Tahapan-tahapan Rehabilitasi yang Dilakukan dalam Merehabilitasi Santri Narkoba Materi yang Diterapkan dalam Proses Rehabilitasi Santri Narkoba .

diatasi sendiri. Dalam hal ini santri narkoba sangat membutuhkan bantuan dari da’i, jadi da’i dapat memberikan perhatian dan bantuan dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapai santri narkoba. Dengan adanya kegiatan ini santri narkoba sangat terbantu sekali dalam menyelesaikan permasalahannya, selain itu juga santri narkoba memiliki kesempatan untuk mengungkapkan keinginan- keinginanya dan masalah-masalah yang dihadapinya. 91 7. Mengikuti Ceramah Keagamaan di Luar Pondok Pesantren Bersama Da’i. Dalam kegiatan ini da’i sengaja mengajak santri narkoba untuk mengikuti ceramah keagamaan di luar Pondok Pesantren, tujuannya yaitu agar santri narkoba mendapatkan pemahaman keislaman sehingga agama benar-benar menjadi terapi bagi manusia dalam menghadapi permasalahan kehidupan. Dapat membangkitkan keimanan yang selama ini hilang, mengembalikan akhlak santri narkoba kepada akhlak yang mulia. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan agar santri narkoba dapat mengenalmempelajari cara berhubungan yang baik dengan anggota masyarakat, juga sebagai persiapan mereka santri narkoba untuk kembali melakukan aktivitasnya ditengah-tengah masyarakat. 92

B. Tahapan-tahapan Rehabilitasi yang Dilakukan dalam Merehabilitasi Santri Narkoba

Tahapan rehabilitasi yang diterapkan oleh Pondok Pesantren Al-Um dalam merehabilitasi santri narkoba yaitu: 1. Mengajak berbicaramengobrol melalui pendekatan emosional secara individual 2. Memberikan air minum yang sudah diberi do’a-do’a khusus oleh kiai 91 Ibid. 92 Ibid. 3. Memberi minum air kelapa untuk menetralisir racun yang ada didalam tubuh 4. Dimandikan dengan air yang sudah diberi do’a-do’a khusus 5. Mengikuti kegiatan Pesantren seperti shalat berjamaah. Dan mengaji. Itulah lima tahapan rehabilitasi yang dilakukan Pondok Pesantren al-Um kepada santri narkoba yang baru masuk ke Pondok Pesantren Al-Um. Tahapan rehabilitasi yang dilakukan oleh Pondok Pesantren Al-Um lebih kepada psikoreligius karena semua kegiatan-kegiatan yang diberikan kepada santri narkoba sesuai dengan aturan agama Islam.

C. Materi yang Diterapkan dalam Proses Rehabilitasi Santri Narkoba .

Materi merupakan suatu hal yang sangat penting dalam melaksanakan suatu kegiatan, karena pemilihan materi yang cocok sangat membantu santri narkoba untuk menyadari akan kekeliruannya menyalahgunakan Narkoba 93 . Pada dasarnya pemberian materi yang disampaikan kepada mad’u menyangkut berbagai hal yang berhubungan dengan tugas dan kewajiban disetiap kehidupan manusia. Terutama yang berkaitan dengan tugas dan kewajiban manusia kepada Tuhan-Nya dan terhadap sesama manusia habluminallah wa habluminannas. Karena tugas dan kewajiban merupakan suatu bahan utama di dalam menjalankan kehidupan sehari-hari yaitu tugas dan kewajiban sebagai seorang muslim yang mempunyai norma-norma tertentu. Yaitu menjalankan perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya. Yang berarti menjalankan tugas dan kewajiban sebagai hamba-Nya yaitu beribadah kepada-Nya dan menjalankan segala syari’at yang diperintahkan-Nya. 93 Ibid. Adapun materi-materi yang diberikan oleh para da’i di Pondok Pesantren Al-Um adalah “aqidah-akhlak, fiqih, tauhid, al-Qur’an dan hadist. 1. Aqidah-akhlak, aqidah adalah ilmu yang membicarakan tentang keyakinan, seperti yakin akan adanya hal-hal yang gaib, akhlak adalah ilmu yang membicarakan bagaimana cara bergaulberprilakuberkata di dalam kehidupan bermasyarakat sesuai dengan ajaran agama. 2. Fiqih adalah ilmu yang membicarakan tentang masalah kehidupan manusia serta hukum-hukumnya seperti shalat, puasa, zakat, munakahah, syariah dan sebagainya. 3. Tauhid, membicarakan tentang ketuhanan yang bertujuan agar semua manusia selalu ingat akan kekuasaan Allah SWT. 4. al-Qur`an dan Hadis, merupakan pondasituntunan hidup umat Islam, karena barang siapa yang benar-benar berpegang teguh kapada keduanya maka mereka tidak akan tersesat selama-lamanya, untuk itu manusia wajib mempercayai, memahami dan mengamalkan isikandungan yang ada didalamnya. 94 Dalam pemberian materi kepada santri narkoba penggunaan metode yang tepat sangat membantu dalam mendapatkan hasiltujuan yang diinginkan. Metode adalah carajalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Adapun metode yang digunakan oleh para da’i dalam memberikan meteri-materi tersebut di atas. Para da’i menggunakan beberapa metode yaitu metode ceramah, tanya jawab, dan metode pemberian tugas. 1. Metode ceramah 94 Ibid. Adalah salah satu metode yang digunakan oleh Rasulullah SAW dalam penyampaian dakwahnya, karena metode ceramah ini merupakan dakwah bil-lisan yaitu suatu metode yang dilaksanakan dengan menggunakan perkataan saja dan dalam metode ini ciri khas karakteristik bicara seorang penyampai sangat berpengaruh pada suatu aktivitas dakwah. Metode ceramah yaitu da’i secara lisan menyampaikan pesan-psannya secara aktif sedangkan mad’u mendengarkan materi tersebut. Banyak sekali manfaat dari metode ceramah ini karena setelah mereka mengetahui ajaran tentang Islam mereka mampu melaksanakan kegiatan- kegiatan yang diberikan atas kesadaran sendiri, dan prilaku mereka menjadi lebih baik dari sebelumnya. Yang diharapkan dari metode ceramah ini adalah agar santri narkoba bisa mengerti akan ajaran Islam secara menyeluruh sehingga dalam menjalankan kehidupannya mereka mampu menjadikan agama sebagai pondasi yang kuat dan kokoh saat menghadapi persoalan hidup. 95 Dikatakan pula oleh salah seorang da’i “metode ceramah memberikan banyak manfaat bagi santri narkoba karena dengan metode ini santri narkoba diberikan pengetahuan keagamaan, dengan demikian mereka dituntut untuk menjadikan agama sebagai pondasi yang kuat dalam diri mereka. Jadi pada saat mereka telah selesai direhabilitasi, mereka mampu menahan diri mereka dari godaan-godaan untuk menggunakan Narkoba lagi di lingkungan mereka berada”. 96 2. Metode Tanya Jawab Salah satu dari metode yang digunakan para da’i dalam menyampaikan materi-materi pembelajarannya adalah tanya jawab da’i menyampaikan materi dengan cara mengajukan pertanyaan kepada mad’u santri narkoba dan kemudian 95 Wawancara pribadi dengan K.H. Tb. Bahrum Zaman, pimpinan Pondok Pesantren Al-Um Bogor. Bogor, 13 April 2008. 96 Ibid. mad’u menjawab, atau sebaliknya mad’u mengajukan pertanyaan dan da’i menjawab. Dengan metode ini dapat mendorongmemotivasi santri narkoba untuk bertanya tentang materi-materi yang belum mereka mengerti. 3. Metode Pemberian Tugas. Yaitu da’i memberikan tugas atau materi-materi yang diberikan seperti, diberikan tugas untuk menghafal do’a-do’a atau wiridan yang dapat membantu proses penyembuhan, dan lain-lain. Dalam merehabilitasi santri narkoba, Pondok Pesantren Al-Um juga menggunakan pendekatan emosional secara individual dengan cara, memberikan perhatian dan kasih sayang kepada santri narkoba. Pendekatan emosional secara individual ini dilakukan agar santi narkoba merasa dihargaidiperhatikan dilindungi, dikasihi dan disayangi. Jika santri narkoba diasingkan dari pergaulan, dikucilkan dimarahi dan dikasari maka santri narkoba bukannya malah menyadari kekeliruannya, tetapi justru mereka akan terjerumus kelembah Narkoba yang semakin parah. Dengan cara pendekatan emosional ini santri narkoba akan disadarkan dari kekeliruannya itu. 97 Dengan pendekatan emosional secara individual ini diharapkan santri narkoba dapat terbuka dan mau menceritakan masalah-masalah yang dihadapinya, dengan demikian mereka akan menyedari kekeliruannya, berusaha untuk sembuh dan terbebas dari Narkoba.

D. Metode yang digunakan dalam Rehabilitasi Santri Narkoba.