Fungsi dan Tujuan Pembiayaan

c Penyembunyian keuntungan oleh nasabah, bila nasabahnya tidak jujur.

C. Fungsi dan Tujuan Pembiayaan

Pembiayaan dalam perbankan syari’ah mempunyai fungsi banyak bagi masyarakat secara umum antara lain: satu menjadi motivator dalam peningkatan kegiatan perdagangan dan perekonomian, dua memperluas lapangan kerja bagi masyarakat, tiga meningkatkan semangat berusaha masyarakat, empat memperbesar modal kerja perusahaan. 30 Sedangkan tujuan secara khusus dalam pemberian pembiayaan oleh suatu bank, hendaknya dapat memberikan manfaat juga bagi bank antara lain : 1. Bank menikmati peningkatan bagi hasil pada saat keuntungan usaha nasabah meningkat. 2. Bank tidak wajib membayar bagi hasil kepada nasabah pendanaan secara tetap sehingga bank tidak akan mengalami negative spread. 3. Pengembalian pokok pembiayaan dengan cash flowarus kas usaha nasabah sehingga tidak memberatkan nasabah. 4. Prinsip bagi hasil dalam mudharabahmusyarakah itu berbeda dengan prinsip bunga tetap, di mana bank akan menagih penerima pembiayaan yang dihasilkan nasabah sekalipun merugi atau krisis ekonomi. 30 Muhamad, Manajemen Dana Bank Syariah………Op.cit. h.196. Berdasarkan pada salah satu unsur pembiayaan, yakni mikro dalam penyaluran pembiayaan maka sangat diperlukan penegelolaan usaha yang berpedoman pada kebijakan pembiayaan khususnya mengenai alokasi penempatan dana yang di salurkannya. 31 Kebijakan penyaluran pembiayaan yang baik tentu akan memberikan pendapatan maksimal bagi bank yang didasarkan atas pertimbangan sebagai berikut: 1. Penyediaan likuiditas yang cukup dan untuk melindungi para nasabah bank dan pemegang sahamnya. 2. Penyediaan kebutuhan pembiayaan yang sah bagi pemegang rekening dan masyarakat. 3. Mentaati peraturan penyaluran pembiayaan atau pinjaman yang berlaku sesuai dengan tingkat kesehatan bank. Sebelum memberikan keputusan untuk menyalurkan pembiayaan, pihak bank sebagai pemilik modal melakukan pengumpulan data informasi tentang peminjamannya. Tindakan pengumpulan data atau survei pembiayaan dilakukan untuk menghindari terjadinya penyalahgunaan penyaluran pembiayaan yang diberikan. Prinsip yang digunakan oleh pihak bank dalam melakukan pembiayaan adalah dengan memperhatikan prinsip 5 C dan 7 P. 1. Character watak, bahwa pihak bank harus menganalisis watak calon debitur apakah layak untuk menerima pembiayaan. Analisis terhadap karakter calon debitur dapat diperoleh dengan cara mengumpulkan informasi dari referensi nasabah dan bank-bank 31 Santoso, Kredit Usaha Perbankan, Yogyakarta: Andi Offset, 1996, h. 9. lain tentang perilaku, kejujuran dan ketaatan calon debitur untuk memenuhi pembayaran. 2. Capacity kemampuan, yaitu berkaitan dengan kemampuan calon debitur dalam mengelola usahanya secara sehat sehingga dapat memperoleh laba sesuai dengan yang diperkirakan. Penilaian kemampuan ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana hasil usaha calon debitur dapat membayar semua kewajibannya tepat pada waktunya sesuai dengan perjanjian pembiayaan yang disepakati dalam kontrak. 3. Capital modal, dilakukan untuk melihat apakah calon debitur memiliki modal yang memadai untuk menjalankan dan memelihara kelangsungan usahanya. 4. Condition of economic kondisi perekonomian yaitu yang berkaitan dengan keadaan perkonomian calon debitur. Jika keadaan perusahaan prospek dan bagus maka pihak bank akan memberikan pembiayaan yang diajukan. 5. Colletareal jaminan yaitu analisis terhadap jaminan yang diserahkan oleh calon debitur. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana nilai jaminan yang diserahkan dapat menutupi risiko kegagalan pengembalian kewajiban debitur. Sedangkan prinsip 7 P yang harus diperhatikan bank dalam menganalisis pembiayaan sebelum disalurkan antara lain : 1. Personality adalah berkaitan dengan sifat dan perilaku yang dimiliki calon debitur 2. Party adalah berkaitan dengan pengklasifikasian nasabah ke dalam golongan tertentu 3. Purpose adalah berkaitan dengan tujuan atas keperluan di dalam pengajuan pembiayaan, apakah digunakan untuk kegiatan konsumtif atau sebagai modal kerja. 4. Prospect harapan masa depan adalah berkaitan dengan harapan perusahaan di masa depan dari bidang usaha atau kegiatan konsumtif atau sebagai modal kerja. 5. Payment pembayaran adalah mengetahui pembayaran pembiayaan yang akan diberikan. Hal ini dapat diketahui dari kelancaran dan pendapatan sehingga dapat diketahui kemampuan pembayaran pembiayaan ditinjau dari waktu pengembalian yang dibebankan kepada debitur. 6. Profitability laba adalah untuk menganalisis bagaimana kemampuan calon debitur untuk memperoleh laba. 7. Protection perlindungan adalah bertujuan agar usaha dan jaminan mendapatkan perlindungan. 32 Berdasarkan pengertian dan penjelasan diatas, jadi jumlah pembiayaan yang disalurkan adalah salah satu jasa yang diberikan kepada para nasabahnya dalam bentuk pinjaman modal berupa uang, barang dan jasa baik secara 32 Prathama.Rahardja, Uang dan Perbankan, Jakarta: PT Rineka Cipta,1997, h. 29. pribadi maupun kelompok yang akan dikembalikan pada suatu saat yang ditentukan dengan memberikan kontraprestasi berupa bagi hasil.

D. Prosedur Umum Memperoleh Pembiayaan