Kekuatan HASIL DAN PEMBAHASAN

Rutkaya Simanungkalit : Inventarisasi Makanan Tradisional Khas Toba Samosir Dan Strategi Pengembangan Tipa-Tipa Di Toba Samosir, 2008. USU Repository © 2009 Adapun faktor-faktor strategi internal dalam pengembangan makanan tradisional dalam peranannya untuk ketahanan pangan adalah sebagai berikut :

a. Kekuatan

 Makanan tradisional Tipa-tipa dapat dijadikan sebagai sumber energi. Makanan tradisional tipa-tipa juga dapat dijadikan sebagai makanan selingan yang dapat mendukung untuk memenuhi kebutuhan energi dimana cara penyajiannya pun adalah dengan mencampurnya dengan parutan kelapa sumber lemak nabati dan gula.  Harga makanan tradisional Tipa-tipa yang terjangkau Harga makanan tradisional Tipa-tipa yang terjangkau tidak menjadi penghalang untuk membeli Tipa-tipa, apalagi dijual dengan berbagai tingkat harga sesuai dengan banyaknya Tipa-tipa, yaitu dimulai dari harga Rp.2.000 sampai dengan Rp. 10.000,- per bungkus.  Tipa-tipa tahan lama tidak seperti makanan tradisional lainnya yang harus dikonsumsi dalam jangka waktu yang tidak lama 1-2 hari yang jika tidak demikian maka akan basi atau tidak layak konsumsi. Lain halnya dengan Tipa-tipa yang masih dapat disimpan sampai 2 bulan bahkan 4 bulan dan masih layak konsumsi walaupun telah ada sedikit perubahan aroma. Tetapi, hal ini dapat diminimalisasi dengan penyajian Tipa-tipa bersama parutan kelapa dan gula.  Kemudahan memperoleh makanan tradisional Tipa-tipa Masih banyak terdapat penjaja makanan tradisional Tipa-tipa, khususnya di sekitar kecamatan Porsea sepanjang jalan Sisingamangaraja, Porsea dan kecamatan lain yang berdekatan Balige dan kecamatan Laguboti. Rutkaya Simanungkalit : Inventarisasi Makanan Tradisional Khas Toba Samosir Dan Strategi Pengembangan Tipa-Tipa Di Toba Samosir, 2008. USU Repository © 2009  Dapat diproduksi setiap hari Persiapan dalam memulai produksi yang tidak rumit membuat kegiatan produksi dapat berjalan setiap hari. Perlakuan terhadap bahan baku hanya merendam padi 2 hari 2 malam dengan air tanpa campuran apa-apa. Sehingga setiap minggu produsen dapat menjual hasil produksi.  Seluruh produksi laku terjual Setiap minggu, tepatnya setiap hari Rabu hari pekan Porsea produsen Tipa-tipa selalu menjual hasilnya ke pasar Porsea dan selalu laku terjual kepada langganan produsen masing-masing. Pembeli dalam hal ini adalah pedagang yang berjualan di sepanjang jalan Sisingamangaraja. Produsen menjual Tipa-tipa tanpa ada pengemasan, hanya dibuat didalam karung bersih.  Pendapatan dari kegiatan produksi cukup dapat memenuhi kebutuhan keluarga. Setiap minggu, rata-rata pendapatan bersih yang diperoleh sampel adalah Rp.250.000,-. Jumlah ini cukup dapat memenuhi kebutuhan keluarga sampel untuk biaya hidup keluarganya.

b. Kelemahan