D. Mengenal Akuntansi Murabahah
1. Definisi Akuntansi
Apabila ditinjau dari sudut kegiatannya, akuntansi dapat didefinisikan sebagai proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan, dan penganalisaan data
keuangan suatau organisasi perusahaan.
19
Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa. Fungsinya adalah memberikan informasi kuantitatif, umumnya dalam ukuran uang, mengenai suatu badan ekonomi dan
sebagai dasar dalam memilih diantara beberapa alternatif.
20
Dalam murabahah, bank syari’ah dapat bertindak sebagai penjual dan pembeli. Sebagai penjual apabila bank syari’ah menjual barang kepada nasabah, sedangkan
sebagai pembeli apabila bank syari’ah membeli barang kepada supplier untuk dijual kepada nasabah
21
.
2. Dasar Pengaturan
a. Pada saat perolehan, aktiva yang diperoleh dengan tujuan untuk dijual kembali
dalam murabahah
diakui sebagai aktiva murabahah sebesar biaya
perolehan.PSAK 59: Akuntansi Perbankan Syari’ah, Paragraf 61
b.
Pengukuran aktiva murabahah setelah perolehan adalah sebagai berikut:
1 Aktiva tersedia untuk dijual dalam murabahah pesanan mengikat.
a Dinilai sebesar biaya perolehan.
19
AL. Haryono Yusuf, Dasar-dasar Akuntansi, Yogyakarta, Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, 1997, h. 5
20
Hartanto Widodo, Panduan Praktis Operasional Baitul Maal wat Tamwil BMT, Bandung, Mizan, 1999, h.57
21
Wiyono, Cara mudah memahami akuntansi Perbankan Syariah berdasar PSAK dan PAPSI, h. 81
b Jika terjadi penurunan aktiva karena usang, rusak, atau kondisi lainnya,
penurunan nilai tersebut diakui sebagai beban dan mengurangi nilai aktiva. 2
Apabila dalam murabahah tanpa pesanan atau murabahah pesanan tidak mengikat terdapat indikasi kuat pembeli batal melakukan transaksi, maka
aktiva murabahah: a
Dinilai berdasarkan biaya perolehan atau dinilai bersih yang dapat direalisasi, mana yang lebih rendah.
b Jika nilai bersih yang dapat direalisasi lebih rendah dari biaya perolehan,
maka selisihnya diakui sebagai kerugian. PSAK 59: Akuntansi Perbankan Syariah, Paragraf 62
c. Potongan pembelian dari pemasok diakui sebagai pengurang biaya perolehan
aktiva murabahah. PSAK 59: Akuntansi Perbankan Syariah, Paragraf 63 d.
Pengakuan dan pengukuran piutang murabahah 1
Pada saat akad murabahah, piutang murabahah diakui sebesar biaya perolehan aktiva murabahah ditambah keuntungan yang disepakati.
2 Pada akhir periode laporan keuangan , piutang murabahah dinilai sebesar nilai
bersih yang dapat direalisasi, yaitu saldo piutang murabahah dikurangi penyisihan piutang diragukan.PSAK 59: Akuntansi Perbankan Syariah,
paragraf 64 e.
Pengakuan keuntungan murabahah 1
Pada periode terjadinya, apabila akad berakhir pada periode laporan keuangan yang sama; atau
2 Selama periode akad secara proposional, apabila akad melampaui satu periode
laporan keuangan.PSAK 59: Akuntasi Perbankan Syariah, paragraf 65 f.
Potongan pelunasan dini diakui dengan menggukan salah satu metode berikut: 1
Jika potongan pelunasan diberikan pada saat penyelesaian, bank mengurangi piutang murabahah dan keuntungan murabahah; atau
2 Jika potongan pelunasan diberikan setelah penyelesaian, bank terlebih dahulu
menerima pelunasan piutang murabahah dari nasabah, kemudian bank membayar potongan pelunasan kepada nasabah dengan mengurangi
keuntungan murabahah PSAK 59: Akuntasi Perbankan Syariah, paragraf 66
. 3
Denda dikenakan apabila nasabah lalai dalam melakukan kewajibannya sesuai akad. Pada saat diterima, denda diakui sebagai bagian dari dana sosial PSAK
59: Akuntansi Perbankan Syariah, paragraf 67
22
.
3. Iustrasi jurnal akuntansi pembiayaan murabahah