan meningkatkan produksi air liur saliva. 1,13-15 Proses ini secara perlahan akan mengurangi pembentukan plak dental dan karies. 15 Saliva membantu membilas gigi dari partikel-partikel makanan yang melekat pada gigi, dan juga melarutkan komponen gula dari sisa makanan yang terperangkap dalam sela-sela pit dan fisur permukaan gigi. 15,16 Mekanisme pertahanan lain dari saliva dalam melindungi gigi dari proses kerusakan berupa: 1. Saliva mempunyai efek buffer yang berfungsi menetralkan asam kuat dan basa kuat. 2. Saliva menyediakan ion-ion yang diperlukan untuk proses remineralisasi gigi. 3. Saliva mempunyai kapasitas anti bakteri, anti jamur, dan anti virus. Saliva mengandung ion bikarbonat dan ion fosfat yang berfungsi untuk menetralkan pH asam plak sehingga melindungi enamel gigi dari proses demineralisasi. Jumlah saliva yang meningkat banyak mengandung ion-ion anorganik seperti kalsium dan fosfat yang akan melakukan proses remineralisasi segera setelah serangan asam pada gigi. Saliva juga mengandung enzim lysozyme yang berperan dalam menghambat metabolisme dan perlekatan mikroorganisme kariogenik, serta penting dalam mengontrol pertumbuhan bakteri di dalam mulut. 34 Hasil penelitian Johansson G dan Birkhed D di Sweden melaporkan bahwa perubahan pola makan dari non vegetarian menjadi vegetarian selama 12 bulan pada subjek yang sehat menghasilkan peningkatan yang signifikan pada laju sekresi saliva, kapasitas buffer saliva, dan konsentrasi sodium dalam saliva. Peningkatan kapasitas Universitas Sumatera Utara 24 buffer dan konsentrasi sodium dalam saliva bertahan selama 3 tahun setelahnya walaupun sebagian besar subjek telah menjalankan kembali pola makan non vegetarian. 35 Berdasarkan hasil penelitian tersebut, Anders Johansson menyimpulkan bahwa komposisi saliva dipengaruhi oleh pola makan vegetarian, dan keadaan saliva yang menguntungkan inilah yang menjadi salah satu faktor penyebab rendahnya prevalensi karies di India Tenggara, yang sebagian besar penduduknya merupakan vegetarian. 9 Di lain pihak, pola makan vegetarian juga mengonsumsi makanan kaya karbohidrat dengan proporsi yang lebih besar dari non vegetarian. 1 Karbohidrat adalah satu-satunya nutrisi yang bersifat kariogenik. 36 Bahan makanan gluten atau daging tiruan yang dikonsumsi vegetarian mengandung zat tepung, yang berarti memiliki kadar karbohidrat yang tinggi. Bahan makanan yang tergolong karbohidrat dapat difermentasikan oleh bakteri, sehingga dapat menurunkan pH plak dalam rongga mulut sampai dibawah 5,5 dalam waktu 1-3 menit. 1 Ketika pH di permukaan gigi jatuh di bawah 5,5, demineralisasi berlangsung lebih cepat daripada remineralisasi dan hal ini dapat menyebabkan karies gigi. 16 Kaum vegetarian menjauhkan diri dari makanan yang mengandung daging. 22 Protein yang banyak terdapat pada daging tidak difermentasikan oleh bakteri dalam mulut dan membantu menghambat perkembangan karies dengan berperan sebagai buffer dan menghambat demineralisasi. 37 Menurut Abdul Arif Khan, dkk., salah satu alasan mengapa karies lebih jarang terjadi pada masyarakat non vegetarian di Gwalior, India mungkin disebabkan oleh karena pola makan non vegetarian yang mengandung lebih banyak protein daripada pola makan vegetarian. 19 Universitas Sumatera Utara 25

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian dilakukan secara survei deskriptif, untuk mengetahui kondisi oral higiene dan karies gigi pada vegetarian dan non vegetarian di Maha Vihara Maitreya Medan.

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi penelitian adalah para vegetarian dan non vegetarian di Maha Vihara Maitreya Medan. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling, yakni diambil para umat vegetarian dan non vegetarian yang rutin mengunjungi vihara tersebut tiap hari Minggu sebagai sampel. Hal ini berdasarkan pada pertimbangan karena: a. Jumlah umat yang berkunjung ke vihara paling banyak pada hari Minggu b. Sangat beragamnya hari berkunjung dari para umat di vihara tersebut, sehingga hanya diambil para umat yang rutin mengunjungi vihara tersebut tiap hari Minggu sebagai sampel, untuk memudahkan dilakukan pengumpulan data nantinya

3.3 Penentuan Besar Sampel

Prosedur penentuan besar sampel penelitian dilakukan dengan melaksanakan survei pendahuluan terlebih dahulu. Pelaksanaan survei pendahuluan dilakukan oleh peneliti pada hari Minggu dengan dibantu oleh beberapa petugas vihara. Jalannya survei dilakukan dengan mendatangi satu per satu para umat yang rutin mengunjungi Universitas Sumatera Utara