Metode yang digunakan dalam Rehabilitasi Santri Narkoba. Media yang diterapkan dalam Rehabilitasi Santri Narkoba.

mad’u menjawab, atau sebaliknya mad’u mengajukan pertanyaan dan da’i menjawab. Dengan metode ini dapat mendorongmemotivasi santri narkoba untuk bertanya tentang materi-materi yang belum mereka mengerti. 3. Metode Pemberian Tugas. Yaitu da’i memberikan tugas atau materi-materi yang diberikan seperti, diberikan tugas untuk menghafal do’a-do’a atau wiridan yang dapat membantu proses penyembuhan, dan lain-lain. Dalam merehabilitasi santri narkoba, Pondok Pesantren Al-Um juga menggunakan pendekatan emosional secara individual dengan cara, memberikan perhatian dan kasih sayang kepada santri narkoba. Pendekatan emosional secara individual ini dilakukan agar santi narkoba merasa dihargaidiperhatikan dilindungi, dikasihi dan disayangi. Jika santri narkoba diasingkan dari pergaulan, dikucilkan dimarahi dan dikasari maka santri narkoba bukannya malah menyadari kekeliruannya, tetapi justru mereka akan terjerumus kelembah Narkoba yang semakin parah. Dengan cara pendekatan emosional ini santri narkoba akan disadarkan dari kekeliruannya itu. 97 Dengan pendekatan emosional secara individual ini diharapkan santri narkoba dapat terbuka dan mau menceritakan masalah-masalah yang dihadapinya, dengan demikian mereka akan menyedari kekeliruannya, berusaha untuk sembuh dan terbebas dari Narkoba.

D. Metode yang digunakan dalam Rehabilitasi Santri Narkoba.

97 Ibid. Metode adalah carajalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Ada tiga bentuk metode dakwah yaitu “Al-Hikmah, Al-Muidzatul Hasanah, dan Al-Mudzadalah Bi-al-lati Hiya ahsan”. 1. Al-Hikmah yaitu merupakan kemampuan da’i dalam memilih dan menyelaraskan teknik dakwah dengan kondisi objektif mad’u. 2. Al-Mauidzatul Hasanah yaitu ungkapan yang mengandung unsur bimbingan, pendidikan, pengajaran, kisah-kisah, berita gembira, peringatan, pesan-pesan positif yang dapat dijadikan pedoman dalam kehidupan agar mendapatkan keselamatan dunia dan akhirat 3. Al-Mudjadalah bi al-Lati Hiya Ahsan adalah bertukar pendapat yang dilakukan oleh dua belah pihak secara sinergis. Dalam merehabilitasi santri narkoba Pondok Pesantren Al-Um menggunakan bentuk metode dakwah Al-Mauidzatul Hasanah yaitu memberikan nasehat kepada santri narkoba, memberikan bimbingan, pendidikan, dan peringatan. 98 Para da’i dalam melakukan berbagai kegiatan selalu menggunakan perkatan yang baik, jika santri narkoba salah selalu menasehatinya dengan baik tanpa menyakiti perasaannya. Selain menggunakan metode tersebut di atas para da’i juga menggunakan pendekatan personal untuk mengetahui keadaan mad’u secara mendalam dan memudahkan para da’i dalam memberikan materi pembelajaran kepada santri narkoba. Pendekatan dengan cara ini terjadi dengan cara individual yaitu antara da’i dan santri narkoba mad’u langsung bertatap muka sehingga materi yang disampaikan langsung di terima. Dalam kegiatan dakwah, metode dakwah harus disesuaikan dengan kondisi mad’u penerima 98 Wawancara pribadi dengan K.H. Tb. Bahrum Zaman, Bogor, 13 April 2008. dakwah baik dari segi pendidikan, ekonomi, dan adat istiadat agar tercapainya keberhasilan dakwah.

E. Media yang diterapkan dalam Rehabilitasi Santri Narkoba.

Seorang da’i atau juru dakwah, dalam menyampaikan ajaran Islam kepada umat manusia tidak akan lepas dari sarana atau media. Kepandaian untuk memilih media atau sarana yang tepat merupakan salah satu unsur keberhasilan dakwah, terlebih dalam mengantisipasi perkembangan zaman saat ini diman ilmu pengetahuan berkembang dengan sangat pesat yang ditandai dengan kemajuan kecanggihan teknologi. Dalam melakukan berbagai kegiatan, para da’i di Pondok Pesantren Al-Um ini menggunakan media yang sesuai dengan kondisi dan situasi yang dialami mad’u santri narkoba. Adapun media yang digunakan oleh para da’i dalam rehabilitasi santri narkoba di Pondok Pesantren Al-Um ini yaitu menggunakan media lisan atau ucapan. Seperti pada saat melakukan ceramah, konsultasi pribadi pertemuan khusus, media yang digunakan adalah media lisan. Penggunaan media lisan oleh para da’i di Pondok Pesantren Al-Um ini sesuai dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh para da’i dalam merehabilitasi santri narkoba.

F. Analisis Keberhasilan Dakwah