Prevalensi Apendisitis Akut di Poli Bedah RSUD Serang Tahun 2013
30
ini tidak jauh berbeda dengan hasil penelitian pada tahun 2007 di University Teaching Hospital, Sagamu, Ogun State, Nigeria dilaporkan
bahwa kelompok pasien apendisitis akut dengan skor Alvarado 7 lebih banyak yaitu 44 pasien daripada kelompok pasien skor Alvarado
7, 30 pasien.
23
Berbeda dengan penelitian di Government Medical College, Jammu tahun 2008, dari 100 sampel dibagi menjadi 3 kelompok yaitu
kelompok A skor Alvarado 1-4 sebanyak 14 pasien, kelompok B skor Alvarado 5-6 sebanyak 26 pasien, dan kelompok C skor Alvarado 7-10
sebanyak 60 pasien.
24
Pada penelitian ini, skor Alvarado paling banyak yaitu 6 35.1 dimana menurut kepustakaan skor Alvarado 6 adalah
probable acute appendicitis dan manajemennya berupa observasi selama 12 jam dan setelah 12 jam pasien dinilai kembali skor Alvaradonya, jika
tidak ada perbaikan gejala maka dapat dilakukan apendektomi.
24,25
Skor Alvarado 6 disini masuk pada kelompok skor Alvarado 7, sehingga
jumlah pasiennya lebih banyak dibandingkan dengan kelompok skor Alvarado
7. Hasil pemeriksaan patologi anatomi pada tabel 4.1.3. menunjukkan
bahwa terdapat gambaran radang akut pada jaringan apendiks sebanyak 94 84.7 dan gambaran radang kronik sebanyak 17 15.3. Hasil ini tidak
jauh berbeda dengan studi di poli bedah umum rumah sakit Miraj and PVPGH, Sangli tahun 2011-2012 dilaporkan bahwa pada pemeriksaan
patologi anatomi dari 130 pasien apendisitis akut, 95 pasien memiliki gambaran radang akut 73 dan 35 pasien memiliki gambaran bukan
radang akut 27.
26
Selain itu penelitian yang dilakukan di Liaquat University Hospital Hyderabad, Sindh, Pakistan tahun 2003-2004
diperoleh 178 pasien 96 dengan gambaran radang pada apendiks terdiri dari radang akut 108 pasien 58,37, perforasi apendiks 45 pasien
24.32, gangrenosa apendiks 17 pasien 9.18 dan massa apendikular 8 pasien 4.32, sedangkan terdapat 7 pasien 4 yang memiliki
gambaran bukan radang akut, yaitu 2 pasien 1.08 dengan adenitis mesenterika, 1 pasien 0.54 dengan ruptur kista ovarium, 1 pasien
0.54 dengan divertikulitis Meckel’s, 1 pasien 0.54 dengan kista
31
ovarium terpuntir, dan 2 pasien 1.08 dengan normal apendiks.
13
Menurut Alexandre, cut-off point skor Alvarado yaitu 8 dan 5, karena dalam studinya pasien dengan skor Alvarado 5 tidak memiliki gambaran
radang akut dan pasien dengan skor 8 memiliki gambaran radang akut.
27
4.1.4. Hubungan Skor Alvarado Dengan Hasil Pemeriksaan Patologi Anatomi Pada Pasien Apendisitis Akut di RSUD Serang Tahun 2013
Tabel 4.1.4. Hubungan Skor Alvarado Dengan Hasil Pemeriksaan Patologi Anatomi Pada Pasien Apendisitis Akut
Uji Chi-square Berdasarkan tabel 4.1.4., diperoleh pada kedua kelompok yang
memiliki hasil pemeriksaan patologi anatomi berupa gambaran radang kronik sebanyak 17 pasien 15.3, dimana untuk hasilnya terdapat
perbedaan yang signifikan pada kelompok dengan skor Alvarado 7 lebih tinggi 14.4 daripada kelompok dengan skor Alvarado
7 0.9.
Dengan analisis Chi-square, diperoleh nilai significancy adalah 0.003, karena nilai p 0.05 maka dinyatakan bahwa terdapat hubungan
antara skor Alvarado dengan hasil pemeriksaan patologi anatomi pada pasien apendisitis akut. Hasil penelitian ini, sesuai dengan penelitian di
Teaching Hospital, Saudi Arabia pada tahun 2011-2012 yang melaporkan bahwa adanya hubungan antara skor Alvarado dengan hasil pemeriksaan
patologi anatomi pada pasien apendisitis akut dengan nilai significancy- nya pada uji Chi-square adalah 0.000.
6
Studi lain yang dilakukan di Pakistan Institute of Medical Sciences tahun 2009-2010 diperoleh 157
Hasil Pemeriksaan Patologi Anatomi Radang Akut
Radang Kronik p
N N
Skor Alvarado
Skor Alvarado 7
42 37.8
1 0.9
0.003 Skor Alvarado 7
52 46.8
16 14.4
Total 94
84.7 17
61.3