Rutkaya Simanungkalit : Inventarisasi Makanan Tradisional Khas Toba Samosir Dan Strategi Pengembangan Tipa-Tipa Di Toba Samosir, 2008.
USU Repository © 2009
masyarakat untuk meningkatkan citra, rasa, dan mutu Tipa-tipa. Motivasi
industri makanan tradisional juga adalah hal yang dapat dilakukan melalui peran lembaga pangan untuk mendorong produsen untuk tetap giat serta membangun
pola pikir wirausaha produsen kearah yang lebih baik.
4. Adanya sosialisasi mengenai makanan tradisional Tipa-tipa
Strategi ini dapat dilakukan dengan usaha promosi makanan tradisional melalui media, baik media cetak dan elektronik dan promosi pemasarannya pun
dapat dilakukan melalui internet seperti halnya dengan kacang Sihobuk yang telah dipasarkan melalui internet.
5. Pemberian kredit kepada pengembangan usaha makanan tradisional
Usaha makanan tradisional pada umumnya adalah usaha kecil dengan modal terbatas. Untuk itu diperlukan adanya pemberian modal dengan tidak
mengabaikan pembinaan, pendampingan, pemantauan dan evaluasi terhadap kreditur sehingga pemberian modal tidak sia-sia dan terkontrol.
6. Membentuk Kemitraan usaha
Pengembangan kemitraan usaha bukan saja dimaksudkan untuk mempercepat pengembangan usaha-usaha berskala kecil saja, melainkan juga
dalam rangka memperbaiki perekonomian daerah yang bersangkutan. Pengembangan kemitraan merupakan salah satu kunci dalam membuka peluang
bagi peningkatan kemampuan pengusaha kecil melalui transfer teknologi, keterampilan teknis dan manajemen, serta sumber daya lainnya yang
memungkinkan usaha kecil berkembang menjadi usaha yang tangguh. Kemitraan ini sendiri pada dasarnya dikembangkan untuk saling menghidupi dan saling
Rutkaya Simanungkalit : Inventarisasi Makanan Tradisional Khas Toba Samosir Dan Strategi Pengembangan Tipa-Tipa Di Toba Samosir, 2008.
USU Repository © 2009
menguntungkan yang dapat dikembangkan baik melalui pertukaran ataupun pemanfaatan bersama sumber daya yang tersedia.
7. Kebijakan pemerintah daerah yang mendukung pengembangan usaha
Tipa-tipa
Otonomi daerah yang dipandang sebagi upaya meningkatkan kemandirian daerah, sehingga mampu menjadi suatu kesatuan wilayah pemerintahan yang
menjamin terselenggaranya peningkatan kesejahteaan rakyat. Melalui otonomi daerah masyarakat tidak saja diberikan pelayanan yang prima tetapi juga diajak
untuk berpartisipasi aktif melakukan pembangunan. Salah satu peluang terbuka melalui penerapan otonomi daerah adalah
adanya kewenangan daerah untuk menentukan peruntukan wilayahnya dan sumber-sumber tertentu yang ada di dalamnya. Bahkan kesempatan untuk
mengadakan kerjasama dengan pihak asing dapat digunakan dalam rangka pengembangan potensi otonomi daerah, baik dalam bentuk investasi langsung
ataupun melalui pinjaman luar negeri.
8. Kombinasi penyajian Tipa-tipa dengan jenis makanan tradisional lainnya.