Rehabilitasi 1. Pengertian Rehabilitasi Aktivitas Dakwah Di Pondok Pesantren Al-UM Bogor Dalam Rehabilitasi Santri Narkoba

Dari berbagai macam media di atas memiliki sasaran yang sama yaitu mad’u. Namun, dalam penggunaan media tersebut harus disesuaikan dengan kondisi dan situasi yang dialami mad’u.

B. Rehabilitasi 1. Pengertian Rehabilitasi

Dalam kamus besar bahasa Indonesia rehabilitasi adalah 1. Pemulihan kepada kedudukan kadaan, nama baik yang dahulu semula, 2. Perbaikan anggota tubuh yang cacat dan sebagainya atas individu msl pasien rumah sakit, korban bencana supaya menjadi manusia yang berguna dan memiliki tempat di masyarakat. 43 Menurut Prof. Dr. dr. Dadang Hawari Psikiater, yang dimaksud dengan rehabilitasi adalah upaya memulihkan dan mengembalikan kondisi para mantan penyalahgunaketergantungan NAZA Narkoba kembali sehat dalam arti sehat fisik, psikologik, sosial dan spiritual agama keimanaan. Dengan kondisi sehat tersebut diharapkan mereka akan mampu kembali berfungsi secara wajar dalam kehidupannya sehari-hari baik di rumah, di sekolahkampus, di tempat kerja dan di lingkungan sosialnya. 44

2. Fungsi dan Tujuan Rehabilitasi

a. Fungsi Rehabilitasi 1. Fungsi preventif pencegahaan, yakni mencegah timbulnya masalah seseorang. 43 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2002, h. 774. 44 Dadang Hawari, Penyalahgunaan dan Ketergantungan NAZA Narkotika, Alkohol dan Zat Adiktif, Jakarta: Penerbit FKUI, 2006, edisi ke-2, cet. ke-1, h.132. 2. Fungsi kuratifkorektif, yakni memecahkanmenanggulangi masalah yang sedang dihadapi seseorang. 3. Fungsi preventif dan devlopmental, yakni memelihara agar keadaan yang telah baik tidak menjadi tidak baik kembali, dan mengembalikan keadaan yang sudah baik untuk menjadi lebih baik. 45 b. Tujuan Rehabilitasi Rehabilitasi bagi para pecandu Narkoba dilakukan dengan maksud untuk memulihkan dan mengembalikan kemampuan fisik, mental, dan sosial penderita yang bersangkutan. Menurut Prof. Dr. dr. Dadang Hawari, Psikiater hasil yang diharapkan setelah mereka pasien, korban Narkoba dapat kembali sehat dalam arti: 1. Sehat jasmani fisik biologik. 2. Sehat jiwa psikologik 3. Sehat sosial adaptasi 4. Sehat rohani keimanaan spiritual keagamaan. 46 Dan diharapkan setelah mereka korban Narkoba telah selesai mejalani program rehabilitasi mendapatkan hasil yang diharapkan yaitu: 1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME. 2. Memiliki kekebalan fisik maupun mental terhadap NAZA. 3. Memiliki keterampilan. 45 Anurrahim Faqih, Bimbingan dan Konseling dalam Islam, Yogyakarta. UI Press, 2001 cet. ke-2, h. 2. 46 Dadang Hawari, Terapi Detoksifikasi dan Rehabilitasi Pesantren MUTAKHIR Sistem Terpadu PASIEN “NAZA” Narkotika, Alkohol dan Zat Adiktif lain, Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia, 2004, h.20. 4. Dapat kembali berfungsi secara wajar layak dalam kehidupan sehari-hari baik di rumah keluarga, di sekolahkampus, ditempat kerja maupun di masyarakat. 47 Dari pengertian di atas tujuan rehabilitasi secara umum yakni untuk membantu individu, mewujudkan dirinya menjadi manusia seutuhnya, memiliki jiwa yang kuat dan sehat dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.

3. Bentuk dan Tahapan Rehabilitasi a. Bentuk Rehabilitasi

Ada dua macam bentuk rehabilitasi bagi korban pecandu Narkoba yaitu: 1. Rehabilitasi Medis Yang dimaksud rehabilitasi medis adalah suatu proses kegiatan pelayanaan kesehatan secara utuh terpadu melalui pendekatan medis dan sosial agar penderita yang menderita sindrom ketergantungan dapat mecapai kemampuan fungsional semaksimal mungkin. Penderita disini selain diberi pengobatan secara medis juga diberi perhatian akan kepercayaan diri supaya sehat seperti semula. 2. Rehabilitasi Sosial. Rehabilitasi sosial adalah suatu proses kegiatan pemulihan dan pengembangan baik fisik, mental, maupun sosial agar pengguna yang menderita sindrom ketergantungan dapat melaksanakan fungsi sosial secara optimal dalam kehidupan masyarakat. Pasien dipulihkan kemampuan fisiknya, mentalnya dibina seperti diberi ceramah agama, pemahaman tentang obat-obatan terlarang dan sebagainya, kegiatan sosial dalam lingkungan terbatas misalnya diikutsertakan 47 Ibid. melakukan suatu pekerjaan sesuai kemampuan yang bersangkutan, sehingga dari kegiatan tersebut dapat dijadikan bekal untuk berhubungan dengan kehidupan masyarakat setelah selesai menjalankan rehabilitasi. 48

b. Tahapan Rehabilitasi

Dalam terapi rehabilitasi ini korban Narkoba menjalani tiga pasetahapan rehabilitasi yaitu: 1. Terapi Kelompok Terapi ini berupa pertemuan rutin yang dilakukan untuk mencapi maksud dan tujuan tersebut di atas, diperlukan program rehabilitasi yang meliputi rehabilitasi medik, psikiatrik, psikososial dan psikoreligius. 2. Program Keterampilam dan Olahraga Pada program ini pasien diberi tugas berupa keterampilan atau olahraga sesuai dengan program yang diminatinya. Program ini dilakukan pasien disertai penilaian terhadap kondisi psikis dan emosionalnya dipandu atau dibimbing oleh social worker atau guru olahraga, dan oleh perawat yang terlatih. 3. Program Selingan Bebas Program ini diberikan sebagai selingan dari kedua program di atas. Yaitu acara musik, menonton tv dan olahraga. Ketiga program ini diberikan secara berselang-seling. Pada saat menjalani program ini pasien tetap dijaga kondisi pisik dan psikisnya. 49 Sedangkan menurut Prof. Dr, dr Dadang Hawari Psikiater bahwa tahapan rehabilitasi meliputi empat pase yaitu: 48 Ahmad Sanusi Mustofa, Problem Narkotika, Psikotropika dan HIVAIDS – Penanggulangannya Menurut al-Qur’an dan as-Sunnah, Jakarta: Penerbit. Zikrul Hakim, 2002, h. 14. 49 al-Gifari, Generasi Narkoba, h. 44. 2. Rehabilitasi Medik Maksud dari rehabilitasi medik ini adalah agar mantan penyalahgunaketergantungan NAZA benar-benar sehat secara fisik dalam arti komplikasi medik diobati dan disembuhkan. Jika diantara peserta rehabilitasi mengalami cacat fisik maka perlu dilakukan rehabilitasi medik ini agar yang bersangkutan dapat hidup normal meskipun mengalami kecacatan pada tubuhnya. 3. Rehabilitasi Psikiatrik Dengan rehabilitasi psikiatrik ini dimaksudkan agar peserta rehabilitasi yang semula berprilaku maladaptif berubah menjadi adaptif atau dengan kata lain sikap dan tindakan anti sosial dapat dihilangkan, sehingga mereka dapat berasosiasi dengan baik. 3. Rehabilitasi Psikososial Dengan rehabilitasi psikososial ini dimaksudkan agar peserta rehabilitasi dapat kembali adaptif bersosialisasi dalam lingkungan sosialnya, yaitu di rumah, di sekolah\kampus dan ditempat kerja. Program rehabiitasi psikososial merupakan persipan untuk kembali kemasyarakat. 4. Rehabilitasi Psikoreligius Dengan rehabilitasi psikoreligius ini adalah untuk memulihkan peserta rehabilitasi menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinan agamanya masing- masing. Yang termasuk dalam rehabilitasi psikoreligius ini adalah semua bentuk ritual keagamaan. 50 50 Hawari, Penyalahgunaan dan Ketergantungan NAZA, h. 134.

C. Narkoba 1. Pengertian Narkoba Narkotika dan Obat-Obatan Terlarang