Latar Belakang Masalah Aktivitas Dakwah Di Pondok Pesantren Al-UM Bogor Dalam Rehabilitasi Santri Narkoba

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan zaman yang semakin cepat sebagai akibat dari kemajuan teknologi, indrusteri dan modernisasi secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kehidupan manusia baik sebagai individu, keluarga, masyarakat dan bangsa. Salah satu dampak dari kemajuan teknologi dewasa ini antara lain adalah mempercepat transfer kebudayaan. Kebudayaan Barat dengan cepat menjalar keberbagai penjuru dunia. Kaum remaja yang merasa sebagai orang moderen, dan menggandrungi kemajuan teknologi banyak yang menerima begitu saja kebudayaan Barat yang tidak jarang bertentangan dengan kebudayaan dan adat istiadat orang Timur dan kebudayaan Islam. Mulai dari kebiasaan meminum- minuman keras, penyalahgunaan Narkoba dan obat-obatan terlarang yang dilakukan oleh sebagian remaja Indonesia adalah akibat dari mencontoh pergaulan yang dilakukan oleh remaja di negara lain. Pada dasarnya penyalahgunaan Narkotika dan obat-obatan terlarang lainnya tidak akan menjadi masalah jika tidak mempunyai dampak besar pada tatanan sosial, keluarga, masyarakat sampai pada tingkat kriminal dengan gangguan ketertiban dan keamanan. Selain itu penggunaan Narkoba dan minuman yang mengandung alkohol juga mempunyai dampak terhadap syaraf manusia yang menimbulkan berbagai perasaan. Sebagian dari Narkoba itu meningkatkan gairah, semangat, dan keberanian. Sebagian lagi menimbulkan perasaan mengantuk, yang lain bisa menyebabkan rasa tenang dan nikmat sehingga bisa melupakan segala kesulitan, oleh karena efek-efek itulah beberapa remaja menyalahgunakan Narkoba dan alkohol. Akan tetapi penggunaan Narkoba dan alkohol dalam dosis yang berlebihan bisa membahayakan jiwa orang yang bersangkutan. Karena sifat Narkoba dan alkohol itu antara lain adalah menimbulkan ketergantungan pada pemakainya. Makin sering ia mengkonsumsi Narkoba atau minuman beralkohol, maka makin besar ketergantugannya sehingga pada suatu saat tidak bisa melepaskan diri lagi. 1 Narkoba merupakan racun yang tidak hanya merusak manusia secara fisik, tetapi juga merusak jiwa dan masa depannya. Secara fisik semakin lama semakin ambruk, sedangkan mentalnya sudah terlanjur ketergantungan dan membutuhkan pemenuhan Narkoba yang semakin tinggi. Jika dia tidak menemukan Narkoba maka tubuh akan mengadakan reaksi yang menyakitkan. 2 Dr. Belle Woodcomestock mengatakan bahwa Narkoba adalah kampium yang sangat merusak kehidupan manusia. Karena tidak ada jalan yang lebih pendek untuk merusak tubuh, pikiran, dan jiwa manusia dari pada memakai morfin, heroin, cocaine, candu, marijuana, dan lain-lain. Minimal ada sembilan sebab mengapa Narkoba menjadi berbahaya bagi para penggunanya yaitu merusak kemampuan berfikir syaraf, meniadakan garis pemisah antara yang baik dan yang buruk, menutupi hukum, mempengaruhi nafsu sex, kemiskinan, kehancuran karier, merusak jiwa, merusak lingkungan sosial kemasyarakatan dan kematian tidak wajar. 3 Pemaparan diatas menjelaskan bahwa betapa berbahayanya penyalahgunaan Narkoba bagi diri manusia. Oleh karena itu tidak ada alasan lagi bagi manusia untuk melakukan atau terlibat dalam penyalahgunaan Narkoba. Selain berbahaya dan dapat merusak jiwa seseorang, penggunaan Narkoba dalam islampun sangat 1 Sarlito Wirawan Sarwono, Psikologi Remaja, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004, h. 216-217. 2 Abu al-Gifari, Generasi Narkoba, Bandung: PT. Mujahid, 2003, cet. ke-3, h. 10. 3 Ahmadi Sofyan, Narkoba Mengincar Anak Anda; Panduan bagi Orang tua, Guru dan Badan Narkotika dalam Penanggulangan Bahaya Narkoba di Kalangan Remaja, Jakarta: PT. Prestasi Pustakarya, 2007, cet. Ke-1, h. 8-11. diharamkan. Hal ini terbukti karena Narkoba memiliki Mudharat daya rusak yang sangat besar ketimbang manfaat yang didapatkan. Selain haram dalam Islam penyalahgunaan Narkoba, juga dipahami sebagai perbuatan syetan: Allah SWT berfirman ☺ ☺ ☺ ☺ ☺ ☺ ☺ Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya minum khamar, berjudi, berkorban untuk berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan syetan. Maka jauhilah perbuatan itu agar kamu mendapatkan keberuntungan. Sesungguhnya syetan itu hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian diantara kamu lantaran meminum khamar dan berjud”. Qs Al-Maidah: 90-91 4 Berdasarkan kandungan ayat suci al-Qur’an di atas, jelas bahwa penggunaan Narkoba hanya akan merugikan pemakainya dan dapat menimbulkan kebencian dan permusuhan sasama anggota keluarga dan masyarakat. Adapun yang dapat mengambil manfaat dari Narkoba adalah kalangan medis, yaitu untuk menunjang upaya pengobatan pasien. Walaupun demikian kenyataannya masih banyak kalangan umat Islam, terutama remaja Islam yang mengkonsumsinya. Hal ini dibuktikan dari jumlah pecandu Narkoba yang saat ini menurut kepolisian, sudah 4 Ibid., h. 33-34. mencapai angka 2 dari keseluruhan penduduk Indonesia. Jika penduduk Indonesia 200 juta jiwa berarti ada 4 juta jiwa pecandu Narkoba di Indonesia. Padahal data ini seperti diakui kapolri hanya sebagian kecil saja yang berhasil didata. Sementara data sebenarnya jauh lebih banyak. Seperti halnya gunung es yang hanya tampak kecil di permukaan sementara yang terpendam di lautan sungguh besar sekali. 5 Menyadari akan bahaya penyalahgunaan Narkoba dan alkohol ini, hampir semua pemerintah di seluruh dunia mempunyai undang-undang anti narkotika dan alkohol. Berbagai upaya dan tindakan oleh aparat pemerintahan dan hukum telah dilakukan untuk memberantas sindikat-sindikat pembuat dan pengedar obat terlarang dan alkohol yang tak berizin. Akan tetapi sampai sekarang penyalahgunaan zat-zat yang berbahaya ini tidak pernah ditangani dengan tuntas. 6 Bahkan bisnis barang haram tersebut juga menembus “dinding-dinding” lembaga pemasyarakatan tempat para pelaku dihukum. Meskipun sangsi hukum yang dijatuhkan kepada pelakunya semakin berat, akan tetapi para pelaku bisnis barang haram tersebut tidak pernah jera. 7 Di Indonesia penyalahgunaan Narkoba menjadi perbincangan yang serius oleh berbagai kalangan. Baik pemerintah, lembaga sosial masyarakat, ormas, bahkan masyarakat juga turut membicarakan tentang Narkoba. Saat ini, jumlah penyalahguna Narkoba meningkat drastis. Tidak ada Kabupaten atau Kecamatana atau Kelurahan yang terbebas dari Narkoba. Bahkan Menurut data WHO jika ada 5 al-Gifari, Generasi Narkoba, h. 11. 6 Sarlito, Psikologi Remaja, h. 26. 7 M. Lutfi, Bimbingan Islam untuk Korban NAZA Narkotika, Alkohol, dan Zat Adiktif Lain Jurnal Kajian Dakwah, Komunikasi dan penyiaran, Vol. X , 2003, h. 155. 1 kasus maka yang sebenarnya ada 10 kasus di tempat tersebut 8 . Memperhatikan fenomena tersebut jelas memprihatinkan betapa kian ke depan Indonesia bukan semakin maju, malah mundur beberapa langkah ke belakang, masa depan menjadi taruhan. Kesadaran seluruh lapisan masyarakat untuk menjadikan Narkoba sebagai musuh bersama adalah salah satunya jalan yang efektif untuk membendung peredaran obat terlarang tersebut. Bagi mereka yang sudah terlanjur menjadi budak Narkoba, saatnya mengembalikan mereka kepada aqidah ajaran Islam. Mempertemukan kembali fitrah mereka sebagai manusia, dengan agama atau menyadarkan mereka manusia supaya mengakui kebenaran Islam dan mau mengamalkan ajaran Islam sehingga menjadi orang baik. Menjadikan orang baik itu berarti menyelamatkan mereka dari kesesatan. Orang yang menjadi budak Narkoba adalah orang yang tersesat oleh sebab itu manusia sebagai khalifah di bumi ini mempunyai kewajiban mengingatkan, menyeru dan mengembalikan mereka kejalan yang diridhai oleh Allah SWT. Sebagai muslim, manusia mempunyai kewajiban memerangi kemungkaran di muka bumi ini, salah satunya memerangi Narkoba. Hal tersebut sesuai dengan kewajiban dakwah yaitu melakukan amal ma’ruf dan nayi munkar. Perang melawan Narkoba dalam Islam merupakan jihad melawan kemunkaran. Dan bagi mereka yang sudah terlanjur menjadi budak Narkoba, seyogyanya dimasukan ke panti rehabilitasi untuk ditangani dengan terapi yang efektif. Baik dengan terapi medis maupun non medis spiritual keagamaan. Salah satu lembaga yang mempunyai kepedulian terhadap remaja dan korban Narkoba 8 Sofyan, Narkoba Mengincar Anak Anda, h. 1-2. adalah Pondok Pesantren Al-Um Bogor, dalam kegiatan rehabilitasinya Pondok Pesantren ini menggunakan metode non medis spiritualkeagamaan. Dengan menanamkan kembali nilai-nilai keislaman aqidah yang pernah hilang dari diri mereka. Pondok Pesantren Al-Um ini adalah Pondok Pesantren salafi pada awalnya, karena kepedulian pimpinan Pondok Pesantren terhadap remaja akibat menyalahgunakan Narkoba. Maka Pondok Pesantren ini menambah kegiatannya dengan panti rehabilitasi korban Narkoba. Pondok Pesantren Al-Um dipimpin oleh seorang kiai yang tidak memiliki pendidikan formal yang tinggi, tetapi memiliki kemampuankelebihan dalam pengetahuan agama dibandingkan orang biasa dan mampu mengobati para pecandu Narkoba dengan metode yang digunakan. Dengan ilmu yang dimilikinya beliau mampu mendirikan sebuah Pondok Pesantren sebagai wadah menuntut ilmu agama dan juga panti rehabilitasi untuk para korban Narkoba. Pondok Pesantren Al-Um Bogor, berlokasi di Jl. Gunung Batu, RtRw. 01 08. Kp. Pagentongan, Desa. Loji, Kec. Bogor Barat, Kota Bogor. Dari paparan di atas, penulis tertarik melakukan kegiatan penelitian secara mendalam, sekaligus dijadikan bahan skripsi, dengan judul Dakwah Pondok Pesantren Al-Um Bogor Dalam Rehabilitasi Santri Narkob a.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah