Menurut Zakiah Daradjat 1987: 87 pendidikan agama Islam adalah suatu usaha untuk membina dan pengasuh peserta didik agar senantiasa dapat
memahami ajaran Islam secara menyeluruh. Lalu menghayati tujuan, yang pada akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai pandangan hidup.
Tayar Yusuf 1986: 35 mengartikan pendidikan agama Islam sebagai usaha sadar generasi tua untuk mengalihkan pengalaman, pengetahuan, kecakapan dan
keterampilan kepada generasi muda agar kelak menjadi manusia bertakwa kepada Allah swt. Sedangkan menurut A. Tafsir pendidikan agama Islam adalah
bimbingan yang diberikan seseorang kepada seseorang agar ia berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran Islam.
35
a. Pendidikan Agama pada Sekolah Umum
Setelah anak melalui masa pertumbuhannya yang pertama dalam keluarga, di mana telah didapatnya berbagai pengalaman, yang akan menjadi bagian
dari pribadinya yang mulai bertumbuh itu. Maka guru agama di sekolah umum mempunyai tugas yang tidak ringan, karena ia harus menghadapi
keanekaragaman pribadi dan pengalaman agama, yang dibawa oleh anak- anak dari rumahnya masing-masing. Ada anak yang mempunyai sikap positif
terhadap agama karena orang tuanya tekun beragama, sering mengajaknya serta dalam ibadah dan memperlakukannya dengan penuh kasih sayang.
Sudah barang tentu di dalam pribadinya telah banyak terdapat unsur-unsur keagamaan di samping pengalaman beragama juga telah cukup untuk ukuran
umurnya. Maka dia mengharapkan agar guru agama dapat segera menambah pengalamannya dalam agama.
Di lain pihak akan ada pula anak yang belum pernah mendapat pengalaman agama di rumahnya, karena orang tuanya tidak pernah
menjalankan agama dalam hidup mereka, sikap mereka acuh tak acuh dan agama tidak pernah mereka sebut-sebut dalam kehidupan sehari-hari. Maka
anak itu, juga akan mempunyai sikap acuh tak acuh terhadap agama, dia akan menghadapi pelajaran agama dengan sikap yang netral, bukan positif dan
35
Abdul Majid, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004, h. 130
bukan pula negatif. Apakah nanti dia akan tertarik kepada agama atau tidak, tergantung pada guru agama dan situasi sekolah pada umumnya. Jika guru
agama mempunyai kepribadian yang menarik, serta mampu membawakan pendidikan agama sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan jiwa anak
dan dapat pula menyajikan pelajaran agama sedemikan rupa sehingga menarik minat anak, maka si anak tadi akan tertarik kepada agama. Dan
demikianlah sebaliknya dengan guru yang tidak memenuhi syarat.
36
Dalam operasionalnya pendidikan agama di sekolah-sekolah umum diatur oleh Menteri Agama dengan Menteri Pendidikan Kebudayaan sekarang
bernama Menteri Pendidikan Nasional. Di sekolah-sekolah negeri sejak dari pendidikan dasar sampai pendidikan menengah, pendidikan agama
dilaksanakan dua jam pelajaran setiap minggunya.
37
b. Pendidikan Agama di Madrasah