1 Tidak menambah tagihan yang tersisa.
2 Pembebanan biaya dalam proses penjadwalan kembali adalah biaya riil.
3 Perpanjangan masa pembayaran harus berdasarkan kesepakatan kedua pihak.
b. Ketentuan Penutup:
1 Jika salah satu pihak tidak menunaikan kewajibannya atau jika terjadi
perselisihan diantara pihak terkait, maka penyelesaiannya dilakukan melalui badan arbitase syari’ah nasional setelah tidak tercapai kesepakatan
musyawarah. 2
Fatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan jika dikemudian hari terdapat kekeliruan, akan diubah dan disempurnakan sebagaimana
mestinya. Fatwa No. 48DSNII2005
15
.
C. Analisis Laporan Keuangan 1.
Definisi Analisis Laporan Keuangan
Analisis laporan keuangan adalah analisis yang membahas hubungan membandingkan antara satu pos atau satu kelompok perkiraan dengan pos atau
kelompok perkiraan lain mengenai posisi keuangan suatu perusahaan. Analisis laporan keuangan digunakan oleh decision maker sebagai salah satu dasar untuk
mengambil keputusan yang berkenaan dengan keadaan keuangan perusahaan yang bersangkutan.
16
a. Activity ratio
15
Harian Republika , Jum’at, 15 Juni 2007, h. 24
16
Darsono dan Ashari, Pedoman Praktis Laporan Keuangan, Yogyakarta, ANDI, 2005, h. 25
Activity ratio digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan didalam
mengatur penggunaan dana-dananya secara efisien. Ratio aktivitas menunjukan tingkat aktivitas atau efisiensi penggunaan dana
yang tertanam pada pos-pos aktiva dalam neraca perusahaan. Semakin tinggi perputarannya semakin aktif aktiva yang bersangkutan.
17
1 Account Receivable Turnover
Account Receivable Turnover digunakan untuk mengetahui perputaran
piutang perusahaan. Tingkat perputaran piutang perusahaan mengukur kemampuan perusahaan dalam memutarkan pembiayaan kepada nasabah. Jika
ratio ini semakin tinggi berarti perusahaan mampu menarik piutang pembiayaan murabahah dengan baik, semakin rendah ratio ini berarti
perusahaan kurang optimal dalam menarik piutang murabahah pada nasabah. Semakin kecil piutang yang tertahan pada nasabah semakin baik piutang = 0.
2 Average Collection Period
Ratio ini mengukur berapa lama piutang dagang murabahah dibayar oleh debitur atau untuk mengukur perputaran piutang. Semakin kecil ratio ini
berarti semakin cepat pengumpulan piutang, dengan demikian dana yang tertanam dalam piutang murabahah semakin kecil, sehingga dana tersebut
dapat dialihkan kembali untuk pembiayaan yang lainnya.
18
17
Budi Raharjo, Laporan Keuangan Perusahaan: membaca, memahami dan menganalisis, Yogyakarta, Gajah Mada University, 2003, h. 125
18
Rachmat Firdaus dan Maya Ariyanti, Manajemen Peerkreditan Bank Umum, Bandung, Alfabeta, 2004, h. 74
D. Mengenal Akuntansi Murabahah