positif serta interaksi tatap muka terhadap teman kelompoknya, sehingga suasana pembelajaran di kelas menjadi efektif dan menyenangkan.
4. Jenis-jenis Pembelajaran Kooperatif
Walaupun prinsip dasar pembelajaran kooperatif tidak berubah, terdapat beberapa variasi dari model tersebut. Setidaknya terdapat empat pendekatan yang
seharusnya merupakan bagian dari kumpulan strategi guru dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif. Yaitu STAD, JIGSAW, Investigasi Kelompok
Teams games Tournaments atau TGT, dan pendekatan struktural yang meliputi Think Pair Share TPS dan Numbered Head Together NHT.
15
a. Student Teams Achievement Division STAD
Pembelajaran kooperatif tipe STAD ini merupakan salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok
kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen. Diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian materi,
kegiatan kelompok, kuis, dan penghargaan kelompok.
16
Dalam STAD, pelajar-pelajar ditugaskan untuk bekerja dalam satu kumpulan kecil yang terdiri dari empat orang yang mempunyai latar belakang
dan tahap pencapaian yang berbeza. Pada peringkat permulaan, guru akan menyampaikan bahan pengajaran. Ini diikuti dengan setiap pelajar yang
berkumpul dalam kumpulan masing-masing dan melaksanakan tugas sebagaimana yang dipertanggungjawabkan.
17
b. Jigsaw
Pembelajaran dengan metode jigsaw diawali dengan pengenalan topik yang akan dibahas oleh guru. Guru bisa menuliskan topik yang akan
dipelajari pada papan tulis, white board, penayangan power point dan sebagainya. Guru menanyakan kepada peserta didik apa yang mereka ketahui
mengenai topik tersebut. Kegiatan sumbang saran ini dimaksudkan untuk
15
Trianto, Model-model Pembelajaran …, h. 49
16
Trianto, Model-model Pe mbelajaran…, h. 52
17
Isjoni dkk., Pembelajaran Visioner, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007, h. 35
mengaktifkan skemata atau struktur kognitif peserta didik agar lebih siap menghadapi kegiatan pelajaran yang baru.
18
Strategi ini merupakan strategi yang menarik untuk digunakan jika materi yang akan dipelajari dapat dibagi menjadi beberapa bagian dan materi
tersebut tidak mengharuskan urutan penyampaian. Kelebihan strategi ini adalah dapat melibatkan seluruh siswa dalam belajar dan sekaligus
mengajarkan kepada orang lain.
19
Lebih jelasnya, para siswa tersebut diberikan tugas untuk membaca beberapa bab atau unit, dan diberikan
“lembar ahli” yang terdiri atas topik-topik yang berbeda yang harus menjadi fokus perhatian masing-masing anggota tim saat mereka membaca. Setelah
semua anak selesai membaca, siswa-siswa dari tim yang berbeda mempunyai fokus topik yang sama bertemu dalam “kelompok ahli” untuk mendiskusikan
topik mereka sekitar tiga puluh menit. Para ahli tersebut kemudian kembali kepada tim mereka dan secara bergantian mengajari teman satu timnya
mengenai topik mereka. Yang terakhir adalah, para siswa menerima penilaian yang mencakup seluruh topik, dan skor kuis akan menjadi skor tim, seperti
dalam STAD.
20
c. Teams games TournamentsTGT Investigasi Kelompok