Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian
Profesionalisme tidak hanya bicara tentang soal kecocokan antara keahlian dan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang, tetapi juga menyangkut
kemampuan dalam mengantisipasi segala perubahan lingkungan termasuk kemampuan dalam merespon aspirasi publik dalam melakukan inovasi yang pada
akhirnya membuat pekerjaan menjadi mudah dan sederhana. Untuk mempertahankan netralitas, maka dituntut professional.Namun
demikian, agar professional maka aparat harus mengembangkan diri dan organisasinya agar mampu mewujudkan visi dan misi organisasi.
8
Terdapat tujuh kriteria manfaat yang dapat dipetik dari adanya pengembangan sumber daya
manusia, antara lain meliputi : a Peningkatan produktivitas kerja organisasi, b Terwujudnya hubungan yang serasi antara atasan dan bawahan, c Terjadinya
proses pengambilan keputusan yang lebih cepat dan tepat, d Meningkatkan semangat kerja seluruh tenaga kerja dalam organisasi, e Mendorong sikap
keterbukaan manajemen, f Memperlancar jalannya komunikasi yang efektid dan g Penyelesaian konflik secara fungsional.
9
Bagi organisasi Pemerintah, maka arah kebijakan pengembangan sumber daya aparatur lebih ditunjukkan dalam rangka menciptakan sosok aparatur yang
professional. Kebijakan pengembangan sumber daya aparatur yang demikian mencerminkan dua aspek utama, yakni :
10
8
Agung Kurniawan, Ibid, hal. 76
9
Agung Kurniawan,Ibid, hal 77.
10
Agung Kurniawan, Ibid, hal78.
1. aspek Keahlian, yaitu berupa kebijakan penyiapan sumber daya aparatur yang professional, yang benar-benar dilandasi pada hasil kajian mengenai adanya
potensi, kondisi dan kebutuhan nyata pemerintah. 2. Aspek Perilaku, yakni pengaturan mengenai penyiapan sumber daya aparatur
yang professional perlu semakin diarahkan pada internalisasi prinsip-prinsip moral dan etika aparatur yang menjadi landasan terbangunnya akuntabilitas.
Jadi dapat dikatakan bahwa Profesionalisme kerja adalah suatu kemampuan dan keterampilan seseorang dalam melaksanakan tugas sesuai dengan
bidang dan tingkatan masing-masing secara tepat waktu dan cermat.Profesionalisme menyangkut kecocokan antara kemampuan yang dimiliki
oleh
birokrasi dengan kebutuhan tugas.Artinya keahlian dan kemampuan aparat merefleksikan arah dan tujuan yang ingin dicapai oleh suatu organisasi.
1.5.1.2.
Ciri-ciri Sikap Profesionalisme Kerja
Dalam meningkatkan kinerja pegawainya, organisasi tidak hanya mengajarkan ataupun memfasilitasi para pegawai sesuai dengan jabatan dan
kemampuan yang ada sekarang.Akan tetapi seorang pegawai perlu memiliki ciri untuk mendukung sikap profesionalisme tersebut.Profesionalisme biasanya
dipahami sebagai kualitas yang wajib dipunyai setiap eksekutif yang baik, dimana didalamnya terkandung beberapa ciri sebagai berikut :
11
11
Suhrawardi, Ibid, hal 10-11.