kalori, protein, karbohidrat, lemak sangat dibutuhkan untuk menaikkan status gizi menjadi normal serta mendukung kesembuhan dari penyakit yang diderita pasien. Hal
ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Retnani 2007, yang menemukan bahwa ada hubungan antara asupan kalori dan protein dari makanan rumah sakit
dengan perubahan status gizi, yang artinya semakin baik asupan kalori dan protein dari makanan rumah sakit maka semakin baik perubahan status gizinya.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Wachyudin 2009 di RS Dr. Kariadi Semarang, diperoleh hasil bahwa asupan gizi pasien dari makanan yang
disajikan dibandingkan dengan kebutuhan yaitu sebesar 79,1 untuk kalori, 85,5 untuk protein, 87,2 untuk lemak dan 74,3 untuk karbohidrat, yang artinya masih
lebih rendah dari yang diharapkan.
5.2.1. Jumlah Kalori dalam Diet TKTP
Secara umum dapat diuraikan tujuan pemberian dukungan nutrisi pada kondisi kritis adalah meminimalkan keseimbangan negatif kalori dan protein dan
kehilangan protein dengan cara menghindari kondisi starvasi, mempertahankan fungsi jaringan khususnya hati, sistem imun, sistem otot dan otot-otot pernapasan, dan
memodifikasi perubahan metabolik dan fungsi metabolik dengan menggunakan substrat khusus.
Zat gizi makro memiliki peran penting sebagai penghasil kalori bagi tubuh. Karbohidrat memiliki peran utama sebagai sumber kalori dalam bentuk glukosa
sementara protein berperan dalam pembekuan darah dan proses pertumbuhan dan pemeliharaan berbagai struktur tubuh. Hasil studi di Inggris menunjukkan bahwa
Universitas Sumatera Utara
kelompok pangan serealia dan produk olahannya merupakan penyumbang kalori utama pada diet Barasi 2009.
Kandungan gizi dalam pangan dapat dihitung dengan menggunakan Daftar Komposisi Bahan Makanan DKBM. DKBM adalah daftar yang menunjukkan
kandungan zat gizi dari berbagai jenis pangan. Dalam penelitian ini, setelah diperoleh kandungan zat gizi dalam diet TKTP yang diberikan kepada masing-masing pasien,
kemudian dibandingkan dengan standar diet TKTP yang dianjurkan. Hasil yang diperoleh adalah kandungan kalori dalam diet TKTP yang diberikan kepada masing-
masing pasien tidak ada yang sesuai dengan standar diet atau dengan kata lain seluruh hasil hitung kandungan kalori diet TKTP yang diberikan kepada masing-masing
pasien berada di bawah 2340 kkal hari yang merupakan batas minimal standar diet TKTP I. Adapun jumlah kalori dalam diet yang diberikan oleh rumah sakit adalah
berkisar 1579 - 2088 kkal orang hari. Artinya, kandungan kalori dalam diet yang diberikan oleh rumah sakit kepada masing- masing pasien berjumlah minimal 1579
kkal serta maksimal 2088 kkal setiap harinya. Hal ini dikarenakan oleh kurangnya tambahan bahan makanan yang disajikan. Dalam hal pemenuhan jumlah kandungan
kalori pada diet TKTP, ahli gizi memberlakukan penambahan kuantitas nasi ke dalam menu makanan biasa rumah sakit MB RS untuk menjadikannya menu diet TKTP.
Makan selingan yang diberikan pada pukul 10.00 WIB adalah berupa sepotong roti atau kue tanpa disertai dengan minuman berenergi seperti susu atau teh manis.
5.2.2. Jumlah Protein dalam Diet TKTP