Iustrasi jurnal akuntansi pembiayaan murabahah

2 Selama periode akad secara proposional, apabila akad melampaui satu periode laporan keuangan.PSAK 59: Akuntasi Perbankan Syariah, paragraf 65 f. Potongan pelunasan dini diakui dengan menggukan salah satu metode berikut: 1 Jika potongan pelunasan diberikan pada saat penyelesaian, bank mengurangi piutang murabahah dan keuntungan murabahah; atau 2 Jika potongan pelunasan diberikan setelah penyelesaian, bank terlebih dahulu menerima pelunasan piutang murabahah dari nasabah, kemudian bank membayar potongan pelunasan kepada nasabah dengan mengurangi keuntungan murabahah PSAK 59: Akuntasi Perbankan Syariah, paragraf 66 . 3 Denda dikenakan apabila nasabah lalai dalam melakukan kewajibannya sesuai akad. Pada saat diterima, denda diakui sebagai bagian dari dana sosial PSAK 59: Akuntansi Perbankan Syariah, paragraf 67 22 .

3. Iustrasi jurnal akuntansi pembiayaan murabahah

Pengakuan dan pengukuran murabahah telah diatur oleh PSAK No. 59 2002, sebagai berikut: a. Pada saat perolehan, aktiva yang diperoleh dengan tujuan untuk dijual kembali dalam murabahah diakui sebagai aktiva murabahah sebesar biaya perolehan. 22 PSAK No. 59 Dalam transaksi ini bank syari’ah akan mencatat, yakni sebagai berikut: Tgl Aktiva murabahah Kas rek. Supplier Rp. xx _ _ Rp. xx b. Pada saat akad piutang murabahah diakui sebesar biaya perolehan aktiva murabahah ditambah keuntungan yang disepakati. Pada akhir periode, laporan keuangan piutang murabahah dinilai sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi, yaitu saldo piutang dikurangi penyisihan kerugian piutang. Tgl Piutang murabahah Aktiva murabahah Margin ditangguhkan Rp. xx _ _ _ Rp. xx Rp. xx c. Keuntungan murabahah diakui sebagai berikut: 1 Mengurangi piutang murabahah Tgl Rek. Nasabah Piutang murabahah Rp.xx _ _ Rp. xx 2 Pengakuan pendapatan murabahah Tgl Margin murabahah ditangguhkan Pendapatan murabahah Rp. xx _ _ Rp. xx 3 Pada saat menerima pelunasan piutang murabahah Tgl Kas Margin murabahah ditangguhkan Piutang murabahah Pendapatan murabahah Rp. xx Rp. xx _ _ _ _ Rp. xx Rp. xx d. Murabahah dengan uang muka urbun. Pengakuan dan pengukuran urbun adalah sebagai berikut: 1 Urbun diakui sebagai uang muka pembelian sebesar jumlah yang diterima bank pada saat diterima. 2 Pada saat barang jadi dibeli oleh nasabah maka urbun diakui sebagai pembayaran piutang. 3 Jika barang batal dibeli oleh nasabah maka urbun dikembalikan kepada nasabah setelah diperhitungkan dengan biaya-biaya yang telah dikeluarkan oleh bank. Atas urbun tersebut di atas, bank syari’ah akan membuat pencatatan, yakni: a Pada saat penerimaan urbun, jurnal yang dibuat: Tgl Kas Rek. Nasabah Kewajiban lain-urbun murabahah Rp. xx _ _ Rp. xx b Pada saat barang jadi dibeli nasabah, jurnal yang dibuat: Tgl Piutang murabahah Margin murabahah ditangguhkan Aktiva murabahah Rp. xx _ _ _ Rp. xx Rp. xx c Pengurangan piutang dengan perhitungan urbun Tgl Kewajiban lain-urbun murabahah Piutang murabahah Rp. xx _ _ Rp. xx e. Pelunasan murabahah sebelum jatuh tempo. Apabila nasabah melakukan pelunasan piutang murabahah sebelum jatuh tempo, bank boleh memberikan potongan hargadiscountmuqasah. Namun pemberian potongan hargadiscountmuqasah tidak boleh diperjanjikan diawal dalam akad. Dan nominal potongan harga diserahkan kepada kebijakan bank. 1 Jika potongan pelunasan diberikan setelah penyelesaian, bank terlebih dahulu menerima pelunasan piutang murabahah dari nasabah, kemudian bank membayar potongan pelunasan kepada nasabah dengan mengurangi keuntungan murabahah. Untuk kasus potongan pelunasan dini, bank syari’ah mencatat pengakuan pada saat penyelesaian dengan jurnal sebagai berikut: a Pada saat pengakuan keuntungan murabahah: Tgl Margin murabahah ditangguhkan Rp. xx _ Pendapatan murabahah _ Rp. xx b Pada saat menerima pelunasan murabahah. Tgl Rek. Nasabah Piutang murabahahpelunasan Rp. xx _ _ Rp. xx c Bank memberikan potongan harga kepada nasabah. Tgl Beban operasional- disc. murabahah Rek. Nasabah-disc. pelunasan Rp. xx _ _ Rp. xx Perlakuan akuntansi murabahah menurut PAPSI 2003: a. Pengakuan dan pengukuran. 1 Pengakuan dan pengukuran urbun uang muka. a Urbun diakui sebagai uang muka pembelian sebesar jumlah yang diterima; b Jika transaksi murabahah dilaksanakan, maka urbun diakui sebagai bagian dari pelunasan piutang; c Jika transaksi murabahah tidak dilaksanakan, maka urbun dikembalikan kepada nasabah setelah dikurangi dengan biaya-biaya yang telah dikeluarkan bank. b. Pengakuan piutang Pada saat transaksi murabahah, piutang murabahah diakui sebesar nilai perolehan ditambah keuntungan margin yang disepakati. c. Pengakuan keuntungan Keuntungan h murabahah diakui: 1 Pada periode terjadinya, apabila akad berakhir pada periode laporan keuangan yang sama;atau 2 Selama periode akad secara proposional, apabila akad melampaui satu periode laporan keuangan. d. Pengakuan potongan pelunasan dini diakui dengan menggunakan salah satu metode: 1 Pada saat penyelesaian, bank mengurangi piutang murabahah dan keuntungan murabahah, dan 2 Setelah penyelesaian, bank terlebih dahulu menerima pelunasan piutang murabahah dari nasabah, kemudian bank membayar potongan pelunasan dini kepada nasabah dengan mengurangi keuntungan murabahah. e. Pengakuan denda. Denda diakui sebagai dana kebajikan pada saat diterima. f. Penyajian Penilaian piutang murabahah pada akhir periode akuntansi 1 Piutang murabahah disajikan sebesar nilai besih yang dapat direalisasikan, yaitu saldo piutang murabahah dikurangi penyisihan kerugian piutang. 2 Margin murabahah ditangguhkan disajikan sebagai pos lawan piutang murabahah . 23

4. Tujuan Akuntansi Syari’ah.