Tujuan Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran Kooperatif

Unsur-unsur dasar pembelajaran cooperative learning adalah sebagai berikut: 1. Siswa dalam kelompok haruslah beranggapan bahwa mereka “sehidup sepenanggungan bersama” 2. Siswa bertanggung jawab atas segala sesuatu di dalam kelompoknya seperti mereka sendiri 3. Siswa harus melihat bahwa semua anggota dalam kelompok memiliki tujuan yang sama 4. Siswa haruslah membagi tugas dan tanggung jawab yang sama diantara anggota kelompoknya 5. Siswa akan dikenakan evaluasi dan juga akan dikenakan untuk semua anggota kelompoknya 6. Siswa dapat berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya 7. Siswa akan diminta mempertanggungjawabkan secara individu materi yang ditangani dalam kelompok cooperative. 10 Roger dan David Johnson mengatakan bahwa tidak semua kerja kelompok bisa dianggap cooperative learning. Untuk mencapai hasil yang maksimal. Lima unsur model pembelajaran gotong royong harus diterapkan. a. Saling Ketergantungan Positif b. Tanggung Jawab Perseorangan c. Tatap Muka d. Komunikasi Antar Anggota e. Evaluasi Proses Kelompok. 11

3. Tujuan Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi pengajaran yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama Eggen and Kauchak, 1996:279. Pembelajan kooperatif disusun dalam sebuah usaha untuk meningkatkan partisipasi siswa, memfasilitasi siswa dengan 10 Muslimin Ibrahim, dkk., Pembelajaran Kooperatif, Surabaya: UNESA Press, 2001, h. 6 11 Anita Lie, Cooperative Learning; Mempraktikkan Cooperative Learning Di Ruang- ruang Kelas, Jakarta: PT. Grasindo, 2002, h. 30 pengalaman sikap kepemimpinan dan membuat keputusan dalam kelompok, serta memberikan kesempatan pada siswa untuk berinteraksi dan belajar bersama-sama siswa yang berbeda latar belakangnya, jadi dalam pembelajaran kooperatif siswa berperan ganda yaitu sebagai siswa ataupun sebagai guru. Dengan berkerja secara kolaboratif untuk mencapai sebuah tujuan bersama, maka siswa akan mengembangkan keterampilan hubungan dengan sesama manusia yang akan sangat bermanfaat bagi kehidupan di luar sekolah. 12 Pentingnya tujuan kelompok dan tanggung jawab individu adalah dalam memberikan insentif kepada siswa untuk saling membantu satu sama lain dan untuk saling mendorong untuk melakukan usaha yang maksimal Slavin, 1993. Jika nilai siswa cukup baik sebagai kelompok, dan kelompok hanya akan berhasil dengan memastikan bahwa semua anggotanya telah mempelajari materinya, maka anggota kelompok akan termotivasi untuk saling mengajar. 13 Pembelajaran kooperatif dapat menjadi metode pembelajaran yang efektif akan tetapi jika metode ini tidak dikonstruksikan dengan baik akan menimbulkan efek “free rider”. Efek free rider yaitu suatu kondisi di mana beberapa anggota kelompok mengerjakan semua atau sebagian pekerjaan dalam pembelajaran sedangkan yang lainnya jalan terus, tidak melakukan aktifitas. 14 Artinya aktifitas belajar hanya dilakukan oleh sebagian anggota kelompok saja. Kondisi ini dapat mengurangi hasil maksimal dari pembelajaran kooperatif. Akan tetapi, kondisi tersebut dapat diminimalisir jika guru dapat meyakinkan siswa bahwa mereka yang telah dikelompokkan itu memiliki tanggung jawab individu selama pembelajaran berlangsung. Berdasarkan uraian di atas dapat penulis simpulkan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang menekankan pada penghargaan kelompok, tanggung jawab individu dan kesempatan yang sama untuk berhasil. Pembelajaran kooperatif juga dapat membawa siswa agar saling ketergantungan 12 Trianto, Model-model Pembelajaran …, h. 42 13 Robert E. Slavin, Cooperative Learning; Teori, Riset dan Praktik, Bandung: Nusa Media, 2010, h. 81-82 14 Paulina Pannen, Konstruktivisme dalam Pembelajaran, Jakarta: Universitas Terbuka, h. 70 positif serta interaksi tatap muka terhadap teman kelompoknya, sehingga suasana pembelajaran di kelas menjadi efektif dan menyenangkan.

4. Jenis-jenis Pembelajaran Kooperatif

Dokumen yang terkait

Implementasi Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif Dan Menyenangkan (Paikem) Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

0 11 78

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah (Pbl) Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam (Fiqih) Di Man Tarumajaya

2 28 137

IMPLEMENTASI METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

0 6 183

pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap tingkat pemahaman siswa tentang materi zakat pada mata pelajaran pendidikan agama islam (Penelitian Quasi Eksperimen di Kelas VIII SMP Sulthan Bogor Tahun Ajaran 2015/2016)

1 10 154

PENYUSUNAN DESAIN PEMBELAJARAN BERMUATAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI Penyusunan Desain Pembelajaran Bermuatan Karakter Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Di Sekolah Dasar Inklusi Dengan ABK Tunarungu.

0 1 18

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLĀM DI SEKOLAH ALAM.

9 37 39

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH LANJUTAN TINGKAT PERTAMA.

2 15 47

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM MORAL ISLAM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN WONOCOLO SURABAYA.

1 2 101

STRATEGI PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

0 0 30

Kata kunci: pluralisme agama, sekolah, Pendidikan Islam kurikulum 2013 Pendahuluan - View of Pluralisme Agama Di Sekolah; Studi Implementasi Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Pendidikan Islam Di Sekolah Menegah

0 0 17