Hasil Penelitian yang Relevan

45 lingkungan dalam rangka mendukung tercapainya proses belajar yang maksimal bagi setiap peserta didik. Lingkungan sekolah menurut Direktorat Jendral Pendidikan Dasar 2012: 20 dibedakan menjadi dua yaitu lingkungan fisik dan non fisik. 1 Lingkungan fisik meliputi: konstruksi ruang dan bangunan; sarana air bersih dan sanitasi, halaman, pencahayaan, ventilasi, kebisingan; kepadatan kelas, jarak papan tulis, mejakursi, vektor penyakit, serta kantinwarung sekolah. 2 Sedangkan lingkungan non fisik meliputi perilaku masyarakat sekolahmadrasah, antara lain: perilaku tidak merokok, perilaku membuang sampah pada tempatnya, perilaku mencuci tangan menggunakan sabun dan air bersih mengalir, serta perilaku memilih makanan jajanan yang sehat. Jadi dalam pelaksanaan program Usaha Kesehatan Sekolah terdiri dari tiga kegiatan utama atau yang sering disebut dengan Trias UKS, diantaranya yaitu pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan Pembinaan lingkungan sekolah sehat.

E. Hasil Penelitian yang Relevan

Berikut ini beberapa penelitian yang relevan untuk digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini, diantaranya adalah: 1. Penelitian yang dilakukan oleh Andi Lukman I. Bokko, berjudul “Pengelolaan Layanan Khusus Sebagai Sumber Pembelajaran di SMK Negeri 1 Gorontalo ”. Hasil dari penelitian tersebut menjelaskan berbagai macam layanan khusus peserta didik yang ada di SMK Negeri 1 Gorontalo, yaitu: 1 layanan perpustakaan: perpustakaan mempunyai peran penting sebagai penguasaan ilmu pengetahuan, sehingga memberi kontribusi bagi terbukanya informasi tentang ilmu pengetahuan, bahan pustaka yang ada di perpustakaan sangat membantu siswa dalam mencari 46 informasi dan menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru, 2 layanan koperasi: menjadikan tempat belajar siswa pada kehidupan berekonomi khususnya pada mata pelajaran ekonomi, 3 layanan labolatorium: tempat praktikum yang menghasilkan pengalaman belajar dimana siswa dapat menggunaka berbagai alat dan bahan untuk mengobservasi gejala-gejala atau fakta yang dapat diamati secara langsung, 4 layanan UKS: kesehatan bagi peserta didik sangat menentukan keberhasilan belajar di sekolah, 5 kantin: tidak saja untuk memenuhi kebutuhan makan dan minum siswa, namun juga dijadikan wahana untuk mendidik siswa tentang kesehatan, kebersihan, kejujuran, saling menghargai, disiplin dan nilai-nilai lainnya. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Suratmi, berjudul “Manajemen Bimbingan dan Konseling di SMA 1 Bantul, Kabupaten Bantul ”. Penelitian ini berisi tentang manajemen bimbingan dan konseling di SMA N 1 Bantul terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan, dan semuanya belum dilaksanakan secara optimal. Hasil dari penelitian menyatakan bahwa program bimbingan dan konseling di sekolah telah disusun, namun belum mencantumkan anggaran, karena menyatu dengan pos-pos lain di sekolah. Pengorganisasian Bimbingan Konseling terkendala karena keterbatasan ruang. Pelaksanaan bimbingan dan konseling terbentur dengan kegiatan lain di sekolah. Pengawasan bimbingan dan konseling berupa evaluasi yang terdiri dari empat langkah, dan langkah kedua yaitu mengembangkan atau menyusun instrumen tapi belum dilakukan. 47 3. Penelitian yang dilakukan oleh Markhumatun, dengan judul penelitian “Pengelolaan Usaha Kesehatan Sekolah Dasar Negeri Se Kecamatan Sleman”. Hasil penelitian menyatakan bahwa kegiatan pengelolaan Usaha Kesehatan Sekolah meliputi usaha SD Negeri se kecamatan Sleman dalam menerapkan TRIAS UKS yaitu a pendidikan kesehatan dengan mengintegrasikan pendidikan kesehatan dalam mata pelajaran Penjakes dan Olahraga; b pelayanan kesehatan dengan melayani peserta didik yang sakit di ruang UKS, pemilihan dokter kecil untuk penanganan P3K, dan pembuatan data tentang riwayat kesehatan siswa secara umum dalam buku daftar laporan kelas; c Pembinaan lingkungan sekolah sehat yaitu dengan menjaga kebersihan lingkungan sekolah melalui piket kelas, pengadaan petugas kebersihan dan fasilitas kebersihan sekolah. Usaha yang dilakukan SD Negeri Se-Kecamatan Sleman dalam kegiatan pelayanan UKS secara promotif dan preventif yaitu melakukan kerjasama dengan pihak puskesmas dalam kegiatan imunisasi, selain itu secara insidental mengadakan program pemeriksaan gigi, pelatihan dan pembinaan dokter kecil, serta pengobatan bagi siswa yang sakit, serta bekerja sama dengan polisi setempat dalam hal penyuluhan bahaya narkoba, merokok dan penyuluhan rambu-rambu lalulintas. Sarana dan prasarana seperti ruang UKS, obat- obatan ringan, alat pengukur tinggi dan berat badan, sudah tersedia di ruang UKS. Kesamaan dari beberapa hasil penelitian di atas dengan penelitian ini adalah mengenai pelaksanaan program layanan khusus peserta didik. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian di atas yaitu fokus dari penelitian ini lebih kepada dua layanan 48 khusus peserta didik yaitu layanan Bimbingan dan Konseling BK dan layanan kesehatan atau Usaha Kesehatan Sekolah UKS.

F. Kerangka Pikir