Analisis Account Receivable Turnover.

biasanya para analis eksternal hanya dapat menganalisis dari laporan keuangan pada akhir periode.

1. Analisis Account Receivable Turnover.

Perputaran piutang AR Turnover merupakan total pendapatan sales atau revenue atau margin dibagi dengan jumlah piutang murabahah perusahaan. Cara lain untuk mendapatkan AR Turnover adalah dengan membagi waktu satu hari dalam setahun dengan Average Collection Period maka akan diperoleh berapa kali perputaran piutang perusahaan dalam satu tahun. Rasio perputaran piutang atau AR Turnover biasa digunakan dengan analisis terhadap modal kerja, karena memberikan penilaian kinerja tentang seberapa cepat piutang perusahaan berputar kembali menjadi kas. AR Turnover menunjukan siklus uang kas perusahan yang dimulai dari kas yang dimiliki oleh perusahaan dalam bentuk jasa, selanjutnya dilakukan penjualan kredit yang menjadi piutang dan ketika debitur melunasi hutangnya maka piutang telah menjadi kas kembali, sehingga lengkap berupa satu siklus atau satu kali putaran. Rasio AR Turnover atau perputaran piutang dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Penjualan Kredit _________________ Perputaran Piutang = Piutang Semakin cepat perputaran piutang, maka akan semakin cepat bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dalam bentuk tunai, sehingga posisi keuangan perusahaan tetapo terjaga atau likuiditas perusahaan menjadi semakin baik. Hasil perhitungan Account Receivable Turnover pada BMT Fajar Shiddiq UJKS KOPPAS Tanah Abang ditunjukan oleh data sebagai berikut: KETERANGAN 2004 2005 2006 Penerimaan piutang murabahah Rp. 118.545.350 Rp. 879.160.527 Rp.2.299.212.075 Piutang murabahah Rp. 1.131.201.930 Rp. 652.467.744 Rp. 2.307.136.695 Pembiayaan murabahah Rp. 1.249.747.280 Rp. 1.531.628.271 Rp. 4.606.348.770 Account receivable turnover 1,10 kali 2,35 kali 1,99 kali Pertumbuhan rasio 113,64 -15,32 Perhitungan account receivable turnover pada BMT Fajar Shiddiq UJKS KOPPAS Tanahn Abang menunjukan peningkatan perputaran pada tahun 2005 dari sebesar 1,10 kali 2004 menjadi 2,35 kali 2005 dengan pertumbuhan rasio sebesar 113,64, namun pada tahun 2006 perhitungan account receivable turnover mengalami penurunan perputaran dari sebesar 113,64 2005 menjadi -15,32 2006. Hasil perhitungan rasio ini dapat dijadikan pertimbangan BMT Fajar Shiddiq UJKS KOPPAS Tanah Abang dalam membuat kebijakan maupun program kerja yang mendukung pengendalian piutang murabahah yang mengalami kenaikan pada tahun 2005 dan penurunan pada tahun 2006. Hasil perhitungan Account Receivable Trunover pada BMT Ta’awun ditunjukan oleh data sebagai berikut: KETERANGAN 2004 2005 2006 Penerimaan piutang murabahah Rp. 125.961.449 Rp. 253.957.150 Rp. 683.506.200 Piutang murabahah Rp. 174.788.551 Rp. 234.842.850 Rp. 566.817.100 Pembiayaan murabahah Rp. 300.750.000 Rp. 488.800.000 Rp. 1.250.323.300 Account receivable turnover 1,72 kali 2,08 kali 2,20 kali Pertumbuhan rasio 20,93 5,77 Perhitungan account receivable turnover pada BMT Ta’awun menunjukan peningkatan perputaran piutang dari tahun 2004 sampai tahun 2006. Pada tahun 2005 perputaran piutang mengalami peningkatan dari sebesar 1,72 kali 2004 menjadi 2,08 kali 2005 dengan pertumbuhan rasio sebesar 20,93 dan pada tahun 2006 perputaran piutang mengalami peningkatan dari sebesar 2,08 kali 2005 menjadi 2,20 kali 2006 dengan pertumbuhan rasio 5,77 dari tahun sebelumnya. Hasil perhitungan rasio ini dapat dijadikan pertimbangan BMT Ta’awun dalam membuat kebijakan maupun program kerja yang mendukung pengendalian piutang murabahah agar pada setiap tahunnya BMT Ta’awun dapat terus meningkatkan tingkat pengendalian piutang murabahahnya. Dari hasil account receivable turnover pada BMT Fajar Shiddiq UJKS KOPPAS Tanah Abang dan BMT Ta’awun, maka dapat diambil suatu perbandingan tentang tingkat pengendalian piutang pada masing-masing BMT. Pada tahun 2005 BMT Fajar Shiddiq mengalami peningkatan perputaran sebesar 2,35 kali dengan rasio sebesar 113,64, pada BMT Ta’awun juga mengalami peningkatan perputaran sebesar 2,08 kali dengan rasio sebesar 20,93, pada tahun 2005 BMT Fajar Shiddiq memiliki pertumbuhan rasio lebih besar sebanyak 92,71 dibandingkan dengan BMT Ta’awun, pada tahun 2006 BMT Fajar Shiddiq mengalami penurunan perputaran piutang sebesar 1,99 kali dengan rasio -15,32 dan BMT Ta’awun mengalami peningkatan perputaran piutang sebesar 2,20 kali dengan rasio 5,77, pada tahun 2006 BMT Ta’awun memiliki pertumbuhan rasio lebih besar sebanyak 21,09 dibandingkan BMT Fajar Shiddiq. Apabila dilihat secara keseluruhan BMT Ta’awun memiliki tren pengendalian piutang yang lebih baik daripada BMT Fajar Shiddiq karena rasio perputaran piutang murabahahnya selalu meningkat dari tahun ke tahun. Grafik Perbandingan Pertumbuhan AR Turnover BMT Fajar Shiddiq UJKS KOPPAS Tanah Abang dengan BMT Ta’awun tahun 2004 -2006: -40 -20 20 40 60 80 100 120 140 2004 2005 2006 BMT Fajar Shiddiq BMT Taawun

2. Analisis Average Collection Period.