Kerangka Berpikir KAJIAN PUSTAKA

5. Tarikh dan Kebudayaan Islam Pendidikan Agama Islam menekankan keseimbangan, keselarasan, dan keserasian antara hubungan manusia dengan Allah SWT, hubungan manusia dengan sesama manusia, hubungan manusia dengan diri sendiri, dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya. 46

C. Kerangka Berpikir

Pelajaran agama Islam di sekolah-sekolah umum dan madrasah sudah ada sejak berdirinya lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia. Berbagai metode yang sering digunakan pada tiap pembelajaran seperti metode ceramah, diskusi, tanya jawab, demonstrasi dan lain-lain akan tetapi tujuan pendidikan yang diinginkan belum tercapai secara maksimal. Pada umumnya guru hanya mentransfer ilmunya kepada anak didik dan guru lah yang menjadi pusat belajar siswa sehingga siswa bersifat pasif dan tidak dapat mengembangkan diri serta kemampuannya secara optimal. Diakui bahwa terdapat beberapa kesulitan dalam pelaksanaan Pendidikan Agama Islam, baik yang bersifat internal maupun eksternal, berasal dari sifat bidang studi PAI itu sendiri yang banyak menyentuh aspek-aspek metafisika dan bersifat abstrak, atau menyangkut hal-hal yang bersifat supra rasional. Sedangkan kesulitan eksternal berasal dari luar bidang studi PAI itu sendiri, antara lain menyangkut dedikasi guru PAI mulai menurun, lebih bersifat transaksional dalam bekerja, orang tua di rumah kurang memperhatikan pendidikan agama anaknya, orientasi tindakan semakin materialis, orang semakin bersifat rasional, orang semakin bersifat individualis, kontrol sosial semakin melemah, dan lain-lain. Kesulitan eksternal tersebut pada dasarnya bersumber pada watak budaya Barat yang sudah betul-betul mengglobal. 47 Untuk mengubah keadaan tersebut perlu perencanaan yang matang untuk menentukan metode-metode pembelajaran yang efektif diberbagai bidang ilmu, 46 Standar Isi Pendidikan Agama Islam Sekolah Menengah Pertama SMP, PERMENDIKNAS NO. 22 TAHUN 2006 47 Muhaimin, Rekonstruksi Pendidikan Islam, Jakarta: Rajawali Pers, 2009, h. 57-58 khususnya pada mata pelajaran PAI. Guru pun dituntut lebih kreatif dan inovatif dalam menyusun strategi dan rencana pembelajaran di kelas. Salah satu metode yang dapat membangkitkan gairah belajar siswa di kelas yaitu melalui pembelajaran kooperatif. Karena pembelajaran kooperatif membawa siswa kepada pembelajaran yang aktif sehingga mampu mengembangkan kemampuannya dalam memecahkan masalah atas materi yang diberikan guru secara bekerja sama. Guru tidak lagi sebagai pusat belajar, akan tetapi siswa lah yang menjadi pusat belajar sehingga masing-masing siswa dapat mengerti dan memahami materi pelajaran secara utuh sehingga diingat dalam jangka waktu yang lama dan dapat diimplementasikan dalam kehidupan siswa sehari-hari. Begitu pentingnya suatu penggunaan strategi dalam proses pembelajaran, maka sebagai guru harus benar-benar memikirkan suatu strategi pembelajaran yang tepat agar esensi dari materi ajar dapat dimengerti dan dipahami oleh seluruh siswa. Dengan begitu, indikator-indikator pembelajaran yang diinginkan dapat tercapai sehingga tercapai pula tujuan pendidikan yang diharapkan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Lokasi penelitian bertempat di SMP Islam Al-Azhar 4 Kemandoran. Beralamat di jalan Kemandoran 1 No. 41, Palmerah Barat kelurahan Grogol Utara Kecamatan Kebayoran Lama Jakarta-Selatan. Waktu penelitian berlangsung pada bulan Januari - Februari 2011.

B. Populasi dan Sampel

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi target adalah seluruh siswa SMP Islam Al-Azhar 4. Adapun populasi terjangkaunya adalah seluruh siswa kelas VIII yang berjumlah 120 orang. Sedangkan sampel dalam penelitian ini yaitu kelas VIII-B sebanyak 31 orang dan sampel diambil dengan teknik Purposive Sampling yaitu metode penetapan sampel dengan didasarkan pada ciri-ciri, sifat-sifat, atau kriteria-kriteria tertentu untuk memberi informasi secara maksimal tentang suatu masalah. 1 Alasan pengambilan sampel ini karena kelas VIII-B merupakan kelas bilingual atau bisa dikatakan sebagai kelas unggulan guna mempermudah dalam proses penelitian. 1 Nuraida Halid Al-kaf, Metodologi Penelitian Pendidikan, Ciputat: Islamic Research Publishing, 2009, h.91

Dokumen yang terkait

Implementasi Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif Dan Menyenangkan (Paikem) Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

0 11 78

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah (Pbl) Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam (Fiqih) Di Man Tarumajaya

2 28 137

IMPLEMENTASI METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

0 6 183

pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap tingkat pemahaman siswa tentang materi zakat pada mata pelajaran pendidikan agama islam (Penelitian Quasi Eksperimen di Kelas VIII SMP Sulthan Bogor Tahun Ajaran 2015/2016)

1 10 154

PENYUSUNAN DESAIN PEMBELAJARAN BERMUATAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI Penyusunan Desain Pembelajaran Bermuatan Karakter Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Di Sekolah Dasar Inklusi Dengan ABK Tunarungu.

0 1 18

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLĀM DI SEKOLAH ALAM.

9 37 39

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH LANJUTAN TINGKAT PERTAMA.

2 15 47

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM MORAL ISLAM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN WONOCOLO SURABAYA.

1 2 101

STRATEGI PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

0 0 30

Kata kunci: pluralisme agama, sekolah, Pendidikan Islam kurikulum 2013 Pendahuluan - View of Pluralisme Agama Di Sekolah; Studi Implementasi Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Pendidikan Islam Di Sekolah Menegah

0 0 17