Proporsi Pembiayaan UKM dan Non UKM Oleh BRI Syariah

Gambar 1.4 Skema Cash Collateral 1. Instansi pemerintah melakukan inventarisasi calon mitra binaan melalui dinas di daerah 2. Instansi pemerintah memberikan data mitra binaan sekaligus menyetorkan dana bergulir ke perbankan syariah 3. Mitra binaan mengajukan pembiayaan perbankan syariah 4. Perbankan syariah memberikan pembayaran kepada mitra binaan 5. Instansi pemerintah melalui dinas memberikan bantuan teknis 6. Karena keterbatasan jumlah SDM perbankan syariah, maka meminta bantuan KKMB untuk melakukan pembinaan terhadap mitra binaan 7. Lembaga pendamping melakukan pembinaan untuk aspek perbankan 8. Dinas terkait melakukan konsultasi dengan lembaga pendamping atas kemajuan usaha mitra binaan

C. Proporsi Pembiayaan UKM dan Non UKM Oleh BRI Syariah

Instansi Pembina Perbankan Syariah Pendamping Dinas Mitra Binaan KKMB, KT, PSM, ORSOS, LSM 2 1 3 4 6 7 5 8 Untuk melihat bagaimanakah Bank Rakyat Indonesia memperhatikan UKM, maka indicator yang penting untuk dilihat antara lain seberapa besar porsi pembiayaan yang diberikan Bank Rakyat Indonesia kepada UKM. Untuk melihat kondisi tersebut, berikut akan dianalisis mengenai proporsi pembiayaan berdasarkan jenis pembiayaan.

1. Pembiayaan Musyarakah

Proporsi rata-rata pembiayaan musyarakah BRI Syariah untuk UKM tahun 2003-2007 adalah 36 , sedangkan untuk non UKM sebesar 64 . Sepanjang tahun 2003, pembiayaan musyarakah kepada UKM relatif masih kecil. Dalam perkembangannya pembiayaan musyarakah pada tahun 2004, untuk UKM meningkat sangat besar, bahkan dalam proporsi pembiayaan untuk UKM pernah mencapai 80 . Proporsi pembiayaan untuk UKM tahun 2006 dan tahun 2007 berbeda jauh dengan proporsi tahun 2004. Dengan kata lain, pembiayaan musyarakah terhadap kelompok Non UKM jauh lebih tinggi. Kondisi seperti itu disebabkan oleh beberapa faktor penyebab turunnya proporsi pembiayaan musyarakah untuk UKM. Salah satunya biasa disebabkan kelompok UKM kurang meminati pembiayaan musyarakah karena pembiayaan ini bersifat janka panjang. Akan tetapi dengan melihat kondisi seperti itu Bank Rakyat Indonesia lebih memprioritaskan pembiayaan kepada UKM. Gambar 1.5

2. Pembiayaan Mudharabah

Proporsi pembiayaan mudharabah dari waktu ke waktu berbeda dengan proporsi pembiayaan untuk UKM relatif lebih kecil dibanding pembiayaan non UKM. Akan tetapi sejak awal tahun 2004, 2006 sampai 2007, terjadi peningkatan proporsi yang sangat besar, bahkan dalam satu bulan di tahun 2007, terjadi peningkatan proporsi yang sangat besar, bahkan dalam satu bulan di tahun 2004 mencapai 100 untuk pembiayaan mudharabah. Proporsi rata-rata pembiayaan mudharabah Bank Rakyat Indonesia untuk UKM 2003-2007 sebesar 70 proporsi ini lebih besar dibandingkan Non UKM, sedangkan untuk Non UKM sebesar 30 Kebijakan yang dibuat BRI dengan memberikan proporsi pembiayaan mudharabah untuk UKM lebih besar dari kelompok Non UKM, kembali menunjukkan bahwa perhatian BRI kepada UKM telah besar sejak tahun 2004 - 2007. Gambar 1.6 , 64 Non UKM UKM, 36 Non UKM UKM Proporsi Rata-rata Pembiayaan Musyarakah BRI Syariah Tahun 2003-2007 Non UKM , 30 UKM, 70 UKM Proporsi Rata-rata Pembiayaan Mudharabah

D. Prosedur Pengajuan Pembiayaan Pada BRI Syari’ah