Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling

206 yang diberikan di sekolah namun juga untuk menangani permasalahan siswa secara mental juga. 3. Pendataan Peserta didik yang Membutuhkan Layanan BK Layanan bimbingan dan konseling di SD Muhammadiyah Suronatan tidak terprogram secara rinci dan tidak terdapat perencanaan secara tertulis. Tahap awal dalam kegiatan hanya berupa pengumpulan data siswa yang akan diberikan bimbingan dan konseling oleh guru BK maupun psikolog, dilakukan oleh guru BK dengan menanyakan setiap saat kepada guru kelas terhadap permasalahan- permasalahan peserta didik yang tidak dapat ditangani oleh guru kelas, kemudian guru BK melakukan assessment dan mengecek dengan guru kelas. Hasil dari kegiata tersebut siswa dipanggil guru BK beserta dengan orangtuanya untuk melakukan konsultasi. Kegiatan pendataan siswa yang membutuhkan bimbingan dan konseling juga dibahas pada saat rapat sekolah, seperti menanyakan apakah ada anak-anak yang bermasalah, dalam rapat juga dibahas solusi untuk siswa tersebut bagaimana, termasuk apa yang sudah silakukan oleh guru BK. Rapat tersebut dihadiri oleh guru BK, kepala sekolah, dan guru-guru.

B. Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling

Realisasi kegiatan bimbingan dan konseling di SD Muhammadiyah Suronatan berupa layanan bimbingan dan konseling yang diadakan setiap hari, kemudian dengan Psikolog di hari tertentu yakni hari sabtu. Karena BK sendiri tidak masuk kelas, maka siswa atau klien yang memiliki masalah atau ingin berkonsultasi menggunakan waktu istirahat untuk datang ke ruang BK. BK tidak membatasi layanan yang diberikan, sepanjang permasalahan itu menyangkut permasalahan psikologis. Lingkup bimbingan dan konseling di SD Muhammadiyah Suronatan yaitu membantu siswa kesulitan belajar, lebih kepada individu atau pribadi siswa, dan permasalahan siswa secara keseluruhan, misalnya di dalam kelas. Sehingga layanan yang diberikan oleh Guru BK atau Psikolog lebih kepada lingkup bimbingan pembelajaran dan bimbingan pribadi siswa dan klien lainnya seperti guru dan orang tua siswa. 207 Secara umum kegiatan bimbingan dan konseling yang berada di SD Muhammadiyah Suronatan adalah individu, konsultasi individu, serta kegiatan tambahan berupa tes IQ individu. Pelaksanaan kegiatan BK berupa konsultasi individu tersebut tercatat dalam daftar pelaksanaan program berupa kartu, serta catatan bimbingan dan konseling. Dalam kartu dan catatan tersebut terdapat berbagai permasalahan siswa, sedangkan kegiatan sendiri secara tidak langsung sesuai dengan penanganan dari permasalahan-permasalahan yang terdapat dalam kartu dan catatan tersebut. 1. Layanan Pembelajaran Bimbingan belajar ini merupakan layanan untuk membantu siswa dalam kesulitan belajar. Guru matapelajaran yang merefleksikan siswa yang kesulitan belajar atau keterlambatan belajar, biasanya pada awal-awal masuk sekolah dimulai dari kelas I sampai kelas III. Kemudian guru BK meminta guru kelas untuk memanggil orang tua untuk datang ke sekolah, kegiatan ini biasanya melibatkan Psikolog, siswa yang bersangkutan dan guru kelas maupun orang tua siswa yang langsung datang ke BK dan menceritakan permasalahannya terhadap kesulitan- kesulitan anaknya dalam belajar. Orang tua diberitahu bagaimana cara mengajar anak disesuaikan dengan perkembangan anak bukan cara orang tua, karena selama ini orang tua menginginkan anaknya belajar seperti cara orang tuanya. Ketika akhir pertemuan biasanya orang tua meminta kepada guru BK atau psikolog untuk bertemu kembali di lain kesempatan. Bila masih memerlukan konsultasi, guru BK memberitahukan orang tua untuk datang pada saat psikolog yang bersangkuatan ada jadwal. 2. Layanan PeroranganIndividu Bentuk awal dari kegiatan ini adalah assessment, jadi guru BK meng- assesment siswa itu, dengan menanyakan kepada guru kelas dan guru mata pelajaran yang lain tentang kepribadian siswa. Kemudian guru BK memanggil anaknya sendiri, setelah itu orang tua dipanggil oleh guru BK untuk bertemu dengan psikolog dengan hasil assessment yang sudah dilakukan. 208 Bimbingan pribadi ini juga diberikan kepada siswa yang melanggar peraturan, dengan cara memberi tahu dan beri sugesti positif, bahwasannya semua itu merupakan perlakuan yang tidak baik. Selain layanan pribadi kepada anak, terdapat pula guru yang datang ke BK untuk membicarakan masalah pribadi diluar peran guru dalam proses pembelajaran. Layanan konseling perorangan ini tidak hanya diberikan untuk siswa saja namun juga diberikan untuk orang tua dan guru, maupun karyawan di SD Muhammadiyah Suronatan yang mengalami permasalahan baik bersifat pribadi maupun masalah lainnya. Konsultasi ini dapat bersifat tertutup, sehingga konsultasi dapat langsung kepada guru BK saja maupun langsung ke psikolog saja. 3. Tes IQ Tes IQ menggunakan alat dari Biro Psikologi yang dinamakan Standfort Binet atau yang lebih dikenal dengan tes binet dan WISC dengan pengukuran standar tes IQ untuk anak-anak. Jika dengan menggunakan tes Binet atau WISC kurang mendalam, diperdalam dengan tes grafis. Satu alat untuk satu anak berbentuk kotak seperti koper isinya bermacam-macam, seperti permainan pertanyaan, kegiatan menulis dan lain sebagainya. 4. Kegiatan Orientasi Orientasi siswa merupakan program sekolah dilaksanakan oleh guru kelas. Guru BK hanya sebagai pendamping saja. 5. Pemberian Informasi Layanan Informasi tidak diberikan oleh BK, karena tidak ada layanan kelompok dalam BK. Guru BK tidak dapat masuk ke kelas, sehingga informasi kepada siswa tentang hal-hal yang penting tentang psikologis siswa tidak dapat diberikan secara menyeluruh. Begitu pula bimbingan karir siswa diberikan langsung oleh guru kelas. Sedangkan permasalahan yang berada di kelas akan dibahas langsung oleh guru kelas. Ketika permasalahan perlu membutuhkan guru BK maka guru BK akan dilibatkan dalam memecahkan permasalahan di kelas. 209

C. Evaluasi Bimbingan dan Koseling