Kesimpulan Aktivitas Dakwah Di Pondok Pesantren Al-UM Bogor Dalam Rehabilitasi Santri Narkoba

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah menganalisis dan mengadakan penelitian secara langsung di Pondok Pesantren Al-Um Bogor, mengenai dakwah Pondok Pesantren Al-Um Bogor dalam rehabilitasi santri narkoba, penulis dapat merumuskan kesimpulan sebagai berikut: 1. Keadaan yang dialami santri narkoba di Pondok Pesantren Al-Um Bogor dan masalah yang melatar belakangi santri narkoba menjadi pengguna Narkoba. Masalah yang melatarbelakangi santri narkoba menjadi pengguna Narkoba yaitu karena pergaulan yang terlalu bebas, akibat kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, kurangnya perhatian dari orang tua, dan kurangnya pengetahuan akan ajaran agama. Adapun keadaan yang dialami santri narkoba di Pondok Pesantren Al-Um yaitu: santri narkoba telah kehilangan aqidahnya, cenderung memberontak, tidak pernah mau mendengarkan nasehatperkataan dari orang tuanya, susah diatur, semaunya sendiri, suka mencuri uang orang tuanya, memiliki ketergantungan kepada narkoba yang cukup parah. 2. Dakwah yang diterapkan melalui materi, metode, dan media di Pondok Pesantren Al-Um. Dalam merehabilitasi santri narkoba, Pondok Pesantren Al-Um menerapkan dakwah pada kegiatan rehabilitasinya. Penerapan dakwah tersebut meliputi tiga unsur dakwah yaitu materi, metode dan media. Materi yang diberikan antara lain aqidah-akhlak, tauhid, fiqih, dan al-Qur`an-hadist. Dalam pemberian materi kepada santri narkoba Pondok Pesantren Al-Um menggunakan metode dan media yang sesuai untuk mencapai keberhasilan yang diinginkan. Metode yang digunakan dalam pemberian materi oleh para da’i adalah metode tanya jawab, ceramah dan metode pemberian tugas. Sedangkan metode yang digunakan dalam merehabilitasi santri narkoba adalah al-Mauidzahtul Hasanah. Adapun media yang digunakan adalah media lisan dan ucapanperbuatan Selain penggunaan metode dan media serta penerapan materi-materi pada kegiatan rehabilitasinya Pondok Pesantren Al- Um juga mengunakan sebuah pendekatan, pendekatan tersebut adalah pendekatan personal secara individual. 3. Analisis keberhasilan dakwah Penerapan dakwah dalam proses rehabilitasi santri narkoba dapat dikatakan cukup berhasil. Hal ini dibuktikan dengan pernyataan dari kelima santri narkoba yang telah diwawancarai oleh penulis. Mereka mengatakan selama berada di Pondok Pesantren Al-Um, mereka bisa menyadari kesalahankekeliruanya mengkonsumsi Narkoba, bisa kembali hidup normal seperti yang lainnya, yang terpenting yaitu mereka sudah bisa sedikit-demi sedikit hidup tanpa bayang-bayang Narkoba. Kelima santri narkoba mengatakan bahwa, selama mereka berada di Pondok Pesantren Al-Um, banyak sekali perubahan yang mereka rasakan, selain itu banyak pula hal-hal yang mereka dapatkan. Salah satu perubahannya yaitu mereka bisa jadi lebih baik dari sebelumnya, dan salah satu hal yang mereka dapatkan yaitu mereka jadi mengetahui tentang ajaran agama Islam lebih dalam. Hal ini membuktikan bahwa metode yang diterapkan Pondok Pesantren Al-Um dalam merehabilitasi santri narkoba cukup berhasil walaupun dalam pelaksanaannya banyak sekali hambatan-hambatan yang dihadapi. Pada akhirnya kesadaran santri narkoba yang berada di Pondok Pesantren Al-Um merupakan akibat dari dua faktor yaitu, faktor internal dan faktor eksternal yang keduanya dapat diperoleh dengan pendidikan agama sebagai bekal mereka untuk menjalani kehidupan.

B. Saran-saran