motivating vorce “ yaitu sebagai kekuatan yamg akan mendorong siswa untuk belajar. Siswa yang berminat sikapnya senang kepada pelajaran akan tampak
terdorong terus untuk tekun belajar, berbeda dengan siswa yang sikapnya hanya menerima kepada pelajaran , mereka hanya tergerak untuk belajar tetapi
sulit untuk bisa terus tekun karena tidak ada pendoron gnya “
12
. Dari beberapa pendapat di atas dapat penulis simpulkan bahwa fungsi
minat adalah sebagai pendorong suatu kegiatan yang akan hendak dicapai. Seseorang yang melakukan sesuatu disertai dengan minat yang tinggi maka
hasilnya akan lebih maksimal disbanding dengan seseorang yang tidak disertai dengan minat.
Dengan minat siswa akan mampu mengembangkan dan mengarahkan segala daya dan upaya untuk menguasai mata pelajaran tertentu sehingga ia
akan mampu memperoleh prestasi yang memuaskan. Peranan minat yang terpenting adalah minat kepada mata pelajaran dan guru yang mengajarnya
sehingga siswa mau tekun dan giat terus dalam belajar, karena giat atau tidaknya seseorang dalam belajar sangat tergantung pada minat yang ada pada
dirinya.
3. Faktor - Faktor Yang Menimbulkan Minat
Minat merupakan sesuatu kecenderungan terhadap sesuatu dapat timbul oleh beberapa faktor, diantaranya :
a. Motivasi
Motivasi dapat timbul dari kebutuhan fisik seperti kebutuhan akan air atau makanan, tetapi juga dari kebutuhan psikis seperti untuk mencapai
pengakuan untuk orang lain. Penyebab timbulnya motivasi ialah faktor luar seperti temperatur lingkungan dan faktor dalam seperti rasa haus dan lapar.
Ke dalam kebutuhan fisiologis ini termasuk juga hormon dalam darah yang menjadikan timbulnya motivasi seks. Kalau motivasi itu mencapai apa
yang ditujunya, berkuranglah, bahkan mungkin hilanglah dorongan itu. Kalau
12
Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan …,h.85
seseorang sedang membutuhkan air, ia akan melakukan upaya yang terarah untuk mendapat air dan kalau telah diperolehnya dan diminumnya, hilanglah
dorongan itu. Ada beberapa macam motivasidorongan diantaranya adalah dorongan
primer, umum dan dorongan sekunder. Siswa termasuk kedalam memerlukan dorongan umum yaitu ingin tahu.
Dorongan ini jelas sekali kelihatan pada anak-anak kalau diberi mainan baru. Dengan penuh perhatian ia melihat-lihat barang itu dari atas, bawah, sisi,
membuka mana yang dapat dibukanya, memukul-mukulnya dan mencoba bermain dengan alat baru itu. Begitu juga dengan siswa mewujudkan
dorongan ingin tahu tentang program ekstrakurikuler dengan mengikuti dan memperhatikan isi kegiatan tersebut dan pada akhirnya akan terus-menerus
mengikutinya
13
Minat seseorang akan semakin tinggi bila disertai motivasi, baik yang bersifat internal maupun eksternal. Minat merupakan perpaduan antara
keinginan dan kemampuan yang dapat berkembang jika ada motivasi. Bila besar motivasinya kepada ekstrakurikuler maka besar pula minatnya.
b. Kebutuhan
Minat yang timbul dari kebutuhan-kebutuhan siswa merupakan faktor pendorong siswa dalam melakukan suatu perbuatan. Misalnya siswa mau
mendapat prestasi maka akan menaruh minatnya untuk belajar dengan tekun. Menurut Maslow, ada lima tingkat kebutuhan manusia : 1 kebutuhan
fisik atau jasmaniah, 2 kebutuhan memperoleh keselamatan, 3 kebutuhan sosial atau kebutuhan berhubungan dengan orang lain di lingkungan, 4
kebutuhan kebutuhan memperoleh harga diri, dan 5 kebutuhan mewujudkan diri. Manusia akan merasakan kepuasan dan kebahagiaan apabila
kebutuhannya terpenuhi, namun akan kecewa apabila mengalami kegagalan
14
.
13
H.Muh. Said dan Junimar Affan, Psikologi dari Zaman ke Zaman, Bandung : Jemmars, 1990, Cet II, h.82-86
14
Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta : P.T. Raja Grafindo Persada,2008,cet III,h.168
c. Lingkungan
Lingkungan sangat mempengaruhi minat seseorang terhadap sesuatu, bila seseorang tinggal di lingkungan yang baik dimana lingkungannya
mendukung ia dalam melaksanakan kegiatan yang ia inginkan. Seperti siswa yang berminat mengembangkan potensi dalam hal seni baca al-
qur’an bila lingkungannya mendukung maka siswa akan lebih semangat untuk
mencapainya. d.
Fasilitas Fasilitas yang tersedia sangat mempengaruhi adanya minat. Berbagai
sarana dan prasarana yang ada di sekolah memberikan pengaruh positif dan negative. Karena dengan fasilitas yang kurang memadai suatu program
kaegiatan akan terhambat sehingga siswa merasa bosan atau jenuh. Seperti kegiatan ekstrakurikuler, jika fasilitasnya kurang mendukung lama-kelamaan
siswa akan jenuh sehingga mempengaruhi minatnya dalam mengikuti ekstrakurikuler.
e. Keluarga
Keluarga adalah lingkungan pertama yang memberikan dukungan atas segala keinginan yang hendak dicapai. Misalnya siswa ingin mengikuti
ekstrakurikuler seni baca al- qur’an, orang tualah yang pertama kali
memberikan dukungan. Oleh karena itu peran keluarga dalam hal ini orang tua sangat berpengaruh dalam menetukan minat siswa terhadap sesuatu yang ingin
dicapai. f.
Teman pergaulan Teman pergaulan mempunyai pengaruh terhadap minat seseorang. Bila
teman-temannya aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, maka ia akan ikut tertarik terhadap kegiatan tersebut, begitu pula sebaliknya
15
. Menurut Ngalim Purwanto yang di kutip dalam buku Psikologi
Pendidikan, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi minat antara lain :
15
Abdul Rahman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar Dalam Persepejtif Islam
1. Faktor Internal
a. Bakat dan Bawaan
Bakat merupakan kemampuan yang dibawa sejak lahir, bakat yang berpengaruh terhadap terhadap perkembangan minat adalah kecerdasan.
Seseorang yang dikaruniai kecerdasan yang lemah, relatif akan mengalami kesulitan dalam perkembangan minatnya. Namun lal ini dapat diatasi
dengan memperbanyak latihan. b.
Perhatian Seseorang yang tidak mempunyai perhatian kepada sesuatu ia akan
sangat sukar dibina minatnya. Perlu dibujuk atau dirayu supaya tertarik. c.
Tingkat Perkembangan Tingkat perkembangan manusia yang paling menguntungkan dalam
perkembangan minat adalah pada minat kanak-kanak yaitu sekitar 5 sampai 6 tahun, yang kemudian berkembang pada masa puber, oleh karena itu
pembinaan yang baik harus diawali dari masa dini. d.
Kondisi Fisik dan Psikis Kedua kondisi ini jelas berpengaruh sebab seseorang yang memiliki
kelemahan fisik dan psikisnya, maka kemampuannya akan mengalami hambatan.
Faktor intern siswa selain itu, meliputi gangguan atau kurang kemampuan psiko-fisik siswa, yakni :
1 Yang bersifat kognitif, ranah cipta, antara lain seperti rendahnya
kapasitas intelektual intelegensi siswa. 2
Yang bersifat afektif, ranah rasa, antara lain, seperti labilnya emosi dan sikap.
3 Yang bersifat psikomotorik ranah karsa, antara lain seperti
terganggunya alat indera penglihat dan pendengar mata dan telinga
16
2. Faktor Eksternal
16
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, Jakarta : P.T. Logos Wacana Ilmu, 1999, Cet I,h.166
Faktor dari luar yaitu karena adanya rangsangan-rangsangan tersebut akan berpengaruh dalam memberikan sentuhan-sentuhan kejiwaan
secara langsung yang dibuat atau disengaja agar tumbuh kesadaran, yang nantinya akan membangkitkan perhatian dan minat seseorang
17
. Selain itu juga adanya pengalaman, sebagaimana yang
diungkapkan Singgih D. Gunarsa dalam kutipannya, mengatakan bahwa keberhasilan dalam suatu aktivitas atau kegiatan yang menimbulkan
perasaan yang menyenangkan atau menambah aktivitas. Sedangkan kegagalan justru menyebabkan kehilangan minat dan pengurangan
aktivitas
18
. Selain faktor-faktor yang bersifat umum di atas, ada pula faktor-
faktor lain yang juga menimbulkan kesulitan belajar siswa. Diantara faktor-faktor yang dipandang sebagai faktor khusus ini
ialah sindrom psikologis berupa learning disability ketidak mampuan belajar. Sindrom syndrome yang berarti satuan gejala yang muncul
sebagai indikator adanya ke abnormalan psikis Reber, 1998 yang menimbulkan kesulitan belajar itu sendiri atas :
a Disleksia dyslexia, yakni ketidak mampuan belajar membaca
b Disgrafia dysgrafhia, yakni ketidak mampuan belajar menulis
c Diskalkulia dyscalculia, yakni ketidakmampuan belajar matematika.
Namun demikian, siswa yang mengalami sindrom-sindrom di atas secara umum sebenarnya memiliki IQ normal bahkan diantaranya ada
yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata. Oleh karenanya, kesulitan belajar siswa yang menderita sindrom-sindrom tadi mungkin hanya
17
M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung : Remaja Rosda Karya, 1984 h.35
18
Singgih D. Gunarsa, Psikologi Perawatan, Jakarta, Gunung Mulia 1989, h.68
disebabkan oleh adanya minimal brain dysfunction, yaitu gangguan ringan pada otak lask,1985; Reber,1998
19
. Setelah diungkapkan dari beberapa pendapat ahli pendidikan di
atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa faktor – fakor tersebut sangat
mempengaruhi minat siswa, apabila faktor-faktor tersebut dapat mendukung keinginan siswa maka proses belajar mengajar berjalan lancar
dan tujuan pendidikan akan tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Karena minat sangat penting peranannya dalam proses belajar mengajar
yang harus mempunyai minat tidak hanya siswa saja, melainkan guru harus mempunyai minat mengajar.
B. Indikator Minat Siswa Terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler