Cara Pengumpulan Data METODOLOGI PENELITIAN

31 6. Oral higiene adalah kebersihan gigi dan mulut yang diukur dari skor indeks debris dan indeks kalkulus pada 6 buah gigi tertentu dengan permukaan tertentu, yaitu bukal gigi 16 dan 26, labial gigi 11 dan 31, lingual gigi 36 dan 46. 7. Pengalaman karies adalah pengalaman seseorang terhadap karies gigi yaitu D decay, M missing, dan F filling gigi permanen.

3.6 Cara Pengumpulan Data

Pengumpulan data untuk sampel vegetarian dan non vegetarian dilakukan pada Minggu pagi pukul 10.00 – 12.00 di Maha Vihara Maitreya Medan. Sebelum penelitian dimulai, peneliti dibantu oleh pihak vihara untuk mengumpulkan sampel vegetarian dan non vegetarian yang sebelumnya telah dilakukan pendataan. Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan memanggil satu per satu para vegetarian dan non vegetarian sesuai dengan nomor urut dalam daftar nama, kemudian dilakukan pemeriksaan. Pemeriksaan oral higiene dilakukan dengan menggunakan kaca mulut datar dan sonde yang berbentuk setengah lingkaran. Indeks oral higiene yang digunakan adalah indeks Oral Hygiene Simplified OHIS menurut Greene Vermillion yang terdiri atas indeks debris dan indeks kalkulus. Untuk mengukur indeks debris, sonde ditempatkan pada insisal gigi kemudian digerakkan ke arah mesial dan distal, selanjutnya bergerak ke arah gingival setiap 13 permukaan gigi dan skor diberikan sesuai kriteria. Pengukuran skor indeks kalkulus dilakukan dengan menempatkan ujung sonde pada daerah subgingival terlebih dahulu, kemudian digerakkan dari mesial ke distal dan naik ke arah insisal dan diberi skor sesuai kriteria. Universitas Sumatera Utara 32 6 1 6 1. Indeks Oral Debris Skor Kriteria Tidak ada debris atau stain. 1 a. Debris menutupi tidak lebih dari 13 permukaan gigi. b. Ada extrinsic stain yang tidak tergantung pada luas permukaan gigi yang ditutupi walaupun tanpa debris. 2 Debris menutupi lebih dari 13 permukaan gigi, tetapi tidak lebih dari 23 permukaan gigi. 3 Debris menutupi lebih dari 23 permukaan gigi. a. Jumlah gigi yang diperiksa adalah 6 buah gigi tertentu dengan permukaan yang diperiksa tertentu pula. b. Bila salah satu gigi tersebut di atas tidak ada, dapat diganti dengan gigi tetangganya. Skor debris = Jumlah skor permukaan Jumlah gigi yang diperiksa Bukal Bukal Labial Lingual Labial Lingual 6 1 6 Universitas Sumatera Utara 33 2. Indeks Kalkulus Skor Kriteria 0 Tak ada kalkulus. 1 Kalkulus supra gingival yang menutupi tidak lebih dari 13 permukaan gigi. 2 Kalkulus supra gingival yang menutupi 13, tetapi 23 dari permukaan gigi danatau adanya kalkulus subgingival yang tidak melingkari leher. 3 Kalkulus supra gingival yang menutupi lebih dari 23 permukaan gigi dan atau kalkulus subgingival yang dengan tidak putus melingkari bagian leher gigi. Cara pengukuran sama dengan Indeks Oral Debris. Skor kalkulus = Jumlah skor permukaan Jumlah gigi yang diperiksa Indeks Oral Hygiene Simplified adalah Indeks Oral Debris Simplified ditambah dengan Indeks Kalkulus Simplified. Tingkat kebersihan Skor debris Skor oral hygiene Baik 0,0 – 0,6 0,0 – 1,2 Sedang 0,7 – 1,8 1,3 – 3,0 Jelek 1,9 – 3,0 3,1 – 6,0 OHIS = skor debris + skor kalkulus Universitas Sumatera Utara 34 Pemeriksaan DMFT juga dilakukan dengan menggunakan kaca mulut datar dan sonde setengah lingkaran. Indeks yang digunakan untuk mengukur pengalaman karies gigi permanen adalah indeks DMFT dari Klein:  D = decayed = gigi tetap dengan satu lesi karies atau lebih yang belum ditambal.  M = a. Mi = missing indicated = gigi tetap dengan lesi karies yang tak dapat ditambal lagi dan harus dicabut. b. Me = missing extracted = gigi tetap dengan lesi karies yang tak dapat ditambal lagi dan sudah dicabut.  F = filled = gigi tetap dengan lesi karies dan sudah ditambal dengan sempurna. Lesi adalah setiap kelainan apapun yang berhubungan dengan cedera atau penyakit. Bila gigi tidak ada kelainan dimasukkan dalam kategori sehat dan diberi nilai 0 sedangkan bila gigi ada kelainan dimasukkan dalam kategori D, M, F dan diberi nilai 1.  1 gigi mempunyai 3 buah tambalan sempurna, gigi tersebut tetap diberi nilai F = 1  1 gigi dengan beberapa lubang tetap diberi nilai D = 1 DMFT rata-rata adalah jumlah seluruh nilai DMF dibagi dengan jumlah orang yang diperiksa. Universitas Sumatera Utara 35 Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan penerangan sinar matahari melalui jendela. Hasil pemeriksaan kemudian dicatat pada formulir yang tersedia. Kuesioner mengenai pola makan dan waktu-waktu menyikat gigi diisi oleh responden setelah dilakukan pemeriksaan oral higiene dan DMFT. Pemeriksaan dilakukan oleh lima tim yang terdiri atas pemeriksa dan pencatat. Dua hari sebelum penelitian dilakukan kalibrasi untuk menyamakan persepsi agar hasil yang diperoleh lebih baik.

3.7 Pengolahan Data