Macam – macam ekstrakurikuler Kegiatan Ekstrakurikuler

d. Mengembangkan potensi siswa e. Mengembangkan bakat siswa

4. Macam – macam ekstrakurikuler

Setiap program ekstrakurikuler pasti mempunyai bermacam- macam jenis kegiatan yang dapat mengembangkan bakat, minat serta kreativitas siswa. Adapun jenis kegiatan ini ada yang bersifat rutin dan ada yang bersifat priodik. Hal ini sesuai dengan pendapat Amir Daien yang dikutip oleh Suryosubroto, jenis-jenis kegiatan ekstrakurikuler dibagi menjadi dua jenis, yaitu : 1. Bersifat rutin : bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan secara terus-menerus, seperti : latihan bola voly, sepak bola dan sebagainya. 2. Bersifat priodik : bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan pada waktu-waktu tertentu saja, seperti lintas alam, kemping, pertandingan olah raga dan sebagainya 38 . Berbeda dengan pendapat Sri Mursiti, menurutnya jenis atau bentuk kegiatan ekstrakurikuler adalah mengunjungi obyek-obyek tertentu gunung, industri, dan sebagainya, Kelompok Karya Ilmiah berbagai bidang ilmu, Palang merah Remaja, Pramuka, dan kegiatan lain sejenis yang relevan yang dapat digolongkan ke dalam kegiatan ekstrakurikuler 39 . Menurut pendapat Hadari Nawawi yang dikutip Suryosubroto, jenis- jenis kegiatan ekstrakrukuler adalah : a Pramuka sekolah. b Olahraga dan kesenian. c Kebersihan dan keamanan sekolah. d Tabungan pelajar dan pramuka tapelpram 38 B. Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar Di sekolah,…h.272 39 Sri Mursiti, Jurnal, “ Peranan Kegiatan Ekstrakurikuler Kelompok Ilmiah Remaja KII Kimia Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Kimia Pada Siswa SMA Kelas,”…., h. 71 e Majalah sekolah. f Warung atau kantin sekolah. g Usaha kesehatan sekolah. 40 Namun secara umum, jenis kegiatan ekstrakurikuler yang dapat disebutkan di bawah ini : 1 Lomba karya ilmu pengetahuan remaja LKIPR 2 Pramuka 3 PMR UKS 4 Koperasi sekolah 5 Olahraga prestasi 6 Kesenian tradisi modern 7 Cinta alam dan lingkungan hidup 8 Peringatan hari-hari besar 9 Jurnalistik 10 PKS 41 . `Itulah jenis-jenis kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan di sekolah, disamping itu masih banyak kegiatan-kegiatan lainnya yang juga banyak digemari oleh para siswa. Seperti kegiatan ekstrakurikuler Seni Baca Qur’an yang ada di MTs Islamiyah Sawangan. Seni Baca Qur’an atau yang dikenal dengan istilah “An- Naghom fil Qur’an”, maksudnya adalah melakukan Al-Qur’an. Seni adalah sebagian dari rasa yang lahir dalam rohani manusia.Manusia menciptakan sesuatu karena kemauan, dan kemauan itu timbul karena daya paduan antara rohaniah manusia dan fikirannya sebagaimana disebutkan dalam ilmu jiwa. Golongan filsafat meninjau bahwa diri manusia itu terdiri dari kepribadian. Kepribadian adalah kualitas secara keseluruhan dari diri seseorang, baik rasa, maupun cipta yang mencakup segala hak yang menjadi tenaga pendorong sepertti hasrat, kemauan, rasa dan 40 B. Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar Di sekolah,…h. 274 41 B. Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar Di sekolah,…h. 274-275 segala hal yang ada hubungannya dengan persoalan yang bersifat keharuan baik senang maupun susah. Selanjutnya cipta merupakan hak kegiatan yang timbul oleh kekuatan akal fikiran dalam mengadakan sesuatu. Kalau kita perhatikan, pada hakikatnya bahwa diri manusia dihiasi sifat-sifat seni, karena karena pada diri manusia ada menyenangi dan haru terhadap sesuatu yang indah. Hal ini sudah menjadi insting yang diberikan Allah kepada manusia, sesuai dengan firman-Nya ;                             Artinya: Dijadikan indah pada pandangan manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak[186] dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik surga. ali imron: 14. Rasa senang datang dari sesuatu yang indah sebagai hasil dari daya tangkap panca indera kita terhadap apa-apa yang ditangkapnya. Hal ini dapat pula menghasilkan sesuatu yang baik dalam segala tingkah laku dan perbuatan dalam usaha mengadakan sesuatu yang baik, sesuai dengan anjuran agama, Allah SWT berfirman :         Artinya: Dan Sesungguhnya kami Telah menciptakan gugusan bintang-bintang di langit dan kami Telah menghiasi langit itu bagi orang- orang yang memandang nya. al-hajr :16. 42 . Demikianlah sepintas kilas tentang pengertian seni baca Al- Qur’an. Adapun melagukan Al- Qur’an para ulama mempunyai beberapa pandangan. 42 Chatibul Umam,dkk, Belajar Membaca Al- Qur’an Dengan lagu, Jakarta : Lembaga Bahasa dan Ilmu Al- Qur’an,1991,hal.6-7,Cet II Secara umum, lagu Al- Qur’an adalah setiap lagu apa saja yang dapat diterapkan dalam ayat-ayat Al- Qur’an, dengan berbagai variasi dan nada suara yang teratur dan harmonis, tanpa menyalahi hukum-hukum bacaan yang digariskan dalam ilmu tajwid. Prof. K.H. Mukti Ali pada suatu pertemuan ta’aruf pernah mengatakan dan menganjurkan kiranya lagu-lagu Qur’an dapat dipribumikan, misalnya dengan dendang gula, es lilin, tetapi sejarah telah menentukan lain. Kelahiran lagu-lagu Al- Qur’an yang hingga saat ini berkembang pesat di Indonesia adalah di Tanah Arab atau Negara Timur Tengah, sehingga lagu-lagu Al- Qur’an yang berkembang diseluruh pelosok dunia termasuk Indonesia merupakan produk dari sana. Lagu menurut masyarakat Arab, diartikan sebagai suatu yang menarik hati, nyanyian dengan syair dan kata-kata puitis yang berirama dan bermesraan dengan wanita, mengenang kekasih dan merpati yang bertekur. Menurut Ibnu Abbas, lagu adalah ىنغلا al-ghina karena pelakunya kaya dan tidak bertujuan mencapai popularitas. Menurut pendapat ulama نحلا al-lahnu yang berarti membaca dengan nada suara indah atau suara yang dibawakan dalam bentuk seni. Tetapi menurut Ibnu Zadah, kalimat نحلا al- lahnu mempunyai dua arti. Pertama kesalahan membaca. Istilah ini banyak digunakan dalam MTQ di Indonesia pada kalimat ىلجلا نحل lahnul jali artinya salah besar maksudnya adalah kesalahan yang sampai mengubah makna, dan فهكلا نحل lahnul kahfi kesalahan yang ringan artinya kesalahan yang terdapat pada hukum-hukum huruf. Dan yang kedua, artinya suara yang menggetarkan hati 43 . Pendapat para ulama tentang seni baca Al- Qur’an bahwa setiap mukmin membaca Al- Qur’an saja, sudah termasuk amal yang sangat mulia dan akan mendapat pahala yang berlipat ganda, sebab yang dibacanya adalah kitab suci Allah. Al- Qur’an adalah sebagai bacaan bagi orang mukmin, baik dikala lapang maupun dikala sempit, dikala senang maupun sedih. Membaca 43 Chatibul Umam,dkk, Belajar Membaca Al- Qur’an Dengan lagu, Jakarta : Lembaga Bahasa dan Ilmu Al- Qur’an,1991,hal.8,Cet II Al- Qur’an tidak hanya menjadi amal ibadah saja, tetapi juga menjadi obor dan penawar bagi orang yang gelisah jiwanya, sebagaimana firman Allah SWT :                Artinya: Dan kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian. al- isra;82 44 . 44 Chatibul Umam,dkk, Belajar Membaca Al- Qur’an Dengan lagu, Jakarta : Lembaga Bahasa dan Ilmu Al- Qur’an,1991,hal.20,Cet II 31

Bab III METODOLOGI PENELITIAN

A. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini, hanya terdapat satu variabel saja yaitu variabel konstruktif, variabel ini diambil berdasarkan konsep.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Adapun tempat yang dijadikan objek penelitian adalah MTs Islamiyah Sawangan Depok. Penelitian ini dilaksanakan selama empat bulan hingga 13 Januari tahun 2011. C. Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian 1 . Sampel adalah suatu proses pemilihan dan penentuan jenis sampel serta perhitungan besarnya sampel yang akan menjadi subjek atau objek penelitian 2 . Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel terbatas atau terjangkau. 1 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi,…h. 131 2 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: P.T Remaja Rosdakarya,2006, Cet ke-2, h.252