sikap tersebut telah mendarah daging, kapan dan dimanapun sikapnya itu dibawanya sehingga menjadi identitas yang membedakan dirinya dengan
orang lain. Jika si A tersebut kadang-kadang dermawan dan kadang- kadang bakhil, maka si A tersebut belum dikatakan dermawan.
b. Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan mudah dan tanpa pemikiran. Ini tidak berarti bahwa pada saat melakukan suatu
perbuatan, yang bersangkutan dalam keadaan tidak sadar, hilang ingatan, tidur atau gila. Pada saat yang bersangkutan melakukan suatu perbuatan
ia tetap sehat akal pikirannya dan sadar. Oleh karena itu perbuatan yang dilakukan oleh seseorang dalam keadaan tidur, hilang ingatan, mabuk
atau refleks seperti berkedip, tertawa dan sebagainya bukanlah perbuatan akhlak. Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan oleh orang
sehat akal pikirannya. c. Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang timbul dari dalam diri orang
yang mengerjakannya, tanpa ada paksaan atau tekanan dari luar. d. Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan
sesungguhnya, bukan main-main atau karena bersandiwara. Jika kita menyaksikan orang berbuat kejam, sadis, jahat dan seterusnya, tapi
perbuatan tersebut kita lihat dalam pertunjukan film, maka perbuatan tersebut tidak dapat disebut perbuatan akhlak, karena perbuatan tersebut
bukan perbuatan yang sebenarnya. e. Sejalan dengan ciri yang keempat, perbuatan akhlak akhlak yang baik
adalah perbuatan yang dilakukan karena ikhlas semata-mata karena Allah, bukan karena ingin dipuji orang atau karena ingin mendapatkan
sesuatu pujian. Seseorang yang melakukan perbuatan bukan atas dasar karena Allah tidak dapat dikatakan perbuatan akhlak.
27
3. Macam-macam Akhlak
Diantara perbuatan yang termasuk al-akhlaq al-karimah adalah:
27
Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, Jakarta: PT Rajawali Pers, 2011, h. 4-7.
1. Menyelamatkan muslim lain
2. Menunaikan janji,
3. Membersihkan kotoran dari jalan.
Adapun sebagian perbuatan yang termasuk akhlak tercela adalah sebagai berikut:
1. Sombong
2. Riya
3. Munafik ”
28
Pembahasan pembagian akhlak disini penulis mengutip dari buku pendidikan Agama Islam yang disusun oleh tim penyusun materi Pendidikan agama islam
bagi perguruan tinggi. Secara garis besar akhlak dibagi menjadi dua bagian, yaitu
sebagai berikut:
a. Akhlak yang terpuji, al-Akhlak al-Karimahal-Mahmudah, yaitu akhlak yang senantiasa dalam control ilahiyah yang dapat membawa nilai-nilai
positif dan kondusif bagi kemaslahatan ummat, seperti sikap sabar, jujur, ikhlas, bersyukur, tawadlu rendah hati, husnudzon berprasangka baik,
suka menolong orang lain, suka bekerja keras dan lain-lain. b. Akhlak yang tercela al-Akhlak al-Madzmumah, akhlak yang tidak
dalam kontrol Ilahiyah atau berasal dari hawa nafsu yang berada dalam lingkaran syaitoniyah dan dapat membawa suasana negative serta
destruktif bagi kepentingan ummat manusia, seperti: takabbur sombong, su’udzon berprasangka buruk, tamak atau rakus, pesimis,
dusta, kufur, berkhianat, malas dan lain-lain.
29
Dalam buku Pendidikan Agma Islam pembagian macam-macam akhlak berdasarkan sasarannya dapat diklasifikasikan dalam dua macam yaitu akhlak
28
Atang Abdul Hakim, Metodologi Studi Islam, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1999, h.. 200
29
Aminuddin, Pendidikan, h.. 153
kepada Al-Khalik Allah dan akhlak kepada Makhluk meliputi:akhlak kepada manusia dan akhlak kepada alam semesta, dan penjelasannya secara lebih rinci
dibawah ini: 1. Akhlak kepada Al-Khaliq ALLAH SWT
Allah telah mengatur hidup manusia dengan berbagai aturan berupa perintah dan larangan, berikut ini beberapa contoh akhlak terhadap Allah
SWT: a. Senantiasa taat beribadah kepada Allah karena kita diciptakan
semata-mata untuk beribadah, sebagaimana yang termaktub dalam QS Az-Zariat ayat 56.
tΒuρ àMøn=yz
£⎯Ågø: }§ΡM}uρ
ωÎ Èβρ߉ç7÷èu‹Ï9
∩∈∉∪
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.”
30
b. Ikhlas, yaitu melaksanakan hukum Allah semata-mata hanya mengharap ridho-Nya.
c. Khusyu’ yaitu bersatunya pikiran dengan perasaan batin dalam perbuatan yang sedang dikerjakannya.
d. Husnudzon kepada Allah dan tawakkal menerima segala ketentuan yang Allah berikan
e. Senantiasa berdzikir atau mengingat Allah dalam berbagai situasi dan kondisi baik dengan ucapan maupun dengan hati.
2. Akhlak kepada makhluk dibagi menjadi dua, yaitu: a. Akhlak kepada manusia, yang dapat dirinci sebagai berikut:
1 Akhlak kepada Rosulullah yaitu mencintai Rosulullah secara tulus dengan mengikuti semua sunnahnya.
30
Departemen Agama RI, Al-quran dan Terjemah, h.. 523
2 Akhlak kepada kedua orang tua, yaitu berbuat baik kepada keduanya Birrul walidain dengan ucapan dan perbuatan. Hal
tersebut dapat dibuktikan dalam bentuk-bentuk perbuatan antara lain: menyayangi dan mencintai mereka sebagai bentuk terima
kasih dengan cara bertutur kata sopan dan lemah lembut, mentaati perintahnya, meringankan beban, serta menyantuni
mereka jika sudah tua dan tidak mampu lagi berusaha. Perintah berbuat baik kepada orang tua terdapat dalam Al-quran Surat al-
Ahqaf ayat 15
uΖøŠ¢¹uρuρ z⎯≈|¡ΣM}
Ïμ÷ƒy‰Ï9≡uθÎ ·Ζ≈|¡ômÎ
çμ÷Fn=uΗxq …çμ•Βé
\δöä. çμ÷Gyè|Êuρuρ
\δöä. …çμè=÷Ηxquρ
…çμè=≈|ÁÏùuρ tβθèW≈n=rO
·öκy− 4
©¨Lym sŒÎ
xn=t …çν£‰ä©r
xn=tuρ z⎯ŠÏètö‘r
ZπuΖy™ tΑs
Ébu‘ û©Í_ôãΗ÷ρr
÷βr tä3ô©r
y7tFyϑ÷èÏΡ û©ÉL©9
|Môϑyè÷Ρr ¥’n?tã
4’n?tãuρ £“tÎ≡uρ
÷βruρ Ÿ≅uΗùår
[sÎ=≈|¹ çμ9|Êös?
ôxÎ=ô¹ruρ ’Í
’Îû û©ÉL−ƒÍh‘èŒ
’ÎoΤÎ àMö6è?
y7ø‹s9Î ’ÎoΤÎuρ
z⎯ÏΒ t⎦⎫ÏΗÍó¡ßϑø9
∩⊇∈∪
“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah
payah, dan melahirkannya dengan susah payah pula. mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan,
sehingga apabila dia Telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: Ya Tuhanku, tunjukilah Aku untuk
mensyukuri nikmat Engkau yang Telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya Aku dapat berbuat amal yang
saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan memberi kebaikan kepada anak cucuku. Sesungguhnya Aku
bertaubat kepada Engkau dan Sesungguhnya Aku termasuk orang- orang yang berserah diri.
31
Berbakti kepada orang tua sama pentingnya dengan berbakti kepada guru baik guru disekolah, guru mengaji. Kita sebagai murid
harus bisa menghormatinya dan taat akan aturan guru selama tidak melenceng dari aturan, penghormatan kepada guru dapat diwujudkan
dengan mematuhi peraturan dengan disiplin, dan bersikap sopan serta bertutur kata yang baik. Hal ini sebagimana akhlak para sahabat
terhadap Rosulullah saw sebagai seorang murobbi, pemimpin atau guru, dalam Qs An-nur ayat 62.
yϑ¯ΡÎ šχθãΖÏΒ÷σßϑø9
t⎦⎪Ï© θãΖtΒu™
«Î ⎯ÏÎθß™u‘uρ
sŒÎuρ θçΡŸ2
…çμyètΒ ’n?tã
9öΔr 8ìÏΒy`
óΟ©9 θç7yδõ‹tƒ
4©®Lym çνθçΡÉ‹ø↔tGó¡o„
4 ¨βÎ
t⎦⎪Ï© y7tΡθçΡÉ‹ø↔tFó¡o„
šÍׯ≈s9ρé t⎦⎪Ï©
šχθãΖÏΒ÷σム«Î
⎯ÏÎθß™u‘uρ 4
sŒÎsù x8θçΡx‹ø↔tGó™
ÇÙ÷èt7Ï9 öΝÎγÏΡùx©
βsŒùsù ⎯yϑÏj9
|Mø⁄Ï© öΝßγ÷ΨÏΒ
öÏøótGó™uρ ãΝçλm;
© 4
χÎ ©
Ö‘θàxî ÒΟ‹Ïm§‘
∩∉⊄∪
“Sesungguhnya yang sebenar-benar orang mukmin ialah orang- orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, dan apabila
mereka berada bersama-sama Rasulullah dalam sesuatu urusan yang memerlukan pertemuan, mereka tidak meninggalkan
Rasulullah sebelum meminta izin kepadanya. Sesungguhnya orang- orang yang meminta izin kepadamu Muhammad mereka Itulah
orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, Maka apabila mereka meminta izin kepadamu Karena sesuatu keperluan,
31
Departemen Agama RI, Al-quran dan Terjemah, h.. 504
berilah izin kepada siapa yang kamu kehendaki di antara mereka, dan mohonkanlah ampunan untuk mereka kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
32
b. Akhlak kepada diri sendiri Yang harus diperhatikan dalam akhlak terhadap diri sendiri yaitu
menjaga kehormatan dirinya baik laki-laki atau perempuan, sebagaimana yang termaktub dalam QS An-Nur ayat 30-31
≅è š⎥⎫ÏΖÏΒ÷σßϑù=Ïj9
θ‘Òäótƒ ô⎯ÏΒ
ôΜÏδÌ≈|Áör θÝàxøts†uρ
óΟßγy_ρãèù 4
y7Ï9≡sŒ 4’s1ø—r
öΝçλm; 3
¨βÎ ©
7Î7yz yϑÎ
tβθãèoΨóÁtƒ ∩⊂⊃∪
≅èuρ ÏM≈uΖÏΒ÷σßϑù=Ïj9
z⎯ôÒàÒøótƒ ô⎯ÏΒ
£⎯ÏδÌ≈|Áör z⎯ôàxøts†uρ
£⎯ßγy_ρãèù Ÿωuρ
š⎥⎪ωö7ム£⎯ßγtFt⊥ƒÎ—
ωÎ tΒ
tyγsß yγ÷ΨÏΒ
t⎦ø⌠ÎôØu‹ø9uρ £⎯ÏδÌßϑ胿2
4’n?tã £⎯ÍκÍ5θãŠã_
Ÿωuρ š⎥⎪ωö7ãƒ
£⎯ßγtFt⊥ƒÎ— ωÎ
∅ÎγÏFs9θãèç7Ï9 ÷ρr
∅ÎγÍ←tu™ ÷ρr
Ï™tu™ ∅ÎγÏGs9θãèç
÷ρr ∅ÎγÍ←oΨör
÷ρr Ï™oΨör
∅ÎγÏGs9θãèç ÷ρr
£⎯ÎγÏΡ≡uθ÷zÎ ÷ρr
û©Í_t ∅ÎγÏΡ≡uθ÷zÎ
÷ρr û©Í_t
£⎯ÎγÏ?≡uθyzr ÷ρr
£⎯ÎγÍ←|¡ÎΣ ÷ρr
tΒ ôMs3n=tΒ
£⎯ßγãΖ≈yϑ÷ƒr Íρr
š⎥⎫ÏèÎ7≈−F9 Îöxî
’Íρé Ïπtö‘M}
z⎯ÏΒ ÉΑy`Ìh9
Íρr È≅øÏeÜ9
š⎥⎪Ï© óΟs9
ρãyγôàtƒ 4’n?tã
ÏN≡u‘öθtã Ï™|¡ÏiΨ9
Ÿωuρ t⎦ø⌠ÎôØo„
£⎯ÎγÎ=ã_ö‘rÎ zΝn=÷èã‹Ï9
tΒ t⎦⎫Ïøƒä†
⎯ÏΒ £⎯ÎγÏFt⊥ƒÎ—
4 þθçθè?uρ
’nÎ «
·èŠÏΗsd t앃r
šχθãΖÏΒ÷σßϑø9 ÷ä3ª=yès9
šχθßsÎ=øè? ∩⊂⊇∪
30.”Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang
32
Departemen Agama RI, Al-quran dan Terjemah, h.. 359
demikian itu adalah lebih Suci bagi mereka, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat.
31. “Katakanlah kepada wanita yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka
menampakkan perhiasannya, kecuali yang biasa nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung
kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka,
atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau Saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara
lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau
pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan terhadap wanita atau anak-anak yang belum mengerti tentang
aurat wanita. dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. dan bertaubatlah
kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.”
33
c. Akhlak terhadap keluarga dan karib kerabat Dibuktikan dengan saling membina rasa cinta dan kasih saying
dalam kehidupan keluarga, saling menunaikan kewajiban untuk memperoleh hak, berbakti kepada ibu bapak, mendidik anak dengan
kasih saying, dan memelihara hubungan shilaturrahmi.
d. Akhlak kepada tetangga, seperti saling mengunjungi, saling membantu diwaktu senggang, lebih-lebih diwaktu susah, saling
memberi, saling menghormati dan saling menghindari pertengkaran dan permusuhan.
33
Departemen Agama RI, Al-quran dan Terjemah, h.. 353
e. Akhlak kepada masyarakat Yang diwujudkan dengan sikap memuliakan tamu, menghormati
nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat, saling menolong dalam melakukan kebajikan dan takwa, menganjurkan anggota
masyarakat termasuk diri kita untuk berbuat baik dan mencegah diri dari melakukan perbuatan dosa.
b Akhlak kepada bukan manusia lingkungan hidup Akhlak terhadap lingkungan ini yaitu lingkungan alam dan lingkungan
makhluk hidup lainnya termasuk udara, air, tanah, tumbuh-tumbuhan, dan hewan. Kita harus sadar dan memelihara kelestarian lingkungan
hidup, menjaga dan memanfaatkan alam, terutama hewani dan nabati untuk kepentingan manusia dan makhluk lainnya, sayang kepada sesama
makhluk dan menggali potensi alam seoptimal mungkin demi kemaslahatan manusia dan alam sekitarnya. Hal ini sebagaimana dalam
QS Al-Baqarah ayat 11-12.
sŒÎuρ Ÿ≅ŠÏ
öΝßγs9 Ÿω
ρ߉šøè? ’Îû
ÇÚö‘F{ þθä9s
yϑ¯ΡÎ ß⎯øtwΥ
šχθßsÎ=óÁãΒ ∩⊇⊇∪
Iωr öΝßγ¯ΡÎ
ãΝèδ tβρ߉šøßϑø9
⎯Å3≈s9uρ ω
tβρáãèô±o„ ∩⊇⊄∪
“Dan bila dikatakan kepada mereka:Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi. mereka menjawab: Sesungguhnya kami
orang-orang yang mengadakan perbaikan. Ingatlah, Sesungguhnya mereka Itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka
tidak sadar”.
34
34
Departemen Agama RI, Al-quran dan Terjemah, h.. 3
4. Faktor yang Mempengaruhi Akhlak