Pembinaan Peserta Didik Manajemen Peserta Didik

19 3 Seleksi peserta didik: kegiatan pemilihan calon peserta didik menjadi peserta didik di lembaga pendidikan berdasarkan ketentuan yang berlaku. 4 Orientasi: kegiatan mengenalakan situasi dan kondisi lembaga pendidikan tempat peserta didik menempuh pendidikan. 5 Penempatan peserta didik: kegiatan pengelompokkan peserta didik yang dilakukan dengan sistem kelas, pengelompokan dilakukan bisa berdasarkan kesamaan yang ada pada diri peserta didik seperti jenis kelamin dan umur. 6 Pencatatan dan pelaporan peserta didik: dimulai dari peserta didik diterima di sekolah sampai dengan tamat atau meninggalkan sekolah. Jadi, berdasarkan pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa perencanaaan peserta didik pemikiran awal tentang hal-hal yang harus dilakukan berkenaan dengan peserta didik mulai dari penerimaan siswa baru, kelulusan, jumlah putus sekolah dan kepindahan atau mutasi.

b. Pembinaan Peserta Didik

1 Pengertian Pembinaan Peserta Didik Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Departemen Pendidikan Nasional, 2008: 193, bahwa “pembinaan adalah proses, cara, perbuatan membina, pembaharuan, penyempurnaan, dan usaha, tindakan dan penyempurnaan, dan usaha, tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara efektif dan efisien untuk memperoleh hasil yang lebih baik.” Sedangkan Dadang Suhardan, dkk 2010: 211 mengungkapkan bahwa kegiatan pembinaan dan pengembangan peserta didik dilakukan agar anak mendapatkan bermacam-macam pengalaman belajar untuk bekal 20 kehidupan di masa yang akan datang. Bentuk pembinaan peserta didik dapat berupa kegiatan kurikuler dan ekstra kurikuler. Berdasarkan definisi tersebut, maka pembinaan merupakan proses atau usaha agar peserta didik mendapatkan bermacam-macam pengalaman belajar untuk bekal kehidupan dan dilakukan secara efektif dan efisien untuk memperoleh hasil yang lebih baik. 2 Tujuan Pembinaan Peserta didik Tujuan dari pembinaan peserta didik menurut Agus Wibowo 2013: 178 adalah sebagai berikut: a Mengembangkan potensi peserta didik secara optimal dan terpadu meliputi bakat minat dan kreativitas; b Memantapkan kepribadian peserta didik untuk mewujudkan ketahanan sekolah sebagai lingkungan pendidikan sehingga terhindar dari pengaruh negatif dan hal yang bertentangan dengan tujuan pendidikan; c Mengaktualisasikan potensi peserta didik dalam pencapaian prestasi unggulan sesuai bakat dan minat; dan d Menyiapkanagar peserta didik menjadi warga masyarakat yang berkhlak mulia, demokratis, menghormati hak-hak asasi manusia dalam rangka mewujudkan masyarakat madani civil society. Tujuan dari pembinaan peserta didik yang lainnya diunkapkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 39 tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan Pasal 1, adalah sebagai berikut: a mengembangkan potensi siswa secara optimal dan terpadu meliputi bakat, minat dan kreatifitas; b memantapkan kepribadian siswa untuk mewujudkan ketahanan sekolah sebagai lingkungan pendidikan sehingga terhindar dari usaha dan pengaruh negatif dan bertentangan dengan tujuan pendidikan; c mengaktualisasikan potensi siswa dalam pencapaian prestasi unggulan sesuai bakat dan minat; dan 21 d menyiapkan siswa agar menjadi warga masyarakat yang berakhlak mulia, demokratis, menghormati hak-hak asasi manusia dalam rangka mewujudkan masyarakat madani. Menurut penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan dengan adanya pembinaan peserta didik dapat bertujuan agar peserta didik dapat mengembangkan potensi yang ada pada dirinya, memantapkan kepribadiannya agar terhindar dari hal-hal yang negatif, dapat mencapai prestasi yang unggul, dan dapat mempersiapkan peserta didik agar menjadi warga masyarakat yang baik. 3 Layanan Khusus yang Menunjang Manajemen Peserta Didik Pembinaan terhadap peserta didik yang meliputi layanan-layanan khusus yang menunjang manajemen peserta didik menurut Tatang M. Amirin, dkk 2010: 53-55. a Layanan bimbingan dan konseling b Layanan perpustakaan c Layanan kantin d Layanan kesehatan e Layanan transportasi f Layanan asrama

c. Evaluasi Kegiatan Peserta Didik